Virus Corona
DEMAM Setelah Vaksin Covid-19? Jangan Panik, Ternyata Itu Pertanda Baik, Ini Penjelasan Lengkap Ahli
Jangan panik jika alami efek samping demam setelah vaksin Covid-19. Ternyata itu pertanda baik. Ini penjelasan dokter.
Penulis: Monalisa
Editor: galuh palupi
Reporter: Octavia Monalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Efek setelah suntik vaksin Covid-19 terkadang membuat peserta panik.
Salah satunya efek samping demam yang sering dialami peserta setelah mengikuti suntik vaksin Covid-19.
Beberapa orang takut, demam menjadi pertanda kondisi tubuh memburuk setelah divaksin Covid-19.
Namun tahukah Anda, ternyata efek demam setelah vaksin Covid-19 justru pertanda baik.
Hal ini diungkap oleh peneliti Bioteknologi, Associate Professor Universitas Putra Malayasia, Bimo A. Tejo, Ph.D.
Baca juga: Panduan Download Sertifikat Vaksinasi Covid-19 di pedulilindungi.id, Ini Cara Buat Akun dan Unduhnya
Baca juga: INILAH Beda Ciri-ciri Tertular Covid-19 Bagi yang Sudah Vaksin & Belum Divaksin, Waspadai Gejala Ini
Lewat akun Instagramnya @ba.tejo, Prof Bimo menyebut efek samping demam setelah vaksin Covid-19 adalah hal yang wajar.
Masyarakat diminta tidak perlu khawatir.
Dijelaskan Prof Bimo, efek samping demam adalah tanda bahwa vaksin Covid-19 yang disuntikkan sudah mulai bekerja.
"Itu tandanya sistem imun kita sedang bekerja.
Mengeluarkan sinyal namanya IFN-I, gejalanya seperti flu dan bisa diatasi dengan obat pereda demam." jelas Prof Bimo dikutip TribunewsMaker.com, Kamis (8/8/2021).
Baca juga: Apakah Boleh Suntik Vaksin 2 Kali Tapi Beda Merk? Kemenkes Tegas Melarang, Beber Alasannya
Lebih lanjut Prof Bimo menjelaskamn bahwa tidak semua orang merasakan efek samping dari vaksin Covid-19 tersebut.
Hal ini dikarena banyak faktor.
"Tapi tidak semua orang mengalami efek samping ya.
Atau kalopun ada efek samping levelnya bisa beda-beda." jelasnya lagi.
Bahkan Prof Bimo juga menyinggung adanya perbedaan efek samping yang dirasakan oleh wanita dan pria, usia muda dan lansia.
"Biasanya yg cewek akan mengalami efek lebih kuat dibanding cowok (karena cewek lebih kuat kali ya).
Dan yang muda akan merasakan efek lebih kuat dibanding lansia." jelasnya lagi.
Wajib Tahu di Tengah Covid-19 Melonjak, Ini Kadar Normal Saturasi Oksigen dan 5 Cara Meningkatkannya
Selain efek samping vaksin Covid-19, belakangan informasi soal saturasi oksigen juga wajib diketahui masyarakat di tengah melonjaknya kasus Covid-19.
Pasalnya penurunan saturasi oksigen menjadi salah satu keluhan pasien Covid-19.
Untuk itu, sangat penting Anda mengetahui angka normal dan cara meningkatkan saturasi oksigen khususnya pada pasien Covid-19.
Sebelum membahas cara mengatasi penurunan saturasi oksigen, Anda harus mengetahui pengertian dan batas normalnya terlebih dahulu.
Mengutip dari Kompas.com, saturasi oksigen adalah kadar oksigen dalam darah yang bisa diukur dengan alat bernama oksimetri.
Cara menggunakan oksimetri untuk mendeteksi ssaturasi oksigen sangatlah mudah.
Anda hanya diminta menjepit oksimetri pada ujung jari selama beberapa detik.
Lantas berapa batas normal saturasi oksigen yang baik dalam tubuh?
Nilai saturasi oksigen yang normal dalam tubuh adalah berkisar pada angka 95 hingga 100 persen.
Batas tersebut mengartikan bahwa sel darah merah yang mengakut oksigen ke dalam tubuh tidak terhambat atau lancar.
Sedangkan kadar 90 sampai 94 persen biasannya dialami orang denga penyakit paru kronis seperti asma dan emfisema.
Sedangkan kadar di bawah angka tersebut dikategorikan hipoksia atau kekurangan oksigen.
Untuk itulah saat seseorang mengalami penurunan saturasi oksigen, harus segera mendapat penanganan yang tepat.
Baca juga: TUTORIAL Cara Cek & Download Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Secara Online di Pedulilindungi.id
Pada dasarnya saturasi oksigen bergantung pada tiga hal yakni, kadar oksigen di udara yang dihirup, fungsi paru, dan sistem peredaran darah yang optimal.
Lantas bagaimana cara untuk meningkatkan saturasi oksigen pada seseorang khususnya bagi mereka penderita Covid-19?
Melansir dari WebMD, berikut lima cara mudah untuk meningkatkan saturasi oksigen.
1. Memperbaiki sirkulasi udara
Cara pertama untuk membantu meningkatkan saturasi oksigen adalah membuka jendela dan menjaga sirkulasi udara di ruangan atau rumah Anda tetap baik.
Membuka jendela akan membawa udara segar masuk dan memberikan Anda suplai oksigen yang lebih baik.
Membuka jendela juga akan membuat Anda lebih berenergi dan membuat suasana hati lebih baik sehingga baik untuk kesehatan.
2. Olahraga
Cara kedua untuk membantu meningkatkan saturasi oksigen adalah rutin berolahraga.
Jika Anda merasa sesak untuk berolahraga, Anda bisa memulai dengan kegiatan yang ringan.
Anda bisa mencoba untuk latihan pernapasan atau berjalan kaki di sekitar rumah Anda.
3. Berhenti merokok
Cara ketiga untuk membantu meningkatkan saturasi oksigen adalah berhenti merokok atau menghindari menjadi perokok pasif.
Hanya dengan berhenti merokok, sirkulasi dalam darah akan meningkat secara signifikan.
Tercatat fungsi paru bisa meningkat hingga 30 persen.
4. Penghijauan di rumah
Cara keempat untuk membantu meningkatkan saturasi oksigen adalah memelihara beberapa tanaman di dalam rumah.
Beberapa jenis tanaman terbukti mampu hidup di dalam ruangan dan memiliki kemampuan untuk membersihkan udara.
Tanaman ini bekerja dengan mengurangi kadar karbon dioksida dan meningkatkan oksigen di dalam ruangan.
5. Konsumsi zat besi
Cara kelima untuk membantu meningkatkan saturasi oksigen adalah makan makanan yang kaya akan zat besi.
Zat besi penting untuk pembentukan darah agar jumlah sel darah merah yang membawa oksigen tetap mencukupi.
Contoh makanan yang mengandung zat besi antara lain daging merah dan sayuran hijau.
Selain melakukan kelima cara di atas, selama pandemi Covid-19, anda juga tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
Jangan lupa untuk tetap memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak (TribunnewsMaker.com/Octavia Monalisa)
Baca berita tentang penanganan Covid-19 lainnya di sini