'Saya Sebatang Kara' Dibuang Ortu sejak Lahir, Difabel Ini Jadi Badut Jalanan: Malu tapi Terpaksa

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Jarang diketahui, seorang pengemis difabel berkostum badut yang sering mangkal di sekeliling Mall Taman Anggrek, Jakarta ini memiliki kisah pilu sejak lahir.

Terlahir sebagai sosok penyandang disabilitas, pengemis tersebut tak pernah bertemu dengan orang tuanya.

Sejak lahir, dirinya tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya sendiri. Dirinya mengaku diasuh oleh seseorang.

Beranjak dewasa, sosok pengemis bernama Joni tersebut bekerja sebagai pengisi acara.

Dirinya kerap menghibur di sejumlah acara seperti ulang tahun.

Namun, semenjak pandemi COVID19, hidupnya semakin sulit.

Dirinya mau tak mau harus berjuang menyambung hidup dengan menjadi badut jalanan.

Joni pun mengemis di pinggir jalanan ibukota Jakarta.

Kisah hidup Joni pun diabadikan oleh seorang konten kreator dan diunggah di akun TikTok @joinwaypeduli.

Dalam video tersebut, Joni menceritakan kisah perjuangannya mengarungi hidup.

Diketahui, kedua kaki dan tangannya tak tumbuh normal semenjak lahir.

Saat ditemui seorang konten kreator TikTok, Joni yang saat itu berkostum badut sedang duduk di tepi jalan.

Baca juga: Gelap-gelapan di Sawah, Dua Remaja Digerebek Warga, Syok Ternyata Satunya Cowok: Bawa Botol Arak

Di hadapannya, ia meletakkan sebuah kardus berisi uang pemberian orang yang melintas.

Joni mengaku terpaksa mengemis lantaran terdampak pandemi Covid-19.

"Saya dulu ngisi acara dari mal ke mal, ulang tahu anak-anak karena corona yaudah terpaksa begini (mengemis). Karena terpaksa, jujur saya sih malu," kata Joni.

Ia sebenarnya malu mengemis di pinggir jalan, tetapi terpaksa karena kebutuhan ekonomi.

Asal halal, ia memasang muka tembok demi mendapatkan secuil rezeki dan tak merepotkan orang lain.

Tak jarang selama mengais rezeki di jalanan, Joni menjadi sasaran petugas satpol pp.

Baca juga: INNALILLAHI! Kecelakaan Kereta Api Paling Tragis, 1.700 Tewas, India Menangis, Pemicu dari Indonesia

Ia pernah ditangkap karena ketahuan mengemis di jalan.

"Baru kemarin ditangkap Satpol PP, gara-gara begini (mengemis). Di sono macem-macem deh, ada yang dipukulin, ada yang apa macam-macam deh. Tapi saya sih enggak dipukulin," ceritanya.

Selama dua minggu Joni ditahan di panti.

Ia menceritakan sekelumit hidupnya yang terdengar pilu.

Joni tak pernah mengetahui siapa orang tua aslinya sejak dirinya lahir di dunia.

Orang tuanya mungkin merasa malu memiliki anak penyandang disabilitas seperti dirinya.

"Saya kan nggak punya orang tua mungkin karena orang tua kandung malu. Saya dikasih orang, saya hidup sebatang kara, ada yang bilang dibuang di tempat sampah ada yang bilang dikasih orang," ceritanya.

Dilahirkan tanpa mengetahui siapa orang tuanya, Joni mengaku berjuang sendiri demi menyambung hidup.

Baca juga: BERINGASNYA Kepsek Sodomi 10 Siswa MTs di Labuhanratu, Korban Bertambah: Organ Vital Korban Memerah

Ia pernah bekerja sebagai tukang semir sepatu dan penjaja kotak amal keliling.

Mengundang reaksi warga net

Postingan di TikTok yang diunggah akun @joinwaypeduli menjadi viral.

Banyak warga net yang memberi semangat terhadap Joni.

Ada beberapa warga net yang mengetahui di mana bapak mungil tersebut biasa mangkal.

Joni biasa terlihat di daerah Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat.

"Ya Allah sehat selalu pak dimudahkan rizkinya," tulis akun @aktivitasanda.

"Semoga bapaknya banyak rezeki nomplok," tulis akun @randymaulana97.

TONTON VIDEONYA DISINI >>>>

BERITA VIRAL LAINNYA, Penjual Kantong Plastik Ini Kini Jadi Artis yang Nyaleg di Pemilu 2024, Perjuangkan Kaum Difabel

Seorang penjual kantong plastik ini kini jadi artis terkenal di Indonesia.

Terbaru, pria itu juga mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg).

Bahkan, pria ini juga gigih dalam memperjuangkan kaum difabel.

Lantas, siapa sebenarnya sosok pria tersebut?

Pria tersebut adalah komedian Usnan Batubara atau dikenal Ucok Baba.

Sebelum menjadi pelawak terkenal, Ucok Baba mengakui pernah berjualan plastik.

Saat menjadi bintang tamu acara Brownis, Ucok Baba mengatakan, pekerjaan itu dilakoninya saat baru mengadu nasib di Jakarta.

"Iya dulu (jadi penjual plastik), sekarang mah (udah) enggak. Dulu, awal-awal kita baru ke Jakarta, kan ngadu nasib," kata Ucok Baba dikutip Tribunnewsmaker dari kanal YouTube Trans TV Official.

Ucok Baba berujar, pekerjaan sebagai penjual plastik dilakukannya sejak berusia 17 tahun demi menyambung kebutuhan ekonomi.

Pasalnya, semenjak memutuskan hijrah ke Jakarta, pelawak berusia 49 tahun ini tidak memiliki saudara yang tinggal di Ibu Kota.

"Saya waktu itu 17 tahun mulai dagang plastik, karena dulu saya merantau. Saya ke Jakarta enggak ada siapa-siapa," beber Ucok Baba.

Kala itu, Ucok Baba tak pernah berpikir bakal menjadi komedian terkenal.

Akan tetapi, nasib membawanya jadi pelawak dan dikenal banyak orang.

Oleh sebab itu, Ucok Baba merasa sangat bersyukur.

"Enggak ada sama sekali (kepikiran jadi komedian)" ujar Ucok Baba.

Terkini, Ucok Baba Nyaleg DPR RI Bersama PPP di Pemilu 2024.

Ucok Baba mendaftar sebagai calon legislatif bersama Parta Persatuan Pembangunan (PPP) untuk DPR RI dapil (daerah pemilihan) II Banten Kota Serang pada Pemilu 2024 mendatang.

Ucok Baba menyampaikan pesan kampanye pencalonannya sebagai caleg DPR RI melalui media sosial.

Ia terlihat memakai jas warna hijau berlogo Ka’bah, sebagaimana kader PPP. Dengan gagahnya Ucok menyampaikan apa yang akan ia perjuangkan dalam politik.

Video kampanye Ucok Baba pun kemudian menyebar dalam platform media sosial TikTok yang diunggah oleh akun @sobatadian.

“Niat saya ikhtiar maju mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif 2024 berjuang bersama saudara-saudara kaum difabel,” ujarnya dalam video unggahan akun TikTok @sobatadian.

Ucok juga berharap niat baiknya itu mendapat ridho Allah SWT, serta mendapat dukungan dari masyarakat Kota Serang, Banten dan sekitarnya.

“Semoga saja niat baik saya mendapatkan ridho Allah SWT, juga dapat dukungan masyarakat, khususnya Banten dan sekitarnya,” kata Ucok Baba.

(Tribunnewsmaker.com/Dika Pradana)