Kabupaten Klaten
Di Klaten Jawa Tengah Ada Dawet Legendaris Buka Sejak 1987, Enak dan Murah, Wisatawan Wajib Mampir
Nikmatnya dawet legendaris yang sudah buka sejak tahun 1987 di Klaten Jawa Tengah, enak dan rasanya murah, bisa dikunjungi ketika long weekend
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: Talitha Desena
Nikmatnya dawet legendaris yang sudah buka sejak tahun 1987, enak dan rasanya murah, bisa dikunjungi ketika long weekend
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Segarnya dawet legendaris yang sudah buka sejak tahun 1987 di Klaten Jawa Tengah.
Rasa manis yang pas, santan segar yang ringan, dan tekstur dawet yang lembut membuat Dawet Handayani sangat populer di Kabupaten Klaten.
Es dawet legendaris asal Klaten ini dikenal bukan hanya karena lamanya berdiri, tapi karena cita rasanya yang tak berubah sejak 1987.
Setiap tegukan menghadirkan kesegaran alami tanpa rasa enek, membuatnya menjadi jajanan legendaris.
Tidak heran jika warung kecil di Jalan Rajawali ini selalu punya pelanggan setia dari dulu hingga sekarang.
Baca juga: 5 Rekomendasi Es Dawet di Klaten, Nikmat dan Segar, Cocok untuk Buka Puasa
Dawet Handayani berada di Jalan Rajawali di Klaten, Jawa Tengah, dekat gapura Gang Latar Putih.
Dawet Handayani, yang telah melayani pelanggannya sejak tahun 1987, dan masih bertahan hingga sekarang.
Dikutip dari TribunSolo.com, tempat ini dikelola oleh Handayani (55), yang meneruskan usaha keluarganya.
"Saya mulai jualan dawet sejak lulus SMEA, tahun 1987," ujarnya kepada TribunSolo.com.
Ia bercerita, orang tuanya sudah lebih dulu berjualan dawet bahkan sejak ia belum lahir.
Keistimewaan Dawet Handayani terletak pada bahan-bahan segar yang digunakan setiap hari.
Dawetnya terbuat dari tepung beras yang diolah sendiri setiap pagi, dipadukan dengan santan segar dan gula merah asli yang memberi rasa manis alami tanpa berlebihan.
Baca juga: Nikmatnya Dawet Handayani, Camilan Legendaris di Klaten, Buka Sejak 1987, Harga Mulai Rp 4 Ribu

Awalnya, Handayani membuka lapak di Pasar Gedhe, namun setelah pasar tersebut direnovasi, ia sempat pindah ke Pasar Darurat yang sepi pengunjung.
Setelah pandemi Covid-19 mereda, ia menetap dan membuka warungnya di lokasi saat ini.
Sementara itu, anggota keluarganya kembali membuka usaha dawet di Pasar Gedhe yang telah selesai direnovasi, tepatnya di lantai 2 Gedung B.
Salah satu pelanggan setia, Tato, warga Tonggalan, mengaku sudah menjadi penggemar Dawet Handayani sejak kecil.
Menurutnya, sulit menemukan dawet dengan cita rasa yang seimbang seperti buatan Handayani.
Baca juga: 5 Rekomendasi Minuman Segar Legendaris di Klaten, Ada Es Buah Bu Darwito hingga Dawet Handayani

"Dawetnya terbuat dari beras, rasanya pas, tidak terlalu manism santannya segar dan tidak kental,
Jadi tidak bikin enek, teksturnya lembut, gampang hancur, atau kalau orang Jawa bilang klenyer-klenyer," tuturnya.
Warung Dawet Handayani buka setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 10.00 WIB hingga habis.
Saat akhir pekan, warung ini buka lebih awal, harganya pun ramah di kantong.
Satu porsi dawet campur bungkus dibanderol Rp4.000, sedangkan dawet bungkus pisah seharga Rp6.000.
Handayani juga menyediakan cendol kemasan plastik dengan harga Rp14.000 per bungkus.
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Klaten Berjuang Wujudkan Kabupaten Sehat, Targetkan Swasti Saba Lebih Tinggi |
![]() |
---|
Duta Genre Klaten 2025 Terpilih, Siap Jadi Role Model Generasi Emas 2045 |
![]() |
---|
Klaten Kembali Masuk Daftar Kabupaten Layak Anak, Ini Kata Bupati Hamenang |
![]() |
---|
Bupati Hamenang ikuti Senam Merah Putih di Alun-alun Klaten, Gaungkan Perlawanan Terhadap Korupsi |
![]() |
---|
Klaten Pertahankan Gelar Kabupaten Layak Anak Kategori Nindya, Capaian Nilai Naik |
![]() |
---|