Pengakuan Pemilik WO Pandamanda yang Tipu Puluhan Pengantin, Sebut Kasus Ini Kegagalan Pertama
Diduga tipu puluhan pengantin, Pemilik WO Pandamanda sebut ini kegagalan pertama kelola dana, singgung soal SDM.
Editor: Irsan Yamananda
Saat itu, katering yang sudah dibayar kliennya tak datang ke pesta pernikahan.
AS mengklaim, itu kegagalan perdana Pandamanda mengelola dana klien, berbeda dengan versi polisi yang menyatakan bahwa Pandamanda mulai "menyunat" hak klien pada 2018.
Preseden itu, ujar AS, disebabkan oleh mismanajemen yang berujung keterlambatan pengiriman semata.
"Bisa ada klien yang enggak dapat fasilitas kemarin (Minggu, 2 Februari 2020) itu kasusnya juga karena SDM. Kan satu hari itu kami ada 10 (event pernikahan sekaligus)," kata AS pada wartawan dengan mengenakan kaos tahanan di Mapolres Metro Depok, Rabu sore.
"Jadi kendalanya ya di transportasi, ya secara umum di SDM itu," imbuh dia.
AS mengaku dibantu oleh sekira 10 pegawai dalam menahkodai Pandamanda.
Enam di antaranya adalah pegawai tetap yang saban bulan ia gaji dengan kisaran Rp 1-1,8 juta.
Dalam sepekan, rata-rata Pandamanda bisa menggelar 4 even pernikahan.
5. Tak penuhi hak vendor lain
Lea Ghozal, salah satu perwakilan vendor-vendor yang tak dibayar Pandamanda membagikan ceritanya.
Menurut dia, perusahaan sound system-nya hanya satu dari sekian vendor yang merasa jadi korban wedding organizer itu, seperti penyedia jasa dekorasi, katering, dan rias pengantin.
"Saya sendiri belum dibayarkan (untuk sewa sound system pernikahan) di Cikarang, Cengkareng, dan di Bella Vista (Bekasi). Paketannya Rp 2 jutaan. Jadi totalnya Pandamanda utang ke saya Rp 6,2 juta," jelas Lea di Mapolres Metro Depok, Rabu sore.
"Saya sudah hampir 2 tahun kerja sama dengan Pandamanda. Lancar sih lancar biasanya, tetap dibayar walaupun telat. Awal-awal ikut itu lancar," imbuh dia.
Lea mulai sadar bahwa AS dan Pandamanda-nya punya masalah finansial.
Hal tersebut tampak dari dari cara Pandamanda melunasi tunggakan pada perusahaan Lea.
"Jadi gini dia sistemnya. Ketika saya mau ikut event selanjutnya, event yang minggu lalu baru dilunasin. Jadi gali lubang, tutup lubang," ujar dia.
"Begitu kan otomatis saya harus terikat dengan dia. Saya dikasih jadwal dulu ke depan, baru dibayarkan event yang minggu lalu," tutup Lea. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini 5 Temuan Baru Dugaan Penipuan Wedding Organizer Pandamanda