Breaking News:

AKHIRNYA Istana Angkat Bicara KLB Demokrat Deli Serdang, Kubu SBY Dapat Angin 'AHY Pengurus Resmi'

Pihak Istana akhirnya buka suara terkait KLB Partai Demokrat, ini kata Mahfud MD.

Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2020-2025 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Istrinya Annisa 

Mantan Panglima TNI itu menerima penetapan melalui sambungan telepon yang didengar oleh peserta KLB.

Sebelum menerima penetapan Moeldoko terlebih dahulu melontarkan tiga pertanyaan kepada peserta KLB yang harus dijawab serentak.

Pertama Moeldoko menanyakan mengenai apakah keberadaan KLB telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Partai.

Pertanyaan tersebut dijawab dengan kata 'sesuai' oleh peserta KLB.

Baca juga: Moeldoko Gantikan Posisi AHY Jadi Ketum Demokrat, Annisa Pohan Bereaksi: Apakah akan Terus Diam?

Baca juga: AHY Sebut Moeldoko Pungkiri Pernyataan Soal Keterlibatan di Kudeta Demokrat: Bukan Sikap Kesatria

Kedua, Moeldoko menanyakan mengenai keseriusan peserta KLB memilihnya sebagai Ketum.

Para peserta KLB menjawab pertanyaan Moeldoko tersebut dengan kata 'serius' secara serempak.

Ketiga, Moeldoko menanyakan kesiapan peserta KLB untuk berintegritas dalam bekerja serta menempatkan kepentingan merah putih di atas kepentingan golongan.

Pertanyaan tersebut juga dijawab siap oleh peserta KLB.

"Oke, baik dengan demikian, saya menghargai dan menghormati keputusan saudara. untuk itu saya terima menajdi ketum Demokrat," pungkasnya.

KLB Partai Demokrat Sibolangit yang menunjuk Moeldoko sebagai Ketumnya disebut ilegal oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Anak pendiri Partai Demokrat, SBY ini mengatakan kongres luar biasa (KLB) yang digelar di Sumatera Utara (Sumut) tersebut tidak memenuhi tiga syarat penting.

Tiga syarat penting tersebut seolah dilupakan oleh pendukung Moeldoko untuk 'mengkudeta' AHY dari singgasana Partai Demokrat.

Salah satunya adalah dihadiri 2/3 dari jumlah DPD. 

"Mengapa KLB di Sumatera Utara hari ini adalah ilegal?Setidaknya untuk bisa diselenggarakan KLB, berdasarkan AD/ART Partai Demokrat adalah disetujui, didukung, dihadiri 2/3 dari jumlah DPD," ujar AHY, saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Selatan, Jumat (5/3/2021).
Selain itu, KLB itu juga harus disetujui, didukung, dan dihadiri setengah dari jumlah DPC. 

AHY menuturkan syarat kehadiran angka minimal tersebut membuat KLB dapat diinisiasi dan diselenggarakan berdasarkan AD/ART partai berlambang mercy itu. 

Syarat ketiga, lanjutnya, adalah adanya persetujuan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Dalam hal ini yaitu persetujuan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

"Dan ada lagi tambahannya, harus persetujuan dari ketua majelis tinggi partai," ungkapnya.

Setelah itu, AHY menyebut KLB yang digelar oleh mantan-mantan kader Partai Demokrat itu sebagai dagelan atau lawakan.

Pasalnya tak bisa diterima dengan akal sehat. 

Oleh karenanya, kader-kader Partai Demokrat yang sah disebut AHY akan melawannya demi menjunjung tinggi moral dalam politik berkeadaban. 

"KLB ini bisa dikatakan dagelan. Saya sih tidak bisa terima dengan akal sehat sebetulnya. Tetapi ya sudah terjadi, dan kami yakinkan bahwa itu semua akan kami hadapi dan kami lawan, karena kami punya hak dan kewajiban menjaga kedaulatan Partai Demokrat. Jangan ciderai akal sehat, jangan injak-injak etika, moral dalam politik yang berkeadaban," tandasnya. (TribunnewsWiki.com/Rakli, Tribunnews.com/Gita Irawan/Tribunpekanbaru.com/Budi Tengkar)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul Mahfud MD: Pemerintah Anggap KLB Demokrat di Deli Serdang Hanya Temu Kader, Pengurus Resmi Masih AHY dan di Tribunpekanbaru.com dengan judul SBY Sebut Moeldoko Bikin Malu Tentara, Moeldoko Malah Sebut Bangga Jadi Prajurit

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 4/4
Tags:
Partai DemokratMahfud MDAgus Harimurti YudhoyonoSBY
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved