Raja Keraton Solo Meninggal
Kereta Jenazah Pakubuwono XIII Terakhir Digunakan 21 Th Lalu, Kuda Dilungser: Biar Nakal Berkurang
Ada cerita di balik kereta yang akan digunakan untuk membawa jenazah Pakubuwono XIII saat kirab pemakaman, hingga kuda dapat perlakuan khusus.
Editor: ninda iswara
Ringkasan Berita:
- Ada cerita di balik kereta yang akan digunakan untuk membawa jenazah Pakubuwono XIII saat kirab pemakaman.
- Delapan kuda disiapkan untuk menarik kereta jenazah tersebut.
- Kuda-kuda yang akan digunakan juga mendapatkan perlakuan khusus.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nada berat terdengar dari suara Pangarso Dalem KP Setyanto Nagoro pada Rabu (5/11/2025).
Di tengah aroma campuran antara pelumas dan bunga segar yang memenuhi Bangsal Magangan, ia tampak khusyuk memeriksa roda kereta yang akan membawa jenazah Sinuhun Pakubuwono XIII dalam prosesi sakral beberapa hari mendatang.
Empat kereta pusaka disiapkan untuk mengiringi perjalanan terakhir sang raja.
Enam belas ekor kuda telah dipersiapkan, masing-masing dengan tugas mulia menarik kendaraan kebesaran itu.
Namun, di balik semua persiapan yang tampak matang, ada satu hal yang terasa berbeda bagi sang kusir utama.
Baca juga: Duka Meninggalnya Pakubuwono XIII, Tangis Dua Putri Raja Solo Terekam, Permaisuri Setia Mendampingi
Kali ini, ia tak sempat menjalani ritual pribadi yang biasa dilakukan sebelum menarik kereta pusaka.
“Waktunya mendesak, tidak ada ritual. Langsung saja,” ujar Pangarso Dalem KP Setyanto Nagoro, lirih.
“Sebetulnya kalau pakai kereta di dalam itu khususnya ada ritual. Biasanya puasa mutih tujuh hari.”
Bagi Setyanto, puasa mutih bukan sekadar tradisi turun-temurun. Bagi dirinya, itu adalah laku batin, sebuah cara untuk menenangkan diri sebelum memegang tanggung jawab besar membawa simbol-simbol sakral milik keraton.
Namun kali ini, waktu yang sempit memaksanya untuk menanggalkan laku itu.
Meski begitu, tanggung jawab sebagai kusir utama tidak dapat ia abaikan. Ia telah menerima mandat langsung dari pihak keraton untuk mengemudikan kereta yang membawa jenazah Sinuhun.
Delapan ekor kuda gagah akan menarik kereta utama, diikuti tiga kereta lain di belakangnya yang membawa berbagai pernak-pernik dan udik-udik, menandai prosesi yang sarat makna dan penghormatan terakhir bagi sang raja.
“Saya kebetulan pangarso sesepuh kereta dan kuda. Besok saya yang jadi pengendali. Perintah dari keraton sudah sejak Minggu,” katanya.
Kereta-kereta yang akan digunakan terakhir kali dipakai 21 tahun lalu, saat mengantarkan jenazah Sinuhun Pakubuwono XII. Kini, roda-roda itu kembali berputar untuk peristiwa yang sama.
Sumber: Tribun Solo
| Kereta Jenazah Pakubuwono XIII Terakhir Digunakan 21 Th Lalu, Kuda Dilungser: Biar Nakal Berkurang |
|
|---|
| 4 Fakta KGPAA Hamengkunagaro, Pewaris Takhta Raja Solo, Mahasiswa Hukum di Undip, Belum Menikah |
|
|---|
| Isi Pesan Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X ke Keraton Solo Usai PB XIII Wafat, Singgung Soal Republik |
|
|---|
| Duka Meninggalnya Pakubuwono XIII, Tangis Dua Putri Raja Solo Terekam, Permaisuri Setia Mendampingi |
|
|---|
| Pemakaman Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Diganti Rabu, Hindari Selasa Kliwon, Weton Alasannya |
|
|---|