Drama Keraton Surakarta
KGPH Hangabehi dan KGPAA Purboyo Saling Peluk saat Ayah Wafat, Kini Berebut Takhta Raja Keraton Solo
Momen persaudaraan KGPH Hangabehi dan KGPAA Purboyo sempat terekam sebelum keduanya saling berebut takhta
Penulis: Galuh Palupi Swastyastu
Editor: galuh palupi
"Kalau berani di sini ya Monggo, berarti taruhannya itu tadi, sakit atau mati. Nyawa taruhannya, itu tidak main-main lihat saja kalau tidak percaya," urainya.
Bukan tanpa alasan jika Benowo menyebut nyawa jadi taruhan ketika bersumpah sebagai raja baru di Watu Gilang.
Sebab, sejarah mencatat semua raja baru melakukan sumpah di batu sakral tersebut.
Menurutnya, sumpah raja tak bisa dilakukan di sembarang tempat di dalam keraton.
"Iya, watu Gilang itu. (Semua raja di sini) Iya. Di keraton pun ada tempatnya sendiri, tidak bisa di sasana sewaka, tidak bisa sasana handrawina, tidak bisa di dalem Ageng Probo Suyoso. Tidak bisa, resminya ini," jelasnya.
Namun demikian, Benowo menegaskan bahwa apabila nekat melakukan hal tersebut maka pihak yang mengikrarkan diri harus menanggung resiko.
"Kalau nanti yang satunya berani di sini ya monggo silahkan, kita tidak melarang. Saya sudah ngomong pada saudara-saudaranya silahkan kalau mau mengikrarkan diri di situ ya monggo. Kalau ada apa-apa ya tanggung sendiri," ucapnya. (Tribunnewsmaker)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Kolase-potret-persaudaraan-KGPH-Hangabehi-dan-KGPAA-Purboyo.jpg)