Breaking News:

Tak Mampu Beli HP, Siswa SMP di Jakarta Ini Setengah Tahun Tak Sekolah, Ayah Dirumahkan, Akui Pasrah

Remaja berusia 13 tahun itu bahkan sampai tidak dapat mengikuti ulangan tengah semester (UTS).

Ilustrasi canva/tribunkaltim
Ilustrasi penggunaan smartphone. 

"Mulai terkena imbas belajar daring sudah sejak kelas VI SD."

"Dulu ada handphone tapi sekarang tidak ada karena rusak," ujar Aditya, ditemui perwarta di rumah petaknya, Senin (26/10/2020).

Smartphone Aditya sudah rusak sejak ia mulai masuk SMP.

Ia pun memaklumi ketika ayahnya tidak dapat memberikan smartphone baru untuk belajar online.

Hal itu karena kondisi pemasukan keluarga yang tidak menentu imbas pandemi Covid-19.

Walhasil, sejak semester awal, Aditya tidak pernah ikuti pelajaran di kelasnya.

Bahkan untuk memberi tahu sekolah saja ia tidak bisa, lantaran keluarga tidak memiliki satupun alat komunikasi.

Maka, Adit memutuskan tidak ikut UTS.

Pihak sekolah lalu mendatangi rumah Adit di RT 10 RW 7 Nomor 41, Jalan Cempaka Bawah, Kota Bambu Utara, Palmerah, untuk mengonfirmasi ketidakhadiran Adit.

"Jumat (23/10/2020) lalu dari pihak sekolah datang ke sini, karena saya tidak ikut sekolah daring dan ulangan," ungkap Adit.

Menurut Adit, saat itu ayahnya pun sudah menjelaskan kondisi ekonomi keluarganya terimpit lantaran pandemi Covid-19.

Pihak sekolah pun tidak dapat berbuat banyak atas kesulitan yang dihadapi Adit.

Mereka berharap orang tua mengupayakan untuk membelikan Adit smartphone agar bisa kembali sekolah.

"Katanya kalau bisa harus beli smartphone biar bisa terus belajar," ucap Aditya.

Aditya bukan tidak ingin belajar.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Tags:
smartphonesekolahJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved