Penanganan Covid
Desak Negara Maju Hentikan Vaksinasi Terhadap Anak-anak, WHO Desak Sumbangkan Vaksin ke COVAX
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara maju atau negara berpenghasilan tinggi, untuk berhenti memvaksinasi anak-anak terhadap virus corona (
Editor: ninda iswara
Fakta bahwa masih banyak tenaga kesehatan yang belum divaksinasi merupakan refleksi yang menyedihkan atas kesetaraan akses vaksin di seluruh dunia.
"Itu adalah momen yang pahit. Fakta bahwa masih banyak yang belum terlindungi merupakan refleksi yang menyedihkan atas distorsi besar dalam akses ke vaksin di seluruh dunia,” kata Tedros.
Adapun menghadapi ketidaksetaraan dalam akses ini, Tedros memperingatkan bahwa dunia kemungkinan akan melihat lebih banyak kematian tahun ini daripada tahun lalu, meskipun vaksin telah tersedia.
Menurutnya, pandemi COVID-19 gelombang kedua menjadi lebih mematikan daripada gelombang sebelumnya.
Untuk itu, tindakan kesehatan masyarakat dan vaksinasi harus berjalan selaras.
"Kami berada di jalur untuk tahun kedua pandemi ini menjadi jauh lebih mematikan daripada tahun pertama."
"Menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian dengan kombinasi tindakan kesehatan masyarakat dan vaksinasi adalah satu-satunya jalan keluar," ucap Tedros.
Sebagai informasi, hampir 1,4 miliar dosis vaksin COVID-19 telah disuntikkan di setidaknya 210 wilayah di seluruh dunia, menurut hitungan AFP.
Sekitar 44 persen dari dosis vaksin telah diberikan di negara-negara berpenghasilan tinggi terhitung 16 persen dari populasi global.
Hanya 0,3 persen telah dikelola di 29 negara berpenghasilan terendah, rumah bagi sembilan persen populasi dunia.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)