Breaking News:

Sosok Penjual Bakso Babi di Bantul, Tak Pasang Label Non Halal Sejak 2016, Banyak Pelanggan Tertipu

Berikut sosok penjual bakso babi di Yogyakarta yang tak pasang label non halal selama bertahun-tahun.

Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | Dok. DMI Ngestiharjo via Tribun Jogja
BAKSO VIRAL - Sosok penjual bakso babi di Yogyakarta yang tak pasang label non halal selama bertahun-tahun 

Ringkasan Berita:
  • Fakta tentang penjual bakso babi ini diungkap Ketua RT 4, Padukuhan Dukuh IV Cungkuk, Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Bambang Handoko.
  • Pemilik usaha bakso disebutnya berinisial S.
  • Selama hampir satu dekade, S berjualan bakso babi tanpa menuliskan label non halal di lapaknya.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Selama hampir satu dekade, S berjualan bakso babi tanpa menuliskan label non halal di lapaknya.

Ia dikenal warga sekitar sebagai pedagang yang tenang, jarang bergaul, dan pulang setelah magrib.

Kisahnya baru mencuat ketika spanduk bertuliskan “Bakso Babi” terpasang, membuka rahasia yang selama ini tersimpan rapi di sudut kampung.

Baca juga: Profil Andrinof Chaniago, Mantan Menteri yang Dituduh Ubah Gelar Jokowi, Ternyata Akademisi UI

Inilah sosok penjual bakso babi di Yogyakarta yang tak pasang label non halal selama bertahun-tahun.

Fakta tentang penjual bakso babi ini diungkap Ketua RT 4, Padukuhan Dukuh IV Cungkuk, Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Bambang Handoko.

Pemilik usaha bakso disebutnya berinisial S.

Rupanya, Bambang sudah pernah mengingatkan S soal jualannya.

"Pernah tulisan non halal itu dipasang, tapi dengan tulisan kecil. Terus saya tegur, tulisannya dipasang agak besar. Tulisannya pakai karton gitu. Kemudian, yang terakhir ini pemasangan spanduk dari pemuda muslim setempat dan kemarin diganti dari MUI," ucapnya, saat dijumpai di rumah Handoko yang berjarak sekitar 50 meter dari usaha bakso babi, Senin (27/10/2025), melansir dari TribunJogja.

Dikatakannya, tempat usaha bakso babi itu bukan tempat pribadi S, melainkan sewa kepada seorang warga setempat.

Yang bersangkutan selama ini hanya tinggal di Cebongan, Kalurahan Ngestiharjo atau berjarak sekitar 300 meter dari lokasi usaha

 Yang bersangkutan juga disebut-sebut warga asli Ngestiharjo.

Ia pun mengungkapkan bahwa S telah berujalan bakso sejak tahun 1990-an.

Bahkan, masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi usaha bakso babi itu sudah banyak tahu jika bakso buatan S mengandung bahan non halal.

Lain halnya dengan masyarakat luar kampung tersebut yang sampai saat ini banyak belum mengetahui bahwa bakso buatan S mengandung bahan non halal dikarenakan tidak diberi lebel non halal.

"Selama ini enggak ada (masyarakat setempat yang menegur pembeli bakso buatan S saat sebelum diberi lebel non halal). Apalagi, saya sendiri kan tidak pernah di rumah (jarang di rumah dikarenakan memiliki kesibukan lain). Saya sebagai RT di sini jarang di rumah. Kemudian, pantauan saya tidak begitu ketat," tuturnya.

BAKSO VIRAL - Sosok penjual bakso babi di Yogyakarta yang tak pasang label non halal selama bertahun-tahun
BAKSO VIRAL - Sosok penjual bakso babi di Yogyakarta yang tak pasang label non halal selama bertahun-tahun (TribunNewsmaker.com | Dok. DMI Ngestiharjo via Tribun Jogja)
Halaman 1/3
Tags:
penjualbaksobabiBantul
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved