Breaking News:

PPG Kemenag 2025

Peta Konsep atau Gagasan Apa yang Ditemukan dari Topik 1 Sampai 8? Jawaban PPG Kemenag Daljab 2025

Jawaban PPG Kemenag Daljab 2025, pertanyaan 'Peta Konsep atau Gagasan Apa yang Ditemukan dari Topik 1 Sampai 8?'

Editor: Talitha Desena
Freepik @tirachardz
PPG KEMENAG: Jawaban PPG Kemenag Daljab 2025 mengenai pertanyaan peta Konsep atau gagasan 

3. Pendekatan Pembelajaran Bermakna dan Menyenangkan (Deep Learning)

Deep learning dalam konteks pendidikan mendorong pembelajaran yang tidak hanya fokus pada pencapaian kognitif, tapi juga pada keterlibatan emosional dan kesadaran siswa (mindful, meaningful, joyful).

Pembelajaran yang menyentuh sisi afektif dan sosial peserta didik membuat proses belajar menjadi lebih dalam, membekas, dan mendorong karakter positif. Ini berkaitan erat dengan nilai-nilai karakter serta keberhasilan jangka panjang peserta didik, terutama dalam menghadapi tantangan global.

4. Peran Guru sebagai Konselor, Fasilitator, dan Supervisor

Gagasan dari layanan bimbingan konseling dan supervisi klinis menekankan bahwa guru profesional tidak hanya mengajar, tetapi juga membina, membimbing, dan mendampingi perkembangan peserta didik serta rekan sejawat.

Pendekatan ini memerlukan kemampuan komunikasi, empati, dan refleksi yang kuat. Guru ideal di era modern adalah pembelajar sepanjang hayat yang mampu membina iklim belajar sehat dan kolaboratif di kelas maupun lingkungan sekolah.

5. Transformasi Guru di Era Digital dan Al

Gagasan ini menyoroti pentingnya transformasi peran guru di tengah pesatnya perkembangan teknologi, termasuk Al. Guru tidak tergantikan, melainkan perlu berevolusi menjadi profesional yang mampu memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mendukung pembelajaran, menganalisis kebutuhan siswa, dan mengembangkan pembelajaran personalisasi. Guru juga dituntut untuk memahami karakteristik generasi Z dan Alpha yang digital-native, serta merancang pembelajaran yang relevan dengan dunia mereka.

Baca juga: Kapan PPG Prajabatan Kemenag 2025? Dilaksanakan Setelah PPG Daljab, Ini Jadwalnya, Biaya Gratis

ILUSTRASI PPG DALJAB 2025 - Referensi Jawaban: Tugas Mandiri Modul Fikih Topik 1-8, PPG Kemenag Daljab 2025
ILUSTRASI PPG DALJAB 2025 - Referensi Jawaban: Tugas Mandiri Modul Fikih Topik 1-8, PPG Kemenag Daljab 2025 (Tribunsumsel.com)

B. Materi/Konsep Apa Saja dalam Topik Tersebut yang Menurut Anda Menimbulkan Miskonsepsi/Salah Mengerti dari Topik 1 Sd. Topik 8

Contoh Jawaban:

1. Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL)

  • Miskonsepsi: Banyak guru mengira bahwa PBL dan PJBL sama, padahal keduanya memiliki fokus yang berbeda.
  • Penjelasan: PBL berfokus pada penyelesaian masalah terbuka berbasis pertanyaan kritis, sementara PJBL lebih menekankan pada produk akhir dan proses pengerjaan proyek. Salah pemahaman ini bisa menyebabkan perencanaan pembelajaran yang tidak sesuai tujuan.

2. Differentiation Based Learning (DBL)

  • Miskonsepsi: Ada anggapan bahwa pembelajaran berdiferensiasi berarti membuat banyak RPP atau memberikan perlakuan berbeda secara terus- menerus kepada setiap anak.
  • Penjelasan: Padahal, DBL berfokus pada memberi pilihan dan fleksibilitas sesuai kebutuhan belajar siswa, bukan membuat pelajaran yang sepenuhnya berbeda untuk tiap anak. Guru hanya perlu mengelola variasi konten, proses, produk, dan lingkungan belajar secara strategis.

3. Pendekatan TPACK

  • Miskonsepsi: Banyak yang memahami TPACK hanya sebagai penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
  • Penjelasan: Padahal, TPACK adalah kerangka integratif yang menekankan pada sinergi antara pengetahuan konten (materi), pedagogik (cara mengajar), dan teknologi. Kesalahpahaman ini membuat guru hanya fokus pada alat digital, bukan bagaimana alat tersebut mendukung pemahaman siswa terhadap materi.

4. Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful)

  • Miskonsepsi: Ada yang berpikir bahwa joyful learning berarti belajar sambil bermain tanpa arah atau target yang jelas.
  • Penjelasan: Joyful learning tetap harus dirancang bermakna dan penuh perhatian (mindful), serta menyasar pemahaman mendalam (meaningful). Jika tidak dipahami secara utuh, pembelajaran bisa menjadi "menyenangkan tapi kosong" dari segi substansi.

5. Layanan Bimbingan Konseling untuk Supervisi Klinis

  • Miskonsepsi: Supervisi klinis hanya dianggap sebagai penilaian kinerja guru.
  • Penjelasan: Supervisi klinis sebenarnya adalah pendekatan pembinaan profesional yang menekankan pada dialog reflektif antara supervisor dan guru, dengan pendekatan yang suportif, bukan menghakimi. Salah paham ini dapat menyebabkan ketakutan atau penolakan terhadap supervisi.
Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
berita viral hari iniPPGKemenagsoalkunci jawaban
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved