Breaking News:

Raja Keraton Solo Meninggal

2 Adik Pakubuwono XIII Rasakan Pertanda Sebelum Raja Keraton Solo Meninggal, Pohon Besar Tumbang

Firasat dua adik Raja Solo sebelum Pakubuwono XIII meninggal dunia, pohon besar tumbang hingga soal baju koko.

Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA dan Tribun Solo/Eka Fitriani
RAJA SOLO MENINGGAL DUNIA - Firasat dua adik Raja Solo sebelum Pakubuwono XIII meninggal dunia, pohon besar tumbang hingga soal baju koko. 

Setelah prosesi tersebut, kesehatan Sinuhun semakin memburuk hingga harus menjalani cuci darah, meski tidak membuahkan hasil.

“Waktu masuk setahu saya gulanya tinggi. Sudah menuju perusakan ginjal. Sempat dicuci darah tapi kelihatannya Sinuhun nggak kuat. 1,5 jam sudah anfal terus diberhentikan,” jelasnya.

Menurut Gusti Moeng, Sinuhun sempat dirawat intensif selama sekitar satu bulan.

Sebelumnya, karena faktor usia, beliau sudah menggunakan kursi roda selama beberapa tahun terakhir. 

“Dirawatnya sebulan, setelah Kembul Bujono. Sebetulnya sudah dirawat oleh dokter. Baru diiyakan hari Jumat pas haulnya Sinuhun. Kursi roda sudah 6 tahun mungkin,” tambahnya.

Baca juga: Sosok GKR Timoer Rumbai, Putri Sulung PB XIII, Kerap Buat Konten di Keraton, Sempat Main Film

FOTO KENANGAN RAJA KERATON SOLO - Ini foto kenangan momen pertemuan antara, Sri Susuhunan Pakubuwana XIII (PB XIII), Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwana XIII, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau yang akrab dipanggil Gusti Moeng, KGPH Purbaya sebagai Putra Mahkota dengan gelar Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Raja Putro Nalendra Ing Mataram dan Kray Herniatie Sriana Munasari, pada pukul 15.30 WIB, Selasa (3/1/2022), setelah 10 tahun berkonflik.
FOTO KENANGAN RAJA KERATON SOLO - Ini foto kenangan momen pertemuan antara, Sri Susuhunan Pakubuwana XIII (PB XIII), Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwana XIII, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau yang akrab dipanggil Gusti Moeng, KGPH Purbaya sebagai Putra Mahkota dengan gelar Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Raja Putro Nalendra Ing Mataram dan Kray Herniatie Sriana Munasari, pada pukul 15.30 WIB, Selasa (3/1/2022), setelah 10 tahun berkonflik. (Dokumentasi Keraton Solo)

Wafat Minggu Pagi

Sinuhun Pakubuwono XIII wafat pada Minggu (2/11/2025) sekitar pukul 07.30 WIB. Sekitar pukul 10.45 WIB, jenazah diantar ambulans tiba di Keraton Kasunanan Surakarta.

Rencananya, jenazah akan diarak menggunakan kereta kencana khusus yang ditarik delapan ekor kuda.

Menurut adik kandung PB XIII, KGPH Puger, kereta tersebut terakhir kali dipugar pada masa pemerintahan Pakubuwono X.

Kereta kencana itu akan membawa jenazah hingga Loji Gandrung.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan ambulans menuju Kompleks Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

KGPH Puger menjelaskan bahwa kereta jenazah hanya dipakai untuk mengantar raja dari dalam keraton hingga ke luar, sebelum kemudian diganti dengan ambulans di Ndalem Wuryoningratan.

“Kereta jenazah digunakan untuk mengantar dari dalam keraton hingga keluar. Dari sini ke Ndalem Wuryoningratan, baru ganti ambulans,” ujarnya, diberitakan Tribun Solo.

Kereta pusaka tersebut disimpan di gedung penyimpanan kereta di kawasan Talangpaten dan memang hanya difungsikan untuk mengiringi jenazah raja.

Usai dimandikan, jenazah akan disemayamkan di Masjid Pujosono yang berada di belakang Sasana Sewaka.

Pada Rabu (5/11/2025), jenazah dijadwalkan diberangkatkan melalui Magangan dan melewati Alun-Alun Selatan (Kidul).

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3/4
Tags:
Pakubuwono XIIIKeraton SurakartaSolo
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved