DIDUGA Malapraktik, Ibu & Bayinya Meninggal saat Persalinan di RSUD Indramayu, Kini Makam Dibongkar
Diduga ada malapraktik, seorang ibu dan bayi yang dilahirkannya meninggal dunia saat proses persalinan.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
"Cuma saat ini masih melihat kondisi karena kan di sana itu sekarang banjir,"
"Tapi pada dasarnya bersedia," ujar Toni.
Sebelumnya, pihak rumah sakit mengeklaim telah melakukan tindakan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Bidan Puskesmas Pauh Klarifikasi Soal Ibu Meninggal saat Melahirkan, Bantah Tidur
Viral ibu hamil meninggal dunia saat melahirkan diduga ditelantarkan, kini bidan dan perawat di Puskemas Pauh akhirnya memberikan pengakuannya terkait insiden tersebut.
Sebelumnya sang suami mencurahkan isi hatinya ke media sosial soal kekecewaanya terhadap pelayanan Puskesmas Pauh.
Kini setelah viral, Plt Kepala Dinas Kesehatan Muratara, Tasman Majid menjelaskan berdasarkan pengakuan Bidan dan Perawat ada kesalahan penjelasan kepada keluarga pasien atau miskomunikasi.
"Kami tidak membela diri, kata bidan dan perawatnya tadi mereka mengakui ada salahnya juga, salah komunikasi dengan keluarga pasien malam itu, ada mis komunikasi, bercampur suasana panik juga," kata Tasman kepada Tribunsumsel.com, Senin (29/5/2023).
Kendala lain yang dihadapi mereka malam itu saat hendak merujuk pasien adalah mendapat masalah di perjalanan karena mobil ambulans terjebak di jalan rusak dan tak bisa bergerak.
Bahkan mereka terpaksa meminjam mobil warga untuk mengantar pasien dari Puskesmas Pauh menuju Kota Lubuklinggau dengan menempuh perjalanan mencapai waktu 3-4 jam.
Baca juga: Kecewa! Suami Pilu, Istrinya Meninggal saat Lahiran di Puskesmas Pauh, Diduga Ditelantarkan Bidan
Baca juga: ASTAGHFIRULLAH Baru Hamil 4 Bulan, Wanita Syok Kaki Bayinya Sudah Mencuat Keluar, Kondisinya Gawat
"Jarak dari Puskesmas Pauh ke Lubuklinggau juga lumayan jauh, mobil ambulans mereka juga mengalami kendala, tersiring, menunggu mobil lain untuk mengantar, jadi mereka lamanya di situ," jelas Tasman.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Muratara, Zharifa menambahkan pihaknya ingin meluruskan soal dugaan pasien ditelantari bahwa dikabarkan ditinggal tidur oleh bidan.
"Sebenarnya mereka bukan mau tidur, mereka mau istirahat saja, karena bukaannya masih lama, mereka tahu perkiraan jamnya, nah salahnya dia bilang mau tidur, jadi emosi lah suaminya, dan itu wajar," katanya.
Zharifa yang juga merupakan seorang bidan menjelaskan bahwa tidak semua kondisi ibu hamil ketika pecah ketuban akan langsung melahirkan.
Katanya, ada banyak kasus persalinan yang jarak pecah ketuban dengan waktu melahirkannya cukup lama hingga berjam-jam.
Sumber: Tribun Solo
| Yudo Sadewa Ingatkan Krisis Besar Tahun 2027-2032, Menkeu Purbaya Sebut Ekonomi Indonesia Membaik |
|
|---|
| Lewat Fun Match Mini Soccer, Bupati-Wabup Klaten Ajak Pemuda Salurkan Energi Positif |
|
|---|
| Bupati Sukoharjo Pimpin Upacara Sumpah Pemuda, Ajak Generasi Muda Bangun Bangsa |
|
|---|
| Dugaan Mark Up, Mahfud MD Setuju dengan Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba: Tidak Boleh Korupsi |
|
|---|
| Rumah Pensiunan Dibangun, Jokowi Ternyata Tak Mau Tempati, Tetap di Rumah Lama: untuk Menerima Tamu |
|
|---|