Breaking News:

Ancaman Dedi Mulyadi Jika Ada yang Study Tour ke Luar Kota, Copot Kepsek, 3 Kepala Daerah Menolak

Inilah ancaman Dedi Mulyadi jika ada yang study tour ke luar kota, tak ragu copot Kepsek, 3 Kepala Daerah menolak.

TribunNewsmaker.com | tribunjabar.id / M Rizal Jalaludin
GUBERNUR JABAR - Dedi Mulyadi tidak menjawab pertanyaan media saat dikonfirmasi tanggapan demo sopir bus pariwisata, Dedi Mulyadi menyebut sudah memberikan pernyataan di tiktok, Selasa (22/7/2025). Inilah ancaman Dedi Mulyadi jika ada yang study tour ke luar kota, tak ragu copot Kepsek. 

"Study tour mah study tour we, asal tidak ada hubungan dengan nilai. Jadi yang sanggup bayar, yang enggak sanggup nggak usah bayar (ikut). Tanggung jawab kepala sekolah dan orang tua sudah dewasa," ucap Farhan.

"Tapi begitu ketahuan ada yang melaporkan, misalnya anak saya wajib ikut, kalau enggak nilai tidak bertambah atau kalau tidak ikut harus bikin tugas, maka kepala sekolahnya langsung diberhentikan, clear," tegas dia.

2. Dadang Supriatna

Bupati Bandung, Dadang Supriatna berharap larangan study tour yang diterapkan Dedi Mulyadi juga diiringi solusi bagi para pelaku usaha.

Baginya, study tour tak perlau menjadi bahan politik, melainkan disesuaikan kebutuhan masing-masing sekolah.

"Lebih terarah. Jadi, jangan sampai kita melarang tapi tidak ada solusi," katanya saat diwawancara awak media, Sabtu (26/7/2025).

"Kegiatan study tour bagi saya tidak usah terlalu dipolitisin atau apapun. Tapi yang jelas, disesuaikan dengan kebutuhan sekolah," imbuh dia.

Dadang menegaskan, study tour seharusnya tidak sekadar menjadi ajang rekreasi. 

Kegiatan ini idealnya memberikan nilai edukatif dan memperluas wawasan siswa, terutama dalam memahami sejarah dan budaya bangsa.

"Selama orang tuanya sepakat dan ada manfaat dalam konteks pengalaman, karena study tour itu bukan hanya hiburan."

"Tetapi ada manfaat, seperti melihat perbedaan antar daerah, terutama dalam hal edukasi sejarah," katanya.

"Misalnya ke Monas atau situs sejarah kemerdekaan dan kerajaan masa lalu. Ini penting sebagai edukasi."

"Jadi study tour bukan sekadar hiburan, tapi harus menambah wawasan dan jadi kenangan yang membekas," ucapnya.

3. Effendi Edo

Bupati Cirebon, Effendi Edo tidak mempermasalahkan study tour, selama persiapan matang dan jelas rambu-rambunya.

Menurutnya, kegiatan study tour bukan sekadar jalan-jalan atau hiburan semata.

Lebih dari itu, ia melihat kegiatan tersebut sebagai sarana pembelajaran di luar ruang kelas yang dapat memperluas wawasan siswa.

"Kalau study tour, asalkan dengan rambu-rambu yang kuat, sebetulnya tidak menjadi persoalan buat saya," ujar Edo saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Jumat (25/7/2025).

"Kegiatan semacam ini bisa menjadi sarana bagi siswa untuk mengenal dunia luar dan mendapatkan pengalaman baru yang tidak mereka peroleh di ruang kelas."

"Tentunya harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi anak-anak, walaupun ke luar daerah," lanjutnya.

Edo pun menekankan pentingnya perencanaan yang matang serta panduan yang jelas dari pihak sekolah dalam menyelenggarakan study tour.

Tujuannya, tak lain agar tujuan pendidikan tetap menjadi yang utama, bukan sekadar rekreasi.

Edo juga menyoroti sisi ekonomi dari kegiatan ini. Baginya, study tour tak hanya berdampak pada siswa, tapi juga berkontribusi pada sektor pariwisata dan pendapatan daerah.

"Kalau dilarang kan nanti orang nggak pada mau datang ke Kota Cirebon. Tentunya juga bisa meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah)," tukasnya.

(Tribunnewsmaker.com/ BangkaPos)

Sumber: Bangka Pos
Tags:
Dedi Mulyadistudy tourKepala Daerah
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved