Breaking News:

Kasus Ferdy Sambo

CHAT WA Dihapus, CCTV Diedit & Sikap Aneh Brigadir J, Ini 8 Temuan Komnas HAM soal Kasus Ferdy Sambo

8 temuan baru Komnas HAM terkait tewasnya Brigadir J, chat WA dihapus hingga rekaman CCTV diedit, kejanggalan sikap mendiang disorot.

Editor: ninda iswara
Wartakota/Yulianto, YouTube Kompas TV
8 temuan baru Komnas HAM terkait tewasnya Brigadir J, chat WA dihapus hingga rekaman CCTV diedit, kejanggalan sikap mendiang disorot. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Penyidikan terkait kasus pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih dilakukan.

Kali ini Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membeberkan sejumlah temuan baru.

Beberapa fakta yang selama ini disembunyikan pun akhirnya terkuak.

Meski sudah hampir dua bulan sejak Brigadir J ditemukan tewas di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) lalu, motif pembunuhan sebenarnya belum diketahui.

Kendati demikian, laporan dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi yang sebelumnya dihentikan karena tidak ditemukan adanya tindak pidana, kini kembali dihidupkan oleh Komnas HAM.

Selain dugaa pelecehan seksual, Komnas HAM juga merilis foto jasad Brigadir J yang diambil satu jam setelah almarhum tewas.

Baca juga: Vokal Minta Keadilan untuk Brigadir J, Kamaruddin Pernah Diancam 3 Petinggi Ini, Seret Nama Ahok

Baca juga: TRIK Ferdy Sambo CS Tutupi Jejak Pembunuhan Brigadir J, Hilangkan Bukti Ini, Kariernya Kini Hancur

Temuan baru Komnas HAM terkait pembunuhan Brigadir J
Temuan baru Komnas HAM terkait pembunuhan Brigadir J (YouTube Polri TV, Facebook)

Lantas, apa saja temuan Komnas HAM lainnya terkait kasus Brigadir J? Berikut Tribunnews.com rangkum dari  berbagai sumber:

1. Ada percakapan di grup WhatsApp yang dihapus

Komnas HAM mengungkap temuan mereka soal adanya percakapan di grup WhatsApp yang dihapus sesaat sebelum dan sesudah penembakan Brigadir J.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengatakan percakapan sebelum tanggal 10 Juli 2022, tidak terekam jejak digitalnya lantaran sudah dihapus.

Kendati demikian, Anam tidak merinci grup WhatsApp yang dimaksud dan di ponsel siapa percakapan itu dihapus.

"Beberapa komunikasi di WhatsApp group terputus, baru muncul kembali misalnya sejak tanggal 10 malam atau 11 dini hari itu baru muncul."

"(Tanggal) 10 ke bawah itu nggak terekam jejak digitalnya karena memang dihapus," ungkap Anam dalam konferensi pers, Jumat (2/9/2022), dikutip dari Kompas.com.

Selain percakapan yang dihapus, Komnas HAM juga menemukan adanya pembersihan riwayat panggilan telepon dan data kontak.

Tak hanya itu, ada juga upaya menghilangkan ponsel sebelum diserahkan ke penyidik.

2. Foto Brigadir J seusai ditembak ditemukan di recycle bin

Foto Brigadir J tewas tertelungkup di lantai satu rumah dinas Ferdy Sambo juga didapatkan Komnas HAM.

Menurut Choirul Anam, foto itu diambil satu jam setelah Brigadir J tewas ditembak.

Foto tersebut, ujar Anam, didapat dari recycle bin ponsel.

Posisi jenazah Brigadir J sesaat setelah dieksekusi Ferdy Sambo di rumah dinasnya, Jalan Duren III, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022.
Posisi jenazah Brigadir J sesaat setelah dieksekusi Ferdy Sambo di rumah dinasnya, Jalan Duren III, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022. (Tangkap Layar Kompas TV)

Namun, Anam tak menyebutkan dari ponsel siapa foto tersebut diperoleh.

"Jadi beberapa foto yang kami temukan khususnya di tanggal 8 itu kami temukan di recycle bin, di tempat sampah di mekanisme tersebut," ujar Anam.

"Jadi bukan diambil dari barang yang nggak dihapus, tapi itu kita ambil dari barang yang dihapus," imbuhnya.

Baca juga: AWALNYA Jadi Petunjuk, Kesaksian Pacar Brigadir J Malah Perkuat Isu Pelecehan, Ini Kata Komnas HAM

Baca juga: Putri Candrawathi Ngotot Dilecehkan, Pihak Brigadir J Tantang Komnas HAM: Seakan-akan Jadi Penyidik

3. Ada perintah membersihkan TKP

Komnas HAM diketahui juga menemukan adanya perintah untuk membersihkan tempat kejadian perkara (TKP).

"Kemudian, adanya perintah untuk membersihkan TKP ini juga ada."

"Misalnya darah dibersihkan, ini dibersihkan dan dikonsolidasikan semua apa yang ada dalam situ," ungkap Anam.

4. CCTV sudah diedit

Rekaman CCTV terkait kasus Brigadir J yang selama ini beredar di publik, ternyata tak lengkap alias sudah diedit.

Choirul Anam mengungkapkan dieditnya rekaman CCTV tersebut untuk mendukung skenario yang dibuat Ferdy Sambo.

"Dibuat video guna menyesuaikan skenario. Jadi video (CCTV) yang beredar itu dalam konteks konstruksi peristiwa itu tidak lengkap."

"Itu disesuaikan dengan skenario yang dibuat. Nah ini konteks untuk membuat narasi," kata Anam, dilansir Tribunnews.com.

Baca juga: Ragukan Dugaan Pelecehan Putri Candrawathi, Pihak Brigadir J: Jangan-jangan Menginginkan Anak Kami

Baca juga: TRIK Ferdy Sambo CS Tutupi Jejak Pembunuhan Brigadir J, Hilangkan Bukti Ini, Kariernya Kini Hancur

Putri Candrawathi ngotot jadi korban pelecehan oleh Brigadir J
Putri Candrawathi ngotot jadi korban pelecehan oleh Brigadir J (YouTube Polri TV)

5. Kemungkinan pelecehan seksual pada Putri Candrawathi

Dalam laporan rekomendasi kasus Brigadir J, Komnas HAM mengungkapkan ada dugaan kuat Putri Candrawathi mengalami pelecehan seksual oleh Brigadir J.

Pelecehan itu, kata Komnas HAM, diduga terjadi di Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (7/7/2022), satu hari sebelum penembakan terjadi.

"Terdapat dugaan kuat terjadi peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Saudari PC di Magelang tanggal 7 Juli 2022," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (1/9/2022), dikutip dari Kompas.com.

6. Kuat Maruf dan Brigadir J ribut di Magelang

Di hari pelecehan seksual diduga terjadi, Kamis (7/7/2022), Komnas HAM menemukan sempat terjadi keributan antara Kuat Maruf dan Brigadir J.

Keributan itu terjadi setelah dugaan pelecehan seksual terjadi.

Komisioner Komnas HAM Bidang Pengkajian dan Penelitian, Sandrayati Moniaga, mengungkapkan Putri Candrawathi sempat menengahi supaya keributan antara Brigadir J dan Kuat Maruf tidak berlanjut.

"Perlu diketahui bahwa kehadiran Kuat (dalam adegan rekonstruksi) waktu itu adalah lebih karena ibu (Putri) itu ingin mendamaikan," kata Sandrayati, Jumat (2/9/2022), dikutip dari Kompas.com.

"Jadi klarifikasi yang kami dapat bahwa karena ada ribut (antara Kuat dan Brigadir J) di bawah (ruang lantai satu) pada malam itu setelah ada yang menemukan dugaan kekerasan seksual ya, terjadi keributan jadi itu yang ada," imbuhnya.

Diketahui, keributan antara Brigadir J dan Kuat Maruf juga dikonfirmasi dalam rekonstruksi yang berlangsung di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022) lalu.

Saat itu, Kuat Maruf melakukan ancaman pembunuhan menggunakan pisau sesaat setelah mengetahui Putri Candrawathi diduga dilecehkan.

Baca juga: Sambo Menolak Disebut Menembak Brigadir J, Kini Komnas HAM Temukan Petunjuk, Penembak Diduga Ada 3

Baca juga: Adek Bingung Curhat Pilu Vera Simanjuntak Rindu Brigadir J, Datang ke Mimpi, Singgung Hari Spesial

Rekaman CCTV tunjukkan kejanggalan pada Brigadir J
Rekaman CCTV tunjukkan kejanggalan pada Brigadir J (YouTube Kompas TV)

7. Isi CCTV yang tidak dirilis

Seperti diketahui, rekaman CCTV kasus Brigadir J yang sebelumnya beredar di publik, sudah diedit untuk menyesuaikan skenario Ferdy Sambo.

Komnas HAM kemudian membocorkan isi satu diantara rekaman CCTV di pos satpam dekat rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengatakan CCTV itu merekam saat Ferdy Sambo tiba di rumah dinas ketika Brigadir J masih hidup.

Selain itu, CCTV tersebut juga merekam Brigadir J yang berada di halaman rumah Ferdy Sambo.

Dalam rekaman itu, kata Taufan, Brigadir J terlihat seperti orang kebingungan.

Padahal, rombongan yang tiba di rumah dinas bersama Brigadir J, langsung masuk ke dalam.

"Dia jalan di depan halaman tuh, ke kiri ke kanan kayak orang bingung gitu. Akhirnya Sambo datang."

"Yang lain masuk ke dalam rumah, Joshua dia di luar di halaman berdiri," ungkap Taufan, Jumat (2/9/2022), saat dihubungi Kompas.com.

8. Kemungkinan ada tiga orang yang tembak Brigadir J

Ahmad Taufan Damanik menyebut pihaknya menemukan petunjuk soal adanya kemungkinan bahwa yang menembak Brigadir J ada tiga orang.

Kendati demikian, Taufan enggan membocorkan sosok ketiga tersebut.

"Sebetulnya masih ada clue, kemungkinan lain bahwa tiga (orang yang menembak Brigadir J)," ujar Taufan.

Temuan soal kemungkinan adanya orang ketiga tersebut berdasarkan hasil uji balistik.

Taufan mengungkapkan, dari hasil uji balistik terbukti ada dua senjata berbeda yang dipakai untuk menembak Brigadir J.

Sehingga, pelaku penembakan Brigadir J sudah pasti lebih dari satu orang.

"Dan itu dari senjata tadi, yang di tangan mereka, HS-9 itu salah satunya. Sama Glock itu," ucap Taufan.

Ia juga mengatakan, berdasarkan penelusuran Komnas HAM, dua pelaku yang menembak Brigadir J adalah Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Ferdy Sambo.

Polri sendiri telah merilis video animasi rekonstruksi yang menunjukkan detik-detik eksekusi Brigadir J, di mana Ferdy Sambo terlihat ikut menembak.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Milani Resti Dilanggi, Kompas.com/Fitria Chusna Farisa/Singgih Wiryono/Adhyasta Dirgantara)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 8 Temuan Baru Komnas HAM soal Kasus Brigadir J: Chat Grup WA Dihapus, Isi CCTV yang Tak Dirilis

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Brigadir JFerdy SamboPutri Candrawathi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved