5. Klarifikasi Pihak Istana
Adapun dalam diskusi yang sama, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Dany Amrul Ichdan mengakui bahwa uji klinis vaksin Sinovac asal China dilakukan Pemerintah Indonesia dengan pendeketan business to business (B2B).
Namun demikian, Dany menyebut, pemerintah bakal menyiapkan payung hukum dalam pendekatan B2B vaksin Sinovac tersebut.
"Dalam pemahaman yang didapatkan dari berbagai paparan dari Pak Menristek, dari Menkes itu sebenernya penjajakan awal secara B2B," kata Dany.
"Tapi business to business yang dipayungi oleh regulator dalam hal ini memayungi, negara menyiapkan milestone-nya, menyiapkan pasar, support of technology juga joint research dengan BPPT dengan Kemenristek," ujar dia. (TribunNewsmaker/ Irsan Yamananda)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Baru Soal Vaksin Corona di Indonesia: Relawan Dapat Asuransi Hingga Kekhawatiran Anggota DPR.