Breaking News:

KISAH Pemuda Pemegang Tongkat Mikrofon Presiden Soekarno, Kini Cucunya Jadi Sosok Terhormat

Kisah di balik foto lawas Presiden Soekarno tengah berpidato diunggah di akun Instagram @husein.baagil pada Selasa 1 Februari 2022.

Instagram @husein.baagil
Kisah pria pembawa tongkat mikrofon Soekarno 

Ideologi Pancasila bukanlah suatu ideologi yang keluar begitu saja, atau bukan sebuah pedoman yang biasa-biasa saja.

Pancasila adalah falsafah hidup Indonesia.

Dalam buku berjudul, "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat", terrekam jelas momen bersejarah tangisan Soekarno.

Saat di hadapan peserta sidang BPUPKI, Soekarno membacakan butir demi butir ideologi pancasila dengan berderai air mata.

Momen pembacaan pancasila sebagai sebuah ideologi berbangsa dan bernegara pada tanggal 1 Juni 1945 tersebut menjadi hari lahirnya ideologi Pancasila.

Baca juga: DETIK Jelang Soekarno Wafat, Foto Rachmawati Soekarnoputri Ini Buat Tentara Murka, Begini Potretnya

2. Tangisan Soekarno di Bahu Daud Beureuh, Tokoh Pejuang Aceh

Momen dimana Bung Karno muhibah ke Aceh untuk bertemu tokoh pejuang dari Aceh, Daud Beureuh untuk mengajak rakyat Aceh bergabung dalam perjuangan melawan Belanda tahun 1948.

Di momen itu, Daud Beureuh bersedia untuk bergabung dengan Republik asal dengan syarat rakyat Aceh diberikan kebebasan menjalankan syariat Islam.

Walau Soekarno menyetujui permintaan tersebut, dengan tujuan untuk menjadi tanda persetujuan itu disodorkanlah secarik kertas untuk dibubuhi tanda tangan sang Presiden RI pertama.

“Wallah, Billah, kepada rakyat Aceh nanti akan diberi hak untuk menyusun rumah tangganya sendiri sesuai dengan syariat Islam.

Dan Wallah, saya akan mempergunakan pengaruh saya agar rakyat Aceh benar-benar nanti dapat melaksanakan syariat Islam di daerahnya," dikutip dari buku berjudul "Kisah Kembalinya Tengku Muhammad Daud Beureueh ke Pangkuan Republik Indonesia".

3. Tangisan Saat Menandatangani Hukuman Mati Terhadap Sahabatnya

Soekarno adalah salah satu tokoh nasional yang memiliki banyak sekali sahabat dekat.

Hal itu karena kehangatan Soekarno kepada siapa saja.

Salah satu kisah haru terjadi ketika Soekarno dengan berat hati harus menandatangai surat eksekusi hukuman mati yang dijatuhkan kepada sahabatnya sendiri, Kartosoewirjo sebagai Tangan Presiden Soekarno bergetar, air mata tumpah tak terbendung saat terpaksa tandatangani surat eksekusi mati sahabat sendiri, Kartosoewirjo.

Sempat menunda tanda tangan nyata, dengan berderai air mata ia harus menyetujui eksekusi mati sahabat karibnya itu.

Tangan Soekarno sampai bergetar ketika didaulat untuk menandatangani surat eksekusi.

Air mata Soekarno tumpah tak terbendung.

Akhirnya, sang sahabat, Kartosoewirjo pun dieksekusi mati karena konsekuensi membelot dari Republik.

4. Tangisan Bung Karno di Pusara Makam Ahmad Yani

Saat meletusnya tragedi berdarah 30 September 1965, terdapat tujuh tokoh penting kala itu yang direnggut nyawanya.

Salah satunya adalah Jenderal Ahmad Yani, orang kesayangan sang presiden kala itu, Soekarno.

Atas kematian orang yang ia rencanakan untuk menggantikan posisinya sebagai presiden dengan cara mengenaskan itu membuat hati Soekarno tak kuasa membendung kesedihan.

Di depan makam jenderal kesayangannya tersebut ia tak kuasa menangis meneteskan air mata atas kepergian Ahmad Yani. (Tribunnewsmaker/Galuh Palupi/Intisari Online)

Tags:
SoekarnoHabib Husein BaagilDudung Abdurachman
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved