Breaking News:

Berita Viral

BREAKING NEWS! Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,4 Kilometer, Berstatus Siaga Level III

Breaking news! Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali meluncurkan awan panas.

Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNJOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA
Awan panas di Gunung Merapi 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Breaking news! Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali meluncurkan awan panas.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (17/1/2024) pukul 11.00 WIB.

Seperti diketahui, luncuran awan panas  guguran itu sejauh 1.400 meter ke arah Kali Bebeng. 

Gunung Merapi
Gunung Merapi (BPPTKG)

Baca juga: Niat Cari Telur Ayam Berujung Tragis, Bocah 8 Tahun di Manokwari Selatan Hilang di Hutan Gunung Siwi

"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi 17 Januari 2024 pukul 11.00 WIB," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso dalam laporan tertulis, Rabu (17/1/2024). 

Berdasarkan data BPPTKG, awan panas guguran tercatat dengan amplitudo maksimal 13 mm.

Durasi awan panas guguran 134.72 detik. 

"Jarak luncur 1.400 meter arah Kali Bebeng." ujarnya.

"Angin ke arah barat daya," katanya lagi.

Sampai dengan saat ini, pihaknya masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (level III). 

"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," tegasnya. 

AWAN PANAS - Rentetan guguran lava dan luncuran awan panas Merapi terjadi sepanjang Rabu (27/1/2021) sejak dini hari hingga sekitar pukul 08.30 saat foto-foto ini dibuat. Arah angin dari barat menyebabkan abu dari awan panas tertiup ke timur. Sebaran abu dilaporkan sampai di Deles, Klaten, Jateng. Rekaman peristiwa erupsi Merapi diabadikan Rabu pagi dari persawahan Dusun Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman, berjarak sekitar 32 kilometer dari gunung berapi itu.
Awan panas di Gunung Merapi. (TRIBUNJOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA)

Potensi bahaya di Gunung Merapi

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Gunung Lewotobi
Gunung Lewotobi

Gunung Lewotobi 8 Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar, Kini Berada di Level IV Awas

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah keluarkan 8 kali guguran lava.

Guguran lava pijar itu terjadi pada periode pengamatan Sabtu (13/1/2024) pukul 00.00-06.00 Wita.

Seperti diketahui, Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki mencatat, guguran ini terekam dengan amplitudo 10.3-44 mm, dan durasi 22-186 detik.

Baca juga: Hubungan Ganjar-Anies Kian Harmonis Usai Debat Ketiga Pilpres 2024, Para Pendukung Jalin Komunikasi

"Teramati guguran dengan jarak luncur 1500-2000 meter mengarah ke timur laut," ujar Kepala Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Cuaca di gunung itu cerah dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan timur.

Suhu udara 20-23 derajat celsius. Secara visua,l gunung jelas hingga kabut 0-II.

Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang dan tinggi 200-500 meter di atas puncak kawah.

Terjadi satu kali gempa vulkanik dangkal amplitudo 22 mm, durasi 13 detik, low frekuensi enam kali, amplitudo13-44 mm, durasi 17-30 detik, serta tremor menerus terekam dengan amplitudo 3.7-7.4 mm, dominan 7.4 mm.

Hingga saat ini, status gunung Lewotobi Laki-laki berada di level IV awas.

Gunung Lewotobi 8 kali luncurkan guguran lava pijar
Gunung Lewotobi 8 kali luncurkan guguran lava pijar (Kompas.com)

Baca juga: DETIK-DETIK Carok Maut di Bangkalan Jawa Timur, 4 Orang Ditemukan Tewas, Videonya Viral di Medsos

Masyarakat di sekitar, pengunjung, dan wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut, utara, dan timur laut.

Masyarakat diminta agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak memercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat diimbau tetap berada di dalam rumah.

Apabila berada di luar rumah, disarankan untuk mengenakan pelindung hidung, mulut, dan mata.

Menghindari Dampak Kesehatan dari Gunung Meletus

Dalam jangka panjang, letusan gunung berapi bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan.

Kendati begitu, kamu bisa meminimalkan dampak gunung meletus.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenakan masker untuk melindungi pernapasan.

Selain itu, ada beberapa hal lain yang perlu dipersiapkan, antara lain: 

  1. Masker cadangan.
  2. Pakaian yang melindungi tubuh. Pilihlah pakaian yang bisa menutupi area tubuh dengan baik untuk menghindari luka bakar.
  3. Kacamata penting digunakan untuk menghindari iritasi pada mata.
  4. Makanan dan air bersih. Kedua hal ini penting dalam situasi darurat.
  5. Sepatu atau alas kaki yang kuat, sehingga memudahkan proses evakuasi dari lokasi terdampak letusan gunung berapi.
  6. Kotak P3K, berisi obat-obatan pribadi dan obat yang dibutuhkan selama evakuasi. 
Ilustrasi kacamata dan masker.
Ilustrasi kacamata dan masker. (Shutterstock)

Seluruh hal tersebut bisa kamu siapkan jauh-jauh hari, terutama jika tinggal di area yang mungkin terdampak gunung meletus. 

Kewaspadaan tinggi adalah hal yang perlu ditanamkan.

Saat terjadi gunung meletus, sebaiknya jangan panik dan ikuti instruksi dari pihak yang berwenang.

Saling membantu dengan anggota keluarga dan orang sekitar juga bisa mempercepat evakuasi. 

Jika persediaan air terlihat buruk, atau terdampak abu vulkanik, sebaiknya jangan diminum.

Sebagai gantinya, kamu bisa membeli atau mencari air lain yang terlihat lebih bersih.

Selama berada di sekitar gunung meletus, atau saat berusaha keluar dari area terdampak, pastikan untuk cukup minum air putih. 

Hal itu penting untuk menghindari dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh.

Sebab, dehidrasi bisa menyebabkan badan menjadi lemas dan tidak bertenaga.

Tidak hanya itu, dehidrasi juga bisa memicu gejala seperti pusing, lemah, hingga kehilangan kesadaran.

Kalau sudah begitu, proses evakuasi mungkin akan menjadi lebih sulit. 

Setelah suasana menjadi lebih kondusif, yaitu setelah mendapat tanda aman dari petugas yang berwenang, kamu disarankan untuk membersihkan rumah.

Lokasi yang paling penting untuk dibersihkan adalah atap, sebab bisa jadi ada tumpukan abu sisa letusan di sana.

Kalau dibiarkan, atap bisa roboh dan membahayakan orang yang ada di dalam rumah. 

Setelah itu, kuras semua persediaan air yang ada di rumah dan ganti dengan air yang baru. Dengan begitu, risiko alergi atau muncul iritasi akibat air yang mungkin terkontaminasi bisa dicegah.

Setelah kembali ke rumah dan kondisi berangsur pulih, kamu bisa mengajak anggota keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Tujuannya untuk mengetahui kondisi tubuh setelah bencana dan menghindari risiko penyakit tertentu.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniGunung MerapiSiaga Level IIIawan panas
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved