Berita Kriminal
Rintihan Pak Ogah Ditangkap & Dianiaya Polisi di Medan, Babak Belur, Mengenaskan:'Ampun, Ditendang!'
Seorang 'Pak Ogah' baru saja dianiaya oleh oknum polisi di Medan, korban merintih kesakitan setelah babak belur ditendang dan dipukuli.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib pilu dialami oleh seorang 'Pak Ogah' di Medan, Sumatera Utara (Sumut) yang baru saja ditangkap dan disiksa oleh oknum polisi.
Pria bernama Ahmad Firdaus tersebut merintih kesakitan mengaku badannya babak belur mendapatkan aksi kekerasan dari oknum polisi.
Kini, Propam Polda Sumut tengah melakukan penyelidikan usai seorang pengatur lalu lintas atau, Pak Ogah' tersebut.

Korban mengaku menjadi korban penyiksaan polisi di Jalan Sisimangaraja, Kota Medan.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Minggu (22/10/2023).
"Dalam Penyelidikan Propam," ucap Kombes Hadi singkat.
Sebelumnya dikabarkan, seorang pengatur lalu lintas liar atau 'Pak Ogah' bernama Ahmad Firdaus (37) warga Jalan Pintu Air Gang Langgar, Kecamatan Medan Kota mengaku menjadi korban penyiksaan Polisi di Jalan Sisingamangaraja Medan.
Pengakuan Firdaus, dia ditangkap polisi saat sedang mengatur lalu lintas di putaran jalan di Jalan Sisingamangaraja atau tepatnya di antara hotel Grand Antares dan Universitas Budi Dharma.
Baca juga: Hamil di Luar Nikah, Wanita di Kupang Dianiaya Pacar, Tewas, Pelaku Pura-pura: Korban Disetubuhi OTK
Baca juga: SADIS! Bocah di Mataram Tewas Dianiaya Ayah, Tetangga Dengar Benturan 2x, Dicek: Leher Korban Lebam
Kejadian ini berlangsung pada Sabtu (21/10/2023) sekira pukul 18:00 WIB.
Sebelum tertangkap, dia dan kawannya yang lolos sempat dikejar-kejar Polisi sampai akhirnya berhasil dibekuk.
Usai ditangkap, dia ngaku dimasukkan ke dalam truk diduga milik Dit Samapta Polda Sumut.
Dia lalu disiksa sekitar 15 personel Polisi.
Di dalam truk, dia mengatakan, dipukuli, ditendang dan ditampar hingga kesakitan dan luka-luka.
"Begitu truk jalan saya disiksa sepanjang jalan. Ditunjang, dipukul, ditampar." kata Ahmad Firdaus saat diwawancarai, Sabtu (21/10/2023).
"Saya gak tau di daerah mana, mungkin di daerah Trakindo turun saya tetap ditunjang mereka," imbuhnya.

Lanjut Firdaus, setibanya di Jalan Sisingamangaraja atau di depan PT Trakindo Utama, jalan lintas Medan-Tebing tinggi barulah dia diturunkan.
Meski sudah diturunkan, dia ngaku tetap ditendang sampai akhirnya terkapar di aspal.
Begitu turun dari truk, dan tergeletak dia ditolong oleh warga. Lalu ia ditumpangi becak motor dan diantar ke Jalan Pintu Air Gang Langgar, Kecamatan Medan Kota.
"Terkapar saya di jalan dan saya minta tolong ke masyarakat, dibayari ongkos becak dan diantar pulang. Kira-kira ada 15 orang yang memukuli,"ucapnya.
Dari kata-kata yang didengar Ahmad Firdaus, sejumlah personel Polisi itu diduga menudingnya merusak putaran jalan yang sudah ditutup.
Baca juga: JERIT TANGIS Bocah 7 Tahun di Malang Dianiaya Ayah, Ibu, Kakak, & Nenek: Tangan Dicelupkan Air Panas

Sementara dia sendiri mengaku tidak ada merusak.
Saat diwawancarai di depan RS Estomihi Medan, Jalan Sisingamangaraja, pria bertubuh kurus ini tergeletak di atas becak bermotor.
Bagian tulang rusuk sebelah kirinya nampak memar penuh luka diduga akibat digebuki beramai-ramai.
Napasnya nampak tergenggal-senggal akibat dugaan penganiayaan yang diterimanya.
Dia sendiri mengakui pekerjaannya sebagai pengatur lalu lintas ilegal merupakan perbuatan yang salah.
Tetapi dia tetap lakukan pekerjaan ini karena tidak memiliki pekerjaan lain.

Namun dia juga keberatan jika diperlakukan seperti pencuri dan perampok kejam tak berbelas kasih.
"Kami tahu kami salah. Gak ada kerjaan lain, daripada kami mencuri segala macam. Kami gak pernah maksa, bukan pungli," ujarnya.
Di tempat yang berdekatan, saksi bernama Surya Wirawan, mengaku melihat langsung Firdaus ditangkap Polisi lalu dimasukkan ke dalam truk bertuliskan Polda Sumut.
Ia melihat Ahmad ditangkap lalu dipiting Polisi.
Akan tetapi dia tidak melihat peristiwa penganiayaan tersebut.
"Saya melihat dia dikejar-kejar dan ditangkap. Ada sekitar 3 orang mobil Polda yang besar itu. Sering lewat sini mereka, bacaan nya Polda,"kaya saksi yang melihat Ahmad ditangkap.
Artikel ini diolah dari TribunMedan
Sumber: Tribun Medan
Daftar 8 Buronan Indonesia Dicari Interpol, Ada Chen Kasus TPPO, Riza Chalid & Jurist Tan Menyusul |
![]() |
---|
Fakta Bocah 8 Tahun Tewas di Kos Penjaringan Jakut, Hasil Autopsi Tubuh Penuh Luka, Ibu Diamankan |
![]() |
---|
Sosok Ika Bos Gadai di Semarang Tewas Dibunuh Nasabah, Korban Dikira Tidur, Pelaku Gasak Motor & TV |
![]() |
---|
Total Uang di Rekening Dormant yang Diincar Penculik Kacab Bank BUMN Capai Rp70 M, Ada Banyak ATM |
![]() |
---|
Sosok & Tampang Risman Pembunuh Hijrah Pegawai Koperasi di Pasangkayu, Petani, Emosi Ditagih Utang |
![]() |
---|