Gelar Panggung Dangdut, Wakil Ketua DPRD Tegal Jadi Tersangka, Lalai & Minta Maaf, Kapolsek Dicopot
Wakil Ketua DPRD Tegal jadi tersangka atas gelaran panggung dangdut, akui lalai dan minta maaf.
Editor: ninda iswara
Surat edaran tersebut ditandatangani wali kota pada 28 September 2020.
"Tentunya ini sebagai evaluasi kami, kami tadi arahan dari Pak Gubernur bahwa Kota Tegal ini harus betul-betul safety ya, ini diharapkan tadi kita menyampaikan di ruang publik yang ramai ini akan kita matikan ya di alun-alun, obyek wisata juga kita tutup. Selain itu sebagian kafe juga akan ditutup sampai nanti aman,” ujar Yon, Jumat (25/9/2020).
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Pranowo meminta agar kejadian yang sama tak kembali terulang.
Kepada Yon dan kepala daerah lainnya, Ganjar menginstruksikan untuk bersikap tegas terkait penanganan Covid-19.
"Situasi ini lagi tidak bagus, maka tolong semua tegas. Jangan ada yang membuat acara yang mengumpulkan massa dan kalau ada tolong tidak diizinkan dan semua sepakat," ujar Ganjar.
• FAKTA BARU Konser Dangdut di Tegal: Kapolsek Dicopot, Ratusan Warga Tes Swab, Tersangka Bisa Tambah
• Buntut Panjang Konser Dangdut di Tegal, Kapolsek Dicopot dari Jabatan, Wakil Ketua DPRD Tersangka
Akui lalai, Wasmad minta maaf

Sementara itu Wasmad Edi Susilo meminta maaf dan mengaku lalai atas pesta dangdut yang ia gelar.
"Saya mengakui saya lalai. Saya menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak. Warga Kota Tegal, tamu undangan, penegak hukum, dan Pemkot Tegal," kata Wasmad, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Jumat (25/9/2020).
Ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Tegal ini mengatakan, proses pengajuan izin sudah sesuai prosedur hingga akhirnya izin turun.
Ia juga mengurus rekomendasi dari tingkat RT hingga kecamatan dan kepolisian.
"Saat hari H, panitia dan seluruh tamu undangan wajib masker. Dari pintu ada disinfektan, cek suhu badan, cuci tangan, dan jarak duduk tamu juga diatur. Tamu dilarang menyentuh tuan rumah atau pengantin," ujar Wasmad.
Di hari H, Wasmad tak menduga jika animo warga untuk melihat konser dangdut sangat tinggi.
"Karena undangan sudah menyebar, tamu sudah datang, saya tidak mungkin menutup hajatan. Tidak etis dan mengecewakan semua undangan," ujar Wasmad.
Wasmad berharap, peristiswa itu bisa menjadi pembelajaran dirinya dan publik.
Ia juga berharap koser dangdut yang sudah terlanjur terjadi, tidak sampai menimbulkan penambahan kasus Covid-19.