Berita Viral
Diduga Kelelahan, Anggota KPPS di Riau Meninggal, Sempat Tak Sadarkan Diri & Mulut Keluarkan Cairan
Seorang Anggota Kelompok Penyelenggara Pengumutan Suara (KPPS) meninggal dunia di Kampar, Riau.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang Anggota Kelompok Penyelenggara Pengumutan Suara (KPPS) dilaporkan meninggal dunia di Kampar, Riau.
Hingga kini anggota KPPS yang meninggal di Riau bertambah jadi dua orang.
Diketahui sebelumnya, seorang anggota KPPS di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Werman (48) meninggal dunia diduga karena kelelahan.
Baca juga: Geger! 3 Orang Bocah di Tanah Laut Temukan Jasad Bayi Terbungkus Karung, Tali Pusar Masih Menempel
Kali ini, anggota KPPS di Desa Pangkalan Serik, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, bernama bernama Beruno (34), meninggal.
Kapolsek Siak Hulu, AKP Asdisyah Mursyid saat dikonfirmasi menyebut, Beruno meninggal dunia setelah menjalankan tugas sebagai KPPS.
"Almarhum meninggal dunia di luar tugas atau sudah selesai bertugas," kata Asdisyah melalui pesan WhatsApp, Minggu (18/2/2024) malam.
Berdasarkan keterangan dari pihak puskesmas dan bidan Desa Pangkalan Serik, Beruno meninggal dunia diduga karena serangan jantung.
Sebelum meninggal dunia, pada waktu pemilu, Rabu (14/2/2024), Beruno melakukan tugasnya sebagai anggota KPPS. Sehari kemudian, ia merekap C1 sampai pukul 12.00 WIB.
Pada Jumat (16/2/2024), Beruno pergi ke Pekanbaru mengantarkan buah duku untuk keluarganya sekitar pukul 15.00 WIB.
Setelah itu, kembali ke Desa Pangkalan Serik pada pukul 20.00 WIB.
"Almarhum kemudian makan nasi goreng di rumahnya. Lebih kurang 45 menit setelah itu, ia merasakan sesak dan meminum obat yang biasa dikonsumsi," sebut Asdisyah.
Baca juga: 5 Potret Rumah Komeng, Dua Bangunan Jadi Satu, Fasilitasnya Lengkap dan Ada Kursi Mirip Kerajaan
Beruno kemudian tidak sadarkan diri dan mulutnya mengeluarkan cairan.
Pihak keluarga memanggil bidan desa, namun Beruno dinyatakan sudah meninggal dunia.
"Informasi yang kita terima dari puskesmas dan bidan desa, almarhum pernah berobat 5 tahun yang lalu di salah satu rumah sakit di Pekanbaru dan dinyatakan sakit jantung, dan harus dilakukan pemasangan ring." sebut Asdisyah.
"Namun pasien tidak mau. Sejak itu tidak ada kontrol lagi ke rumah sakit. Hanya membeli obat saja," lanjutnya.
Sumber: Kompas.com
| Sebelum Ledakan SMAN 72 Jakarta, Terduga Pelaku Izin Pulang, Nanya Puncaknya Kapan ke Teman: Senyum |
|
|---|
| Ingat Kakek Tarman yang Beri Mahar Cek Rp3 Miliar? Kini Uangnya Raib, Ngaku Awalnya Dapat dari Teman |
|
|---|
| Isi Paket Misterius di Rumah FN Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Ketua RT: Tertutup Sejak SMA |
|
|---|
| Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta 54 Orang, Siswa, Guru hingga Penjaga Kantin, 6 Dikabarkan Kritis |
|
|---|
| Sosok Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta, Menyendiri, Suka Gambar Darah & Tembakan, Ini Kondisinya |
|
|---|