Breaking News:

Profil Soegondo Djojopoespito, Sosok di Balik Lahirnya Ikrar Sumpah Pemuda, Kelahiran Tuban Jatim

Soegondo Djojopoespito, mahasiswa hukum berusia 23 tahun, berdiri tegak menyatukan para pemuda dari berbagai daerah.

Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | (Wikimedia Commons/National Library of Indonesia)
SUMPAH PEMUDA - Foto Sugondo Djojopuspito, Ketua Kongres Pemuda II yang membacakan naskah Sumpah Pemuda. 

Pengalaman itu menumbuhkan benih kesadaran nasionalisme dalam dirinya, bahwa keadilan dan kesempatan seharusnya menjadi hak semua orang Indonesia, bukan hanya golongan tertentu.

Minat belajarnya yang besar membuat Soegondo dikenal sebagai murid yang kritis dan tekun. 

Ia gemar membaca buku sejarah, politik, dan biografi tokoh dunia seperti Abraham Lincoln dan Mahatma Gandhi. 

Dari bacaan-bacaan itu, ia memahami bahwa pendidikan bukan hanya jalan menuju kecerdasan, tetapi juga alat perjuangan untuk membebaskan rakyat dari kebodohan dan penjajahan.

Selepas ELS, Soegondo melanjutkan studinya ke Algemene Middelbare School (AMS) di Yogyakarta, salah satu sekolah menengah elit pada masa itu. 

Di sinilah semangat kebangsaannya semakin menyala. Yogyakarta pada awal abad ke-20 adalah kota yang menjadi pusat gerakan kebudayaan dan intelektual, tempat para pemuda berdiskusi tentang masa depan bangsa.

Soegondo sering menghadiri pertemuan organisasi pelajar seperti Jong Java, Jong Sumatera, dan Jong Ambon. 

Ia melihat semangat yang sama dari para pemuda berbagai daerah, keinginan untuk merdeka. 

Dalam suasana intelektual itu, ia mulai belajar berdebat, menulis gagasan, dan memimpin diskusi.

Kecakapannya dalam berbicara dan sikapnya yang tenang membuatnya disegani oleh teman-teman seangkatan. 

Ia kemudian dipercaya memimpin organisasi pelajar dan menjadi salah satu tokoh yang menjembatani komunikasi antarorganisasi pemuda.

Setelah lulus AMS, Soegondo melanjutkan pendidikannya di Rechts Hoogeschool (Sekolah Tinggi Hukum) di Batavia (kini Jakarta). 

Ia memilih jurusan hukum karena ingin memahami struktur kekuasaan kolonial dan mencari cara agar bangsa Indonesia dapat membangun sistem hukum yang adil setelah merdeka.

Selama masa studinya di Batavia, Soegondo semakin aktif dalam kegiatan pergerakan. 

Ia menjadi anggota Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), organisasi yang mempertemukan pelajar dari berbagai daerah tanpa membeda-bedakan asal suku. 

Halaman 2/4
Tags:
Soegondo DjojopoespitoSumpah PemudaTubanJawa Timur
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved