Breaking News:

Drama Keraton Surakarta

KGPH Hangabehi dan KGPAA Purboyo Saling Peluk saat Ayah Wafat, Kini Berebut Takhta Raja Keraton Solo

Momen persaudaraan KGPH Hangabehi dan KGPAA Purboyo sempat terekam sebelum keduanya saling berebut takhta

TikTok @pecintajasuke16
REBUTAN TAKHTA DI SOLO - Kolase potret persaudaraan KGPH Hangabehi dan KGPAA Purboyo sebelum saling berebut takhta di Keraton Solo. Foto diambil dari TikTok @pecintajasuke16 

KGPAA Purboyo telah mengikrarkan diri sebagai raja baru bergelar Pakubuwono XIV melalui prosesi Hajad Dalem Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono XIV pada Sabtu (15/11/2025).

Sumpahnya sebagai raja baru itu dilakukan di atas Watu Gilang.

Menurut KGPH Benoyo adik PB XIII, Watu Gilang menjadi elemen penting dalam pengangkatan raja baru di Keraton Solo.

Watu Gilang adalah batu yang disakralkan yang sudah diwariskan secara turun temurun di Keraton Solo.

Baca juga: KGPH Hangabehi Sentil GKR Timoer Soal Wasiat PB XIII, Gusti Putri Tak Kalah Pilu: Gak Diajak Rembuk

ANAK RAJA SOLO - Kolase potret KGPH Purboyo, anak Raja Solo yang disebut sebagai putra mahkota. Foto diambil dari TikTok @sentanariyainggil
ANAK RAJA SOLO - Kolase potret KGPH Purboyo, anak Raja Solo yang disebut sebagai putra mahkota. Foto diambil dari TikTok @sentanariyainggil (TikTok @sentanariyainggil)

Batu ini dipercaya ada sejak kerajaan Majapahit, kini diletakkan di Sitinggil.

Watu Gilang berukuran cukup besan dengan bentu persegi.

Batu ini memiliki fungsi simbolis sebagai tempat pengukuhan atau sumpah para pejabat dan abdi dalem di masa lalu.

Watu Gilang juga dianggap sebagai saksi legitimasi kekuasaan dan komitmen moral para pemimpin.

Karenanya, Watu Gilang menjadi elemen yang sangat penting sebagai bagian dari upacara pengangkatan raja baru.

KGPAA Purboyo Bersumpah di Watu Gilang

KGPH Benowo yang turut hadir dalam Hajad Dalem Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono XIV yang digelar di Keraton Surakarta pada Sabtu (15/11/2025) siang menjadi saksi bahwa KGPAA Purboyo telah bersumpah di atas Watu Gilang ketika mengikrarkan diri sebagai raja baru.

"Jadi begini, kemarin itu Sinuhun yang ini sudah mengirarkan diri menjadi pengganti Pakubuwono XIII. Di sini di watu Gilang, itu dibawa dari Majapahit. Jadi kalau mengucap sumpah harus di atas itu, ini bukan main-main, saya nggak berani," ucapnya dikutip dari Kompas.com pada Minggu (16/11/2025).

"Dia menetapkan kembali, mengukuhkan kembali bahwa dia menggantikan ayahandanya sebagai Pakubuwono XIV di watu Gilang itu, bukan di tempat lain," kata Benowo.

Namun menurut Benowo, hal yang sama tidak dilakukan oleh KGPH Hangabehi yang sudah terlebih dahulu mengikrarkan diri sebagai raja.

Baca juga: Rekam Jejak Gusti Purbaya Deklarasi Raja Solo, Penobatan Putra Mahkota Ditolak, Kasus Tabrak Lari

JUMENENGAN PB XIV - Sinuhun Pakubuwono XIV Purboyo tetap menggelar jumenengan atau upacara kenaikan tahta meski masih dalam masa berkabung mendiang Pakubuwono XIII, Sabtu (15/11/2025) kemarin. Maha Menteri KG Panembahan Agung Tedjowulan melalui juru bicaranya Kanjeng Pakoenagoro meminta publik menilai sendiri tindakan ini.
JUMENENGAN PB XIV - Sinuhun Pakubuwono XIV Purboyo tetap menggelar jumenengan atau upacara kenaikan tahta meski masih dalam masa berkabung mendiang Pakubuwono XIII, Sabtu (15/11/2025) kemarin. Maha Menteri KG Panembahan Agung Tedjowulan melalui juru bicaranya Kanjeng Pakoenagoro meminta publik menilai sendiri tindakan ini. (TRIBUNSOLO.COM/AHMAD SYARIFUDIN)

Karenanya ia memberi tantangan kepada KGPH Hangabehi untuk melakukan hal yang sama.

Tapi, Benowo juga mengingatkan tentang taruhan yang tidak main-main.

Halaman 2/3
Tags:
KGPH HangabehiKGPAA PurboyoSolo
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved