Palestina vs Israel
Bencana Kelaparan di Gaza Semakin Parah, Anak-anak Alami Gizi Buruk, Bisa Berakibat Kematian Massal
Bencana kelaparan di Gaza, Palestina, semakin parah. Banyak anak-anak yang mengalami gizi buruk.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Bencana kelaparan di Gaza, Palestina, semakin parah. Banyak anak-anak yang mengalami gizi buruk.
Bahkan kelaparan ekstrem itu dikhawatirkan bakal berakibat pada kematian massal.
Pasalnya, pasokan makanan ke beberapa daerah terputus karena pertempuran yang terus berlangsung di Jalur Gaza Palestina.
Baca juga: Peluang Gencatan Senjata di Gaza Jelang Ramadhan, Tiga Negara Ini Masih Terus Upayakan Kesepakatan
Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), yang penilaiannya diandalkan oleh badan-badan PBB mengatakan, 70 persen orang di wilayah utara Gaza menderita kelaparan paling parah.
Pamantau kelaparan global itu menilai lebih dari tiga kali lipat ambang batas 20 persen yang diperkirakan.
IPC mengaku tidak memiliki cukup data mengenai angka kematian, namun diperkirakan penduduk akan mengalami kematian skala kelaparan dalam waktu dekat.
Hal itu yang didefinisikan sebagai dua orang dari setiap 10.000 orang yang meninggal setiap hari karena kelaparan atau kekurangan gizi dan penyakit.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sejauh ini 27 anak-anak dan tiga orang dewasa telah meninggal karena kekurangan gizi.

Baca juga: Krisis Susu Formula dan Makanan di Gaza, Ibu Susah Menyusui, Anak-anak Kurang Gizi, Situasinya Buruk
"Tindakan yang diperlukan untuk mencegah kelaparan memerlukan keputusan politik segera untuk gencatan senjata dan peningkatan akses kemanusiaan dan komersial yang signifikan dan segera kepada seluruh penduduk Gaza," katanya, dikutip dari Reuters pada Selasa (19/3/2024).
Secara keseluruhan, 1,1 juta warga Gaza, atau sekitar separuh jumlah penduduk Gaza mengalami krisis pangan yang sangat parah, dan sekitar 300.000 orang di wilayah tersebut kini menghadapi kemungkinan tingkat kematian akibat kelaparan.
Prospek kelaparan yang disebabkan oleh manusia di Gaza telah menimbulkan kecaman paling keras terhadap Israel dari sekutu Barat sejak negara itu melancarkan perang melawan Hamas menyusul serangan mematikan mereka di wilayah Israel pada 7 Oktober.
"Di Gaza kita tidak lagi berada di ambang kelaparan. Kita berada dalam keadaan kelaparan. Kelaparan digunakan sebagai senjata perang. Israel memprovokasi kelaparan," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada konferensi di Brussels tentang masalah kelaparan.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menjawab bahwa Borrell harus berhenti menyerang Israel dan mengakui hak Israel untuk membela diri terhadap kejahatan Hamas.

"Israel mengizinkan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke Gaza melalui darat, udara, dan laut bagi siapa saja yang bersedia membantu," kata Katz di media sosial X, dan bantuan tersebut diganggu oleh Hamas yang bekerja sama dengan badan bantuan PBB UNRWA.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut laporan IPC sebagai dakwaan yang mengerikan dan mengatakan Israel harus mengizinkan akses penuh dan tidak terbatas ke seluruh wilayah Gaza.
Detik-detik Kejadian Pria Israel Meledak Terkena Ranjau Darat saat Menendang Bendera Palestina |
![]() |
---|
Terungkap Sumber Pasokan Senjata Hamas, Ternyata dari Iran dan Pasar Gelap: Diselundupkan |
![]() |
---|
Toko Roti di Gaza Buka Kembali, Warga Rela Antre Berjam-jam, Sebelumnya Sempat Konsumsi Pakan Ternak |
![]() |
---|
Heboh! Bom-bom Israel Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza, Beratnya Bikin Terkaget-kaget: Total 453 Kg |
![]() |
---|
Ribuan warga Israel Unjuk Rasa, Tuntut Akhiri Perang Gaza, 'Orang Yahudi & Arab Tolak Bermusuhan' |
![]() |
---|