'LUPA Kasih Makan Ayam' Sampai di Madinah, Jamaah Haji Ini Minta Pulang:Reaksi Pramugari Tuai Pujian

TRIBUNNEWSMAKER.COM - BIKIN HEBOH! Seorang jamaah haji yang baru saja tiba di Madinah, mendadak minta pulang ke Indonesia gegara lupa memberi makan ayamnya.

Lansia berusia 95 tahun tersebut sempat menampilkan wajah panik sekaligus bingung ketika berada di dalam pesawat.

Perlahan menghampiri pramugari, kakek tersebut menjelaskan bahwa dirinya ingin pulang ke Indonesia.

Hal itu dikarenakan ayamnya lupa diberinya makan ketika hendak bertandang ke Tanah Suci.

Kakek tersebut menjelaskannya menggunakan bahasa Sunda yang beberapa kali membuat sang pramugari sedikit kebingungan.

Namun, reaksi dari pramugari tersebut pantas diacungi jempol.

Pasalnya, dirinya tetap penuh sabar melayani dan menjelaskan kepada sang kakek menggunakan bahasa asing.

Dilihat dari ekspresi wajahnya, keduanya saling memberikan pengertian satu sama lain.

Momen langka ini sempat terekam kamera jamaah lainnya yang berada dalam pesawat tersebut.

Sontak, video tersebut mendadak viral di media sosial setelah diunggah di akun Facebook, @Yuyud Aspiudin pada Selasa (30/5/2023).

Hingga Minggu (4/6/2023) pagi, unggahan video tersebut telah disaksikan lebih dari 1.200 kali oleh pengguna Facebook.

Baca juga: Berjuang Nabung 38 Tahun, Tukang Parkir di Solo Terharu Kini Bisa Naik Haji, Yatim Piatu Sejak Kecil

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Niat Ajukan Cuti Naik Haji, Karyawan Pabrik di Padang Malah Disodorkan Surat Pensiun

Dalam video tersebut disebutkan, calon jemaah haji itu bernama Abah Juhani berusia 95 tahun yang berasal dari kloter 1 Majalengka, Jawa Barat.

"Saya Video langsung, Abah Juhani jamaah Haji kloter 1 Majalengka. Usia 95 tahun tapi tetap semangat walaupun di pesawat beliau minta turun dulu katanya ingin ngasih makan dulu ayamnya.. Semangat dan selalu tersenyum," tulis pemilik akun dalam unggahannya.

Video tersebut menampilkan situasi di dalam pesawat yang membawa calon jemaah haji menuju Tanah Suci.

Terdapat satu calon jemaah haji yang terlihat sedang berbincang dengan seorang pramugari pesawat.

Pramugari itu tampak dengan ramah membantu calon jemaah haji yang sudah berusia lanjut itu.

Pengunggah video, Yuyud Aspiyudin (42) membenarkan bahwa calon jemaah haji yang meminta turun dari pesawat karena ingin memberi makan ayamnya di rumah bernama Juhani (95).

Baca juga: Masya Allah! Tukang Pijat Kampung di Cirebon Kumpulkan Uang Belasan Tahun Untuk Biaya Naik Haji

Abah Juhani, begitu dia dipanggil, merupakan calon jemaah haji dari Majalengka, Jawa Barat.

Yuyud menceritakan, kejadian itu terjadi di dalam pesawat maskapai Saudia Airlines.

Pada saat itu, Saudia Airlines baru saja mendarat di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz atau Bandara Madinah pada Senin (29/5/2023).

Dengan menggunakan bahasa Sunda, Abah Juhani mengatakan ingin turun dari pesawat kepada pramugari yang sedang bertugas.

"Di sela-sela itu, Pak Juhani ngajak ngobrol sama pramugari minta turun dulu untuk marab hayam (ngasih makan ayam). Mungkin di rumahnya punya peliharaan ayam," kata Yuyud, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/6/2023) sore.

"Pak Juhani bicara (pakai bahasa) Sunda, kalau pramugari bahasa Arab, tapi sepertinya mungkin saling pengertian," tambahnya.

Yuyud yang bertugas sebagai petugas haji daerah Kabupaten Majalengka mengatakan, Abah Juhani merupakan lansia pengidap demensia.

Karena itu, lanjut Yuyud, perasaan Abah Juhani seperti masih berada di kampungnya.

"Abah Juhani sekarang sudah biasa saja, bahkan sekali-kali saya bawa beliau ke Masjid Nabawi untuk shalat," kata dia.

Semangat Abah Juhani memang patut untuk diacungi jempol.

Meski sudah berusia lanjut, Abah Juhani tetap bersemangat untuk melakukan ibadah di Tanah Suci.

Walaupun menderita demensia, pria yang telah berusia hampir setengah abad itu tak patah arang untuk bertandang ke Makkah dan Madinah.

BERITA VIRAL LAINNYA, ASTAGFIRULLAH! Niat Ajukan Cuti Naik Haji, Karyawan Pabrik di Padang Malah Disodorkan Surat Pensiun

Niat hati mengajukan cuti untuk pergi menunaikan ibadah haji, seorang karyawan bernama Anwar Chan (67), warga Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat, malah diberi surat pensiun.

Diketahui, hal itu terjadi di pabrik karet PT Family Raya.

Mulanya Anwar dan sang istri, Martini, akan menunaikan ibadah haji dan masuk dalam kloter 1 yang akan diterbangkan ke tanah suci pada awal Juni 2023.

Anwar mengatakan, dia dan istrinya sudah menunggu 13 tahun untuk bisa berangkat haji.

"Saya berniat mengajukan izin cuti karena menunaikan ibadah haji, tapi malah saya diberhentikan," kata Anwar kepada wartawan, Rabu (24/5/2023) di Padang.

Anwar yang sudah bekerja di perusahaan tersebut selama 46 tahun, tidak tahu pasti alasan perusahaan memberhentikannya.

Dia sudah menghadap pimpinan perusahaan pada Sabtu (20/5/2023) karena harus masuk ke asrama haji Padang untuk persiapan naik haji.

Namun, tak jelas alasan yang diberikan pimpinan perusahaan tersebut.

"Saya sudah bekerja 46 tahun di sana, tapi entah mengapa ketika mengajukan surat cuti, malah saya diberhentikan," jelas Anwar.

Anwar hingga saat ini belum mengambil gaji terakhirnya, termasuk uang pesangon yang diberikan perusahaan.

"Belum saya ambil. Kalau saya ambil berarti saya menyetujui pemberhentian saya," kata Anwar.

Penjelasan PT Family Raya

Riki, pimpinan PT Family Raya, membantah pihaknya memberhentikan Anwar karena mengajukan izin cuti naik haji.

"Tidak benar kita memberhentikan Anwar Chan bekerja dengan alasan menunaikan ibadah haji." kata Riki, saat dihubungi.

"Kita hanya mempensiunkan yang bersangkutan karena telah masuk usia pensiun," sambungnya.

Riki mengatakan, Anwar merupakan karyawan permanen yang sudah lama bekerja di perusahaan tersebut dan saat ini sudah memasuki masa pensiun.

"Sebenarnya karyawan telah tahu masa pensiunnya."

"Masa pensiun di perusahaan ketika karyawan telah memasuki usia 59 tahun."

"Anwar Chan sendiri telah berkerja selama 45 tahun, pada saat ini beliau berusia 67 tahun. Jadi, pas saja keberangkatan hajinya dengan pemberian masa pensiun oleh perusahaan," kata Riki.

(Tribunnewsmaker.com/Dika Pradana)