Virus Corona
Tak Mau Dirawat di Ruang Isolasi Walau Rapid Test Reaktif, Warga di Grobogan: Mati Itu Takdir Tuhan
Tak mau dirawat di ruang isolasi walau hasil rapid test reaktif, warga di Grobogan: Mati itu di tangan Tuhan.
Editor: Irsan Yamananda
Suasana pun memanas ketika ketiga orang tersebut tetap menolak imbauan petugas yang menjemputnya.
Tak menghiraukannya, Lamsir dan seorang tentara langsung membawa ketiganya masuk ke ambulans Puskesmas Karangrayung.
Dalam video itu, seorang di antaranya terlihat ngotot tak mau diangkut ke ambulans.
Ia terus saja bertahan berteriak menangis saat digandeng kedua aparat penegak hukum tersebut.
• Dampingi Anak Belajar di Rumah, Intip Momen 5 Seleb Bersama Buah Hati Habiskan Waktu selama Corona
• BOCOR, Dokumen Rahasia Dugaan Kebohongan China Soal Corona, Inikah Alasan Dunia Kini Menderita?
• UPDATE Corona Terkini, 3 Kota Ini Diminta Waspada, Bisa Jadi Episentrum Baru Setelah Jabar & Jakarta
Meski alot, ketiga orang tersebut akhirnya berhasil dibawa masuk ke ambulans.
"Orang kok susah dibilangin," tegas Lamsir dalam video itu, sembari menariknya masuk ke dalam ambulans.
Lamsir menuturkan, kegiatan penjemputan itu terjadi pada Kamis (30/4/2020) siang.
"Kami membantu tim medis karena mereka menolak dibawa. Kami pun turun tangan dan masih ngeyel. Mau tak mau kami tetap bawa masuk ke ambulans demi kebaikan bersama," terang Lamsir.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo, menyampaikan, ketiga orang tersebut adalah istri dan anak-anak dari salah satu pasien positif Covid-19 di Grobogan.
Ketiganya yaitu ibu rumah tangga berusia 39 tahun, anak perempuan berusia 23 tahun dan anak laki-laki berusia 11 tahun.
• Makan Bersama Jadi Petaka! 1 Keluarga di Sulawesi Positif Corona, Kondisi Perumahan Kini Mencekam
Sebelumnya, seorang kepala keluarga berusia 43 tahun tersebut terlebih dahulu dinyatakan positif Covid-19 atas hasil swab pada, Rabu (15/4/2020).
Pekerja bangunan yang ternyata baru pulang dari Jakarta ini sempat berbohong sehingga 20 pegawai RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi harus diisolasi mandiri.
"Semula begitu kepala keluarga dinyatakan positif Covid-19, kami langsung melakukan rapid test kepada keluarganya. Awal mulanya hasilnya non reaktif dan kami minta Isolasi mandiri. Namun, hasil rapid test yang kedua, ketiganya reaktif dan harus kami rawat ke RSUD Getas Pendowo. Ketiganya akan kami swab juga," ujar Slamet.
• POPULER Curhat Luna Maya ke Dian Sastro, Ingin Menikah Tahun Ini, Gagal karena Pandemi Virus Corona
• Undangan Makan Bersama Berujung Petaka, Tujuh Orang di Sulawesi Selatan Positif Virus Corona
Catatan redaksi soal rapid test
Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.