Berita Viral
Kakak Adik di Kendal Lemas, Sebulan Tak Makan, Tinggal Bareng Jasad Ibu, Dilarang Beri Tahu Tetangga
Pilu kondisi dua gadis di Kendal, Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17), 28 hari tak makan, tinggal bareng jasad ibu.
Editor: ninda iswara
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Suasana duka menyelimuti Dukuh Somopuro RT 7 RW 7, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
Seorang ibu rumah tangga bernama Setianingsih (51) ditemukan meninggal dunia di kediamannya pada Sabtu (1/11/2025).
Yang memilukan, dua anaknya, Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17), ditemukan dalam kondisi lemas di dalam rumah.
Keduanya ternyata tidak menyadari bahwa sang ibu telah meninggal dunia beberapa waktu sebelumnya.
Ketika warga mendatangi rumah tersebut, pintu dalam keadaan terkunci rapat dan diganjal menggunakan kursi, membuat siapa pun tak bisa masuk begitu saja.
Baca juga: Detik-detik Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Pertama Kali, Warga Curiga Ada Mau Menyengat Tajam
Kepala Desa Bebengan, Wastoni, mengungkapkan bahwa semasa hidupnya, Setianingsih dikenal sebagai sosok yang ramah dan aktif dalam berbagai kegiatan desa.
Namun, belakangan, ia mulai melihat perubahan pada keluarga itu.
“Kalau keluarga itu warga melihatnya sebagai orang mampu. Karena biasanya sebulan sekali beli bahan makanan satu becak dibawa ke rumah,” ujar Wastoni saat ditemui, Senin (3/11/2025) sore.
Menurutnya, beberapa hari sebelum kejadian, Setianingsih jarang terlihat keluar rumah.
Hingga akhirnya, laporan dari warga masuk setelah tercium bau tak sedap dari kediaman keluarga tersebut.
Aroma busuk itu membuat warga curiga, terlebih ketika mereka melihat banyak lalat berkerumun di dekat jendela kaca.
Saat berusaha memeriksa ke dalam, warga mendapati pintu terkunci dan diganjal kursi dari dalam.
Setelah berhasil membuka pintu perlahan, warga mendapati Putri, anak sulung Setianingsih, dan menanyakan keberadaan ibunya yang dikabarkan sedang sakit.
Namun, dari situlah terungkap kenyataan memilukan: sang ibu sudah tak bernyawa, dan jasadnya dalam kondisi membusuk.
"Ditanya sama warga, ibunya di mana. Terus dijawab itu di dalam, tapi pas dilihat itu ibu Setianingsih sudah meninggal dan membusuk," terangnya.
Wastoni pun langsung memanggil pihak kepolisian serta warga untuk mengevakuasi jenazah.
Setelah dievakuasi, kedua anak Setianingsih juga kini dirawat di RS PKU Muhammadiyah Boja Kendal dengan kondisi tubuh yang terkulai lemas kekurangan nutrisi.
"Itu langsung saya panggil pak polisi, dan ramai," imbuhnya.
Ditemui di RS PKU Muhammadiyah Boja, Putri Setia Gita Pratiwi mengaku keluarganya hanya mengkonsumsi air putih sejak 4 Oktober hingga Setianingsih ditemukan meninggal.
Dia mengatakan, tetangganya juga tidak ada yang tahu kondisi rumah dalam rentang waktu tersebut.
"Minum air putih direbus pakai kompor sampai ibu meninggal. Tetangga tidak tahu, tahunya ya itu tanggal 1 November. Saya sama adik minum air," katanya.
Baca juga: Sosok Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu, 28 Hari Tak Makan Apapun
Diterangkannya, Putri tidak meminta bantuan ke warga karena dilarang oleh ibunya.
Dia bercerita, agar tidak ada yang mengetahui kondisi keluarganya dengan alasan tidak mau merepotkan tetangga.
"Enggak bilang ke tetangga, ibuk enggak ngebolehin. Dan harus nurut ibu. Karena ya enggak mau ngerepotin tetangga, gitu," paparnya.
Putri menuturkan, ayahnya telah lebih dulu meninggal sejak tahun 2017 di Kalimantan.
Sejak saat itu, ia beserta keluarga yang awalnya tinggal di Semarang, kemudian pindah rumah ke Boja Kendal pada 2019.
"Ibu di Semarang ga kerja cuma masak bantu Budhe. Kalau ayah sudah meninggal," tuturnya.
Hingga kini, putri dan adiknya Intan Ayu Sulistyowati masih menjalani perawatan di RSI Boja Kendal.
Alami masalah psikis
Dokter di RS PKU Muhammadiyah Boja, Arfa Bima Firizqina mengungkapkan kondisi Putri Setia Gita Pratiwi dan Intan Ayu Sulistyowati yang terkulai lemas setelah tak makan hampir sebulan.
Kedua kakak beradik itu, sebelumnya tak makan sesuap nasi pun dan hanya meneguk air sumur yang direbus di rumahnya.
Aktivitas itu dilakukan sampai ibunya bernama Setianingsih (51) ditemukan meninggal membusuk pada Sabtu (1/11/2025).
"Iya, keduanya mengalami kekurangan berupa kesadaran psikis," katanya ditemui di RS PKU Muhammadiyah Boja Kendal, Senin (3/11/2025) sore.
Dokter Arfa mengungkapkan, saat pertama kali dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Boja, keduanya dalam kondisi lemas.
Adiknya, Intan bahkan sudah tidak sadarkan diri. Sedangkan Putri masih sadar namun terkulai lemas.
Baca juga: Pengakuan Kakak-Adik di Kendal Jateng Tak Makan 28 Hari, Lemas di Samping Jasad Ibu yang Membusuk
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, kedua korban tak mengalami kekurangan kadar gula meskipun sudah tidak makan nasi hampir sebulan.
"Tidak ada tanda kurang gula tapi mengalami dehidrasi. Dan tim medis menemukan kedua pasien lemas saat dibawa ke sini pada Sabtu kemarin," ujarnya.
Dia menerangkan, pihaknya masih kesulitan untuk proses asesmen karena keterangan dari Putri selalu berubah. Sedangkan Intan mengalami kesulitan berbicara.
"Waktu dianalisa jawabannya selalu berubah," imbuhnya.
Saat ini, pihaknya masih fokus untuk memulihkan kondisi fisik kedua kakak beradik yang kini telah ditinggal ibunya tersebut.
Di sisi lain, pihaknya juga akan terus memantau kondisi psikiater keduanya, dan berkoordinasi dengan dokter psikiater.
"Dirawat sampai sini untuk pemulihan fisik sekitar seminggu. Tapi untuk kejiwaan, kami konsultasikan dengan dokter lain di bidangnya," tambahnya.
Respons bupati
Pemerintah Kabupaten Kendal langsung bergerak cepat memberikan bantuan jaminan masa depan bagi Putri Setia Gita Pratiwi dan Intan Ayu Sulistyowati.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari pun langsung menjenguk kedua kakak beradik itu yang kini masih menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Boja.
Bersama rombongan, bupati yang akrab disapa Tika datang didampingi Kepala Dinas Sosial Kendal, Muntoha.
Tika mengaku prihatin atas kejadian ini. Dia mengatakan, kondisi fisik sang kakak (putri) berangsur membaik meskipun terkadang kondisi psikisnya masih belum stabil.
"Setelah masuk ke sini, itu berangsur membaik. Kemarin kakanya susah diajak komunikasi, sekarang sudah bisa meski kadang-kadang meski masih berubah-ubah,"
"Karena mungkin psikis dan fisik belum bisa menerima keadaan yang menimpanya." katanya, Senin (3/11/2025).
Tika menambahkan, langkah pertama yang dilakukan ialah melakukan pendataan kepesertaan BPJS aktif. Hanya butuh waktu sehari, BPJS keduanya kini telah aktif dan sudah bisa digunakan.
"Sudah didaftarkan desa setempat dan sudah aktif dari kemarin. Kebetulan Kendal kan BPJS UHC. Alhamdulillah ini sudah bisa digunakan," sambungnya.
Selain pendataan kepesertaan BPJS, pihaknya juga akan menjamin kehidupan keduanya pasca menjalani perawatan di RS Muhammadiyah Boja.
Kedua kakak adik itu akan ditempatkan di Panti Margi Utomo di Kecamatan Tembalang Kota Semarang.
"Untuk yang Intan karena mengalami keterbelakangan mental, nanti ada perlakuan khusus, beda penanganan,"
"Sedangkan kakaknya nanti sambil diberi pelatihan khusus di sana untuk masa depannya. Misal menjahit atau bagaimana. Kita sudah koordinasi dengan Dinsos Jawa Tengah." ungkapnya.
(TribunNewsmaker/TribunJateng)
Sumber: Tribun Jateng
| Kakak Adik di Kendal Lemas, Sebulan Tak Makan, Tinggal Bareng Jasad Ibu, Dilarang Beri Tahu Tetangga |
|
|---|
| Pengakuan Ponari Dukun Cilik, Batu Ditawar Rp 1 M untuk Hentikan Lumpur Lapindo, Alasan Menolaknya |
|
|---|
| Direkam Diam-diam, Menkeu Purbaya Fokus Baca Al-Quran saat Terjebak Macet, Suara Merdu Tuai Pujian |
|
|---|
| Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri Akui Tonjok & Tampar Kepala SPPG, Minta Maaf, Kecewa Nasi Keras |
|
|---|
| Pembelaan Eks Bupati Dharmasraya yang Digerebek Ngamar dengan Sesama Jenis, Ngaku Cuma Salah Paham |
|
|---|