Breaking News:

Konflik Israel vs Palestina

Pemerintah Israel Rilis Daftar Level Negara yang Berbahaya Jika Dikunjungi Warganya, Indonesia Masuk

Ada beberapa negara yang saat ini oleh pemerintah Israel tidak disarankan untuk dikunjungi oleh warga negaranya.

Editor: Sinta Manila
Instagram @syifahadju
Unggahan Syifa Hadju saat demo bela Palestina 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ada beberapa negara yang saat ini oleh pemerintah Israel tidak disarankan untuk dikunjungi oleh warga negaranya.

Hal ini terkait pada keselamatan akan ancaman untuk warga negara Israel jika berada di negara orang.

Mengingat Israel sedang menuai kecaman dari berbagai negara dengan aksi genocidanya di Palestina yang menyerang warga sipil.

Baca juga: KISAH Ayman Awad, Warga Palestina yang Dipaksa Hancurkan Rumahnya Sendiri Oleh Israel, Menyedihkan

Israel menerbitkan travel warning atau peringatan perjalanan sebagai informasi untuk warganya yang akan bepergian ke luar negeri.

Peringatan tersebut juga ditujukan bagi warganya yang sedang berada di luar negeri agar berhati-hati dan mengambil langkah untuk pergi.

Seorang pejabat Dewan Keamanan Nasional Israel (NSC) mengatakan tingkat ancaman terhadap warga Israel di 80 negara telah meningkat akibat perang Gaza.

Baca juga: NGERI! Kekuatan Israel Luluh Lantakkan Gaza dalam Sekejap Pakai AI:Seberapa Bahaya-nya untuk Perang?

MENANGIS - FOTO FILE Seorang tentara Israel dari Brigade Golani (pasukan infanteri IDF) menangis saat menghadiri pemakaman Komandannya, Max Steinberg, pada 23 Juli 2014.
MENANGIS - FOTO FILE Seorang tentara Israel dari Brigade Golani (pasukan infanteri IDF) menangis saat menghadiri pemakaman Komandannya, Max Steinberg, pada 23 Juli 2014. (Miriam Alster/FLASH90/i24news)

“Hal ini bertepatan dengan peningkatan hasutan, percobaan serangan, dan manifestasi anti Israel yang meluas secara terus-menerus dan signifikan di banyak negara,” katanya seperti dikutip Jerusalem Post.

Menurut dia, ada potensi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Oleh karenanya warga Israel harus memperhitungkan hal itu.

Bahkan di sejumlah negara barat seperti Inggris, Jerman, Prancis, yang tadinya masuk kategori aman, kini naik ke tingkat bahaya level dua (ada potensi ancaman).
Setali tiga uang dengan Brasil, Argentina, Australia, dan Rusia.

Baca juga: Gaza Memanas! Pasukan Martir Omar Al-Qassem Turun Gunung, Sirine Berdengung di Perumahan Israel

Di level itu, warga Israel disarankan berhati-hati untuk mencegah hal-hal tak diinginkan.

Dalam kasus lain, seperti di Afrika Selatan, Eritrea, Uzbekistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Turkmenistan, peringatan tersebut dinaikkan ke level 3 (ancaman sedang).

Susan Surandon, aktris pemenang Piala Oscar ikut bela aksi Palestina, kini dipecat dari agensi
Susan Surandon, aktris pemenang Piala Oscar ikut bela aksi Palestina, kini dipecat dari agensi (static01.nyt)

Di level itu, warga Israel disarankan untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu ke destinasi tersebut.

NSC merekomendasikan warga Israel untuk menunda perjalanan ke negara-negara dengan tingkat ancaman tinggi (level 4) seperti di Timur Tengah atau Kaukasus Utara, negara-negara di sekitar Iran, dan beberapa negara Muslim di Asia.

Jika ada warga Israel sudah terlanjur berada di negara yang masuk daftar tersebut, disarankan untuk pergi dari sana.

Baca juga: ISYARAT Israel akan Bombardir Gaza Selatan, Selebaran Dijatuhkan, Warga Dipaksa Ngungsi ke Rafah!

Sementara Indonesia dalam rilis NSC masuk dalam kategori mixed travel warning (level 3 dan 4). Itu artinya menurut NSC, ada peringatan ancaman yang berbeda untuk wilayah berbeda di negara tersebut.

Di situs NSC, disebut bahwa wilayah Papua Barat, Kepulauan Sulawesi, Sumatera, Provinsi Aceh masuk level 3. 

Jawa memiliki tingkat ancaman yang tinggi (Level 4) untuk warga Israel.

Ribuan peserta aksi munajat kubro Persaudaraan Alumni (PA) 212 memadati kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2023).
Ribuan peserta aksi munajat kubro Persaudaraan Alumni (PA) 212 memadati kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2023). (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Di Asia Tenggara bukan hanya Indonesia yang masuk dalam daftar berbahaya dengan kategori mixed travel warning. Filipina dan Thailand juga masuk kategori tersebut dalam daftar Israel.

Jika sudah kadung berada di negara yang dinilai berbahaya, warga Israel disarankan menjauhi aksi demonstrasi dan protes berkait perang Gaza.

Mereka yang ingin bepergian ke luar negeri juga wajib memantau situasi terkini destinasi tujuan.

Apakah di sana ada aktivitas anti-Israel atau anti-Yahudi, tak terkecuali negara-negara yang sebagian besar dianggap aman.

Saat berada di luar negeri, warga Israel harus menghindari memamerkan simbol-simbol Israel dan Yahudi, serta pertemuan besar yang dihadiri pejabat Israel dan Yahudi.

Baca juga: GERTAKAN AS ke Netanyahu Nekat Lanjutkan Perang di Gaza, Ancam Sanksi Larangan Visa Warga Israel

Mereka yang melakukan perjalanan juga harus menyimpan informasi kontak kedutaan atau konsulat serta layanan darurat, demikian imbauan NSC.

Diketahui, seruan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina seiring perang berkecamuk di Gaza mengemuka di berbagai negara di belahan dunia.

Mereka bahkan mengutuk Israel karena serangan yang dilancarkan tentara mereka, telah menewaskan lebih dari 15 ribu warga Pelestina.

Sebagian besar anak-anak dan perempuan.

Pasukan Israel memblokir lalu lintas saat Muslim Palestina melakukan salat Jumat siang di sebuah jalan di lingkungan Ras al-Amud di Yerusalem timur, pada 1 Desember 2023, karena batasan usia di atas 50 tahun bagi jamaah yang ingin mengakses Al- Kompleks Masjid Aqsa di Kota Tua. Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada 1 Desember, dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur di Gaza telah dilanjutkan, dan menuduh Hamas melanggar jeda operasional.
Pasukan Israel memblokir lalu lintas saat Muslim Palestina melakukan salat Jumat siang di sebuah jalan di lingkungan Ras al-Amud di Yerusalem timur, pada 1 Desember 2023, karena batasan usia di atas 50 tahun bagi jamaah yang ingin mengakses Al- Kompleks Masjid Aqsa di Kota Tua. Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada 1 Desember, dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur di Gaza telah dilanjutkan, dan menuduh Hamas melanggar jeda operasional. (AHMAD GHARABLI / AFP)

Tak sedikit menyerukan agar perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu diseret ke pengadilan Insternasional dengan tuduhan kejahatan perang.

Namun, dukungan publik internasional terhadap Palestina dan aksi gencatan senjata sama sekali tak membuat Netanyahu gentar.

Ia ngotot terus mengobarkan perang hingga misi utama mereka menghabisi militan Hamas hingga ke akar tercapai.

Artikel diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
IsraelnegaraIndonesiaancamanberbahayaLevel
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved