Sosok
Sepak Terjang Darmawan Prasodjo Dirut PLN Disemprot Bahlil, Selama 15 Tahun Berkarier di Luar Negeri
Inilah sepak terjang Darmawan Prasodjo Dirut PLN yang disemprot Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Berikut adalah profil lengkap Darmawan Prasodjo, sang Dirut PLN yang kini berada dalam sorotan tajam usai dimarahi Menteri ESDM di depan DPR RI.
Sosok dan Profil Darmawan Prasodjo
Sebelum menjadi Dirut, Darmawan pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PLN pada periode 2019-2021.
Ia lahir di Magelang pada 19 Oktober 1970 dari pasangan Brigadir Jenderal TNI (Purn) Sadja Moeljoredjo dan Ibu Sudarti Sadja.
Ayahnya seorang tentara dengan jabatan terakhir sebagai Kepala SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah.
Darmo meraih gelar Bachelor of Computer Science dari Texas A&M University pada 1994, serta Master of Computer Science dari Texas A&M University pada 2000.
Ia menyelesaikan gelar Doktor Ekonomi Terapan, Ekonomi Sumber Daya Alam di Texas A&M University kolaborasi dengan Duke University pada 2011.
Setelah berkarier selama 15 tahun di luar negeri, Darmo pun kembali ke Indonesia pada 2012 dan memulai karier di beberapa posisi, seperti Direktur di Indonesia Center for Green Economy dan Kepala Jurusan di Prodi Green Economy di Surya University tahun 2012-2013.
Baca juga: Sepak Terjang Syah Afandin Bupati Langkat Dituding Punya Villa di Bahorok Sumut, Dulu Ketua KONI
Kemudian, ia menjadi Co-chair Post 2015 Millennium Development Goals tahun 2013-2014, Presiden Komisaris Amesti Energi Nusantara tahun 2013-2014, Deputi I Bidang Pengendalian, Pembangunan, Monitoring, dan Evaluasi Program Prioritas Kantor Staf Presiden tahun 2015-2019, serta Komisaris PLN tahun 2018-2019.
Darmo juga sempat berkiprah di partai politik. Ia menjadi kader PDI-P dan mendaftar sebagai calon anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah pada pemilu legislatif tahun 2014.
Dapil V meliputi wilayah karesidenan Solo yang mencakup Solo, Klaten, Sukoharjo, dan Boyolali. Namun, Darmo gagal lolos ke DPR karena kalah suara, salah satunya dari Puan Maharani.
Masuk ke lingkaran PDI-P, ia kemudian menjadi tim pendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Tugasnya adalah menjadi tim ahli pasangan Jokowi-JK yang bertugas memberikan masukan saat debat capres-cawapres pada Pilpres 2014.
Setelah menjadi penasihat pasangan Jokowi-JK di sektor ekonomi dan energi, Darmo masuk ke lingkaran Istana sebagai Deputi I Bidang Pengendalian, Pembangunan, Monitoring, dan Evaluasi Program Prioritas Kantor Staf Presiden pada 2015-2019.
Kala itu, ia diangkat oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden.
Sosok Bahlil Lahadalia