Breaking News:

Berita Viral

BRUTAL! Ayah di Muara Baru Aniaya Anak hingga Tewas, Korban Dipukuli saat Asyik Main sama Teman

Seorang ayah bernama Usman, warga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, nekat menganiaya anaknya.

Editor: Eri Ariyanto
TribunJakarta
Ayah di Muara Baru aniaya anak sampai tewas, korban dipukuli saat asyik main sama teman 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang ayah bernama Usman, warga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, nekat menganiaya anaknya.

Lebih menyedihkannya, korban penganiayan itu dilaporkan meninggal dunia.

Sebagai seorang ayah, Usman tega-teganya melakukan penganiayaan terhadap anak kandungnya sendiri hingga meregang nyawa.

Ilustrasi penganiayaan anak - Ibu di Jambi tega aniaya anak dengan setrika panas.
Ilustrasi penganiayaan anak. (Kompas.com/ERICSSEN)

Baca juga: GEGER! Video Syur 56 Detik Beredar di Kota Kendari, Diawali Foto Lalu Disusul Adegan Panas, Editan?

K alias Awan (10) tewas usai dihajar tanpa ampun saat sedang bermain bareng teman, oleh ayah kandungnya sendiri.

Penganiayaan itu terjadi hanya karena Usman merasa kesal dengan bocah 10 tahun tersebut.

Diketahui, penganiayaan ini terjadi di sebuah gang sempit, kawasan Muara Baru, RT 022 RW 017 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Kejadian bermula saat Awan bermain sepeda di sekitaran rumahnya, Rabu (13/12/2023) siang.

Saat sedang asyik mengayuh sepedanya itu, tanpa sengaja ia menabrak teman sebayanya.

Insiden ini membuat kaki teman sebayanya itu memar.

Ayah di Muara Baru aniaya anak sampai tewas, korban dipukuli saat asyik main sama teman
Ayah di Muara Baru aniaya anak sampai tewas, korban dipukuli saat asyik main sama teman (TribunJakarta)

Baca juga: BIADAB! Pria di Konawe Cabuli Adik Ipar yang Masih Remaja, Korban Dilecehkan dari SD sampai SMP

Lantas orangtua anak yang kakinya memar itu langsung menegur Awan.

Menurut keterangan pengurus RT setempat, Awan sebelumnya sudah diperingati oleh ibu-ibu di sekitar lokasi kejadian agar tidak ngebut saat bermain sepeda di gang itu.

Namun Awan rupanya mengabaikan peringatan tersebut.

"Namanya anak-anak, kayak gitulah. Anak kecil udah diperingatin juga sama ibu-ibu yang di sekitaran pos RT jangan ngebut, cuma tetap ngebut," kata Rohman, pengurus RT di lokasi, Rabu malam.

Teguran yang dilakukan oleh orangtua bocah yang kakinya memar akibat tidak sengaja ditabrak Awan saat naik sepeda itu, rupanya sampai di telinga Usman.

Usman langsung naik pitam mendengar hal tersebut.

Ia langsung emosi mengetahui anaknya sampai ditegur orang gara-gara membuat kaki anak lain memar.

Awan yang masih asyik bermain dengan teman-teman sebaya di gang rumahnya itu, tiba-tiba didatangi oleh Usman.

Saat itu, Awan diminta berdiri oleh ayahnya dan langsung dipukul beberapa kali.

Berdasar rekaman CCTV di lokasi, Usman juga sempat memukul wajah bocah 10 tahun tersebut.

Seakan belum cukup penyiksaan yang dilakukan kepada anak kandungnya itu,

Usman lalu menendang tubuh bocah malang tersebut hingga ia jatuh tersungkur.

Sang ayah lalu mengangkat tubuh anak tersebut dan kembali membantingnya ke jalanan.

Saat mengalami penganiayaan sadis itu, korban langsung tidak sadarkan diri.

Darahpun keluar dari hidungnya usai dibanting oleh sang ayah.

Melihat kondisi tersebut, Usman lalu segera membawa anak tersebut ke rumah sakit. Sayang, nyawa Usman sudah tak dapat ditolong.

Terkini, Usman diamankan oleh kepolisian dan diproses di Mapolres Metro Jakarta Utara.

ILUSTRASI pembacokan
ILUSTRASI pembacokan (Humas Polri)

DETIK-DETIK Siswa SMP di Lamongan Aniaya Guru, Dilempar Kursi & Diserang Golok: Dipicu Soal Sepatu

Seorang siswa SMP di Lamongan, Jawa Timur murka dan nekat menganiatya gurunya dengan cara melemparnya dengan kursi dan menyerang golok.

Karena serangan golok tersebut, guru tersebut akhirnya bercucuran darah pada bagian jarinya.

Cekcok antara guru dan murid ini bermula karena persoalan sepatu.

Murid tersebut tak terima ditegur karena tidak menggunakan sepatu ketika di dalam kelas.

Lantaran murka ditegur, siswa tersebut langsung menganiaya gurunya sendiri.

Diketahui, pelaku berinisial M berusia 14 tahun merupakan siswa SMP swasta di Kecamatan Sugio, Lamongan.

Pelaku menganiaya gurunya sendiri dengan menggunakan golok bendo pada Rabu (15/11/2023).

Baca juga: MISTERI Tewasnya Ibu di Sulsel, Ditemukan Bersimbah Darah di Rukonya: Leher Digorok & Luka Bacok

Baca juga: DUEL MAUT Rebutan Wanita Pemandu Karaoke di Subang, Korban Tewas 3x Ditikam sempat Ditabrak Pelaku

Alasannya M menganiaya gurunya, Wiwik Ustrini (49) karena tak terima ditegur saat tak memakai sepatu dalam kelas.

Kasus tersebut terjadi saat korban hendak mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di ruang kelas VII.

Saat itu Wiwik melihat pelaku dan dua siswa lainnya tak mengenakan sepatu. Ia pun menegur para siswanya.

Tak terima ditegur, M kemudian beranjak dan melempar kursi ke arah korban hingga mengenai kaki Wiwik.

Sang guru pun meminta bantuan dua siswa lain untuk mengantar pelaku keluar dari ruangan kelas.

Lag-lagi pelaku tak terima dan dia kembali ke kelas tempat korban mengajar dengan membawa senjata tajam jenis golok bendo.

"Oleh pelaku, bendo lantas diayunkan ke arah korban hingga mengenai jari tangan kiri," kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro, Kamis (16/11/2023).

ILUSTRASI Siswa SMP di Lamongan bacok gurunya paklai golok.
ILUSTRASI Siswa SMP di Lamongan bacok gurunya pakai golok. (Istimewa)

Melihat kejadian tersebut, para siswa berteriak ketakutan dan polisi pun mengamankan M serta memeriksa para saksi.

"Kalau pelapor sudah memberikan keterangan kepada penyidik," ucap Anton.

Sementara itu saksi F dan A, siswa di dalam kelas mengaku ketakutan dengan tingkah pelaku.

Kemungkinan berlanjut ke jalur hukum

Mediasi yang dilakukan Kepala Sekolah Muntasir menemui jalan buntu karena korban tetap ingin melanjutkan perkara penganiayaan yang dialaminya.

Baca juga: DETIK-DETIK Anggota TNI di Manokwari Bacok Komandan usai Apel, Diduga Rasis: Dapat 12 Jahitan

"Kita berusaha memediasi agar keduanya damai," kata Muntasir saat dikonfirmasi, Kamis (16/11/2023).

Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan Guru Wiwik dan juga siswa M.

"Kelihatannya akan berlanjut ke jalur hukum," katanya.

Namun pihaknya masih mengupayakan agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

Diolah dari berita tayang di Tribun Jakarta

Tags:
berita viral hari iniayahanakpelakukorbantemanMuara Baru
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved