Berita Kriminal
GEGER! Pasutri Diamuk Warga, Diseret & Dijambak, Ternyata Lakukan Ini Pada Bocah 10 Tahun, Kok Tega?
Pasutri ini diamuk massa secara brutal lantaran kepergok menganiaya anak berusia sepuluh tahun.
Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
Sebuah pengaduan polisi menuduh salah satu wanita tersebut yang berusia 21 tahun, dirudapaksa beramai-ramai dan dua anggota keluarga laki-laki lainnya dibunuh.
Kemudian, massa melanjutkan untuk membakar desa mereka, seperti diberitakan Mirror UK.

Kronologi 2 Wanita India Diarak oleh Massa
Peristiwa mengerikan itu terjadi setelah bentrokan pecah antara suku Meitei di Lembah Imphal dan suku Kuki-Zo di sekitarnya.
Bentrok antara suku itu diklaim telah menewaskan kurang lebih 140 orang.
Massa yang mengarak 2 wanita India itu dikatakan sebagai anggota suku Meitei yang menyerang desa mereka.
Anggota suku Meitei yang terlibat itu belum teridentifikasi.
Meski demikian, menurut polisi jumlahnya mencapai 800 hingga 1.000 orang.
Baca juga: REBUTAN Lahan 27 Rumah Kelompok Tani di Sumut Amburadul Dirusak Oknum Mafia Tanah, Brutal: Dibakar

Menurut laporan tersebut, mereka membakar rumah-rumah di B. Phainom.
Tak hanya itu, mereka juga menculik dua pria dan tiga wanita dari suku Kuki-Zo saat mereka mencoba melarikan diri.
Massa kemudian membunuh salah satu pria dan memaksa tiga wanita untuk menanggalkan semua pakaian mereka.
Dua dari mereka, yaitu satu wanita dan satu pria, kemudian berhasil melarikan diri.
Dua wanita yang tersisa kemudian diarak tanpa busana oleh massa.
Kedua wanita itu selamat dari insiden itu.

"Polisi Manipur hadir di sana, tetapi mereka tidak membantu kami," kata salah satu korban, yang dilaporkan kehilangan dua orang yang dicintainya dalam serangan itu, dikutip dari The Sun.
"Mereka (polisi) tidak melakukan apa pun untuk membantu kami," tegasnya.
Kemudian, korban satunya juga memberikan keterangannya tentang apa yang terjadi padanya.
"Mereka membawa kami ke daerah semak. Tiga orang memegang saya dan satu orang mengatakan, 'Mereka yang ingin menyiksa mereka, silakan datang!'," kata korban satunya.
Korban yang kedua menyangkal mereka telah dirudapaksa oleh massa.
"Kami tidak dirudapaksa oleh mereka. Mereka hanya melepas pakaian kami dan menyentuh tubuh kami," katanya.

Demonstran Kecam Pelecehan Seksual 2 Wanita di Manipur
Pengunjuk rasa yang marah turun ke jalan untuk mengecam serangan horor itu.
Mereka menyerukan diakhirinya kekerasan di Manipur, India.
Ketua Menteri Manipur, Biren Singh, mengatakan penangkapan telah dilakukan, tanpa menyebutkan jumlah orang yang ditangkap.
"Penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan dan kami akan memastikan tindakan tegas diambil terhadap semua pelaku, termasuk mempertimbangkan kemungkinan hukuman mati," kata Singh.

Sementara itu, Perdana Menteri, Narendra Modi, mengatakan insiden itu telah "mempermalukan India" dan "tidak ada kesalahan yang akan terhindar".
"Saya meyakinkan bangsa, hukum akan mengambil jalannya dengan sekuat tenaga." kata Narendra Modi, Perdana Menteri India, Kamis (20/7/2023).
"Apa yang terjadi dengan putri-putri Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan," tambahnya.
“Masyarakat sipil mana pun harus malu karenanya,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Kini kasus tersebut tengah diusut oleh sejumlah pihak berwenang.
(Tribunnewsmaker.com/Dika Pradana)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
3 Bulan Diteror, Dea Permata Lapor Polisi Tapi Diabaikan, Kini Dibunuh di Purwakarta, Sempat Curhat |
![]() |
---|
Skenario Keji Hanafi Pembunuh Tiwi Pegawai BPS Halmahera, Balas WA, Tulis Soal Depresi di X Korban |
![]() |
---|
Update Kasus Pembunuhan Penjual Gorengan Nia Kurnia di Sumbar, Pelaku Dihukum Mati, Tak Minta Maaf |
![]() |
---|
Tidur Bareng Anak, Ibu Muda di Palembang Syok Nyaris Dirudapaksa Tetangga, Selamat saat Suami Pulang |
![]() |
---|
Pengakuan Rozi Pemuda Tega Bunuh Anak 6 Tahun di OKI Sumsel, Kecanduan Film Dewasa: 'Pingin Bebini' |
![]() |
---|