Berita Kriminal
TERLAMBAT Sekolah, Sejumlah Siswa SMP di Cianjur Jadi Korban Kekerasan Pelajar SMA, Disaksikan Guru
Terlambat masuk sekolah, sejumlah siswa SMP di Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur pilu menjadi korban kekerasan dari seniornya.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Terlambat masuk sekolah, sejumlah siswa SMP di Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur pilu menjadi korban kekerasan dari seniornya.
Para korban yang masih remaja itu pun mengalami cedera di bagian tubuh mereka.
Mirisnya lagi, mereka dihajar di depan guru yang mengajar di sekolah tersebut.
Aksi tindak kekerasan tersebut pun sempat terekam kamera telepon seluler dan video itu saat ini viral di sejumlah media sosial.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tersebut berawal ketika sejumlah korban terlambat untuk mengikuti kegiatan di sekolah.
Dalam rekam video yang beredar, sejumlah korban tampak dihukum dengan cara push up di hadapan tiga orang, yakni dua siswa SMA dan seorang guru.
Dalam video berdurasi sekitar 30 detik tersebut, seorang berpakaian seragam SMA menendang salah satu korban.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Tak Tahan Syahwat, Kepala Dinas di Maluku Nekat Lakukan Kekerasan ke Anak Buahnya
Baca juga: VIRAL! Ada 30 Kasus Kekerasan pada Anak di Surabaya Serlama 4 Bulan, Penyebab Terbesar dari Medsos
David (40), keluarga korban, mengungkapkan, ada 14 orang siswa yang menjadi korban kekerasan dari seorang senior yang diketahui merupakan anggota OSIS.
"Para korban tersebut dihukum karena telat masuk sekolah dan apel kegiatan sehingga di-push up, sambil dijemur di hadapan seorang guru," ucapnya kepada wartawan di Mapolres Cianjur, Jumat (21/7/2023).
Bahkan dalam keadaan push up, lanjut dia, seorang siswa menendang korban di bagian pantat dan kepala.
Akibatnya, korban mengeluhkan luka di bagian tubuhnya tersebut.
"Terduga ini merupakan siswa SMK dan para korban siswa SMP. Sekolah mereka satu komplek, bahkan ada pondok pesantrennya juga," ucapnya.
Disebutkan David, dari 14 siswa yang menjadi korban, empat orang di antaranya mengalami luka cukup parah, hingga mereka sempat mengalami sakit.
"Empat korban yang mengalami tindak kekerasan cukup parah, yakni RF (13), RZ (13), MR (13) ketiga siswa kelas 2 SMP, serta satu orang siswa kelas 3 SMP, B (14)," ujarnya.
David mengungkapkan, ia telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dan berharap adanya proses hukum.
Sumber: Tribun Jabar
| Pria di Pati Meninggal di Rumah Penuh Sampah, 8 Tahun Hidup Sendiri, Gelagat Terakhir: Ambil Pesanan |
|
|---|
| Nasib Heryanto yang Tega Bunuh Dina Karyawati Minimarket di Purwakarta, Kini Terancam Hukuman Mati |
|
|---|
| Kronologi Hadi Siswanto Tembak Mati Warga di Banyuasin, Cekcok Antrean di SPBU, Panik Lihat Obeng |
|
|---|
| 6 Fakta Bocah di Bojonggede Tewas Dianiaya Ibu Tiri, Luka Lebam & Cekekan Ngaku Jatuh, Pelaku Panik |
|
|---|
| Pengakuan Gandi Pegawai BUMN Bunuh Istri di Banyuwangi, Ketahuan Selingkuh, Menyesal Usai Ingat Anak |
|
|---|