Kegiatan Gubernur Riau Abdul Wahid Sebelum Kena OTT KPK, Rakor dengan Bupati hingga Aktif Posting IG

Ringkasan Berita:

• Sebelum kena OTT KPK, Gubernur Riau Abdul Wahid masih menghadiri rapat koordinasi penting di Rumah Dinas Gubernur.
• Suasana berubah drastis ketika Gubernur Abdul Wahid diamankan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
• Penangkapan itu terjadi hanya beberapa jam setelah rapat koordinasi berakhir.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gubernur Riau Abdul Wahid masih menghadiri rapat koordinasi penting di Rumah Dinas Gubernur, Kota Pekanbaru, pada Senin (3/11/2025) pagi.

Dalam rapat tersebut, ia berdiskusi bersama Bupati Siak Afni Z dan Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho beserta sejumlah pejabat daerah lainnya.

Agenda utama rapat itu adalah membahas inisiatif strategis untuk mendorong pengelolaan sampah di Provinsi Riau agar dapat diubah menjadi sumber energi listrik yang ramah lingkungan.

Pertemuan tersebut sempat menjadi sorotan karena menandai komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kebijakan energi hijau dan pengurangan limbah.

Namun, di hari yang sama, suasana berubah drastis ketika Gubernur Abdul Wahid diamankan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Riau.

Penangkapan itu terjadi hanya beberapa jam setelah rapat koordinasi berakhir, mengejutkan banyak pihak di lingkungan pemerintahan daerah.

Menurut Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, lembaganya mengamankan sebanyak 10 orang dalam operasi tersebut, termasuk sejumlah pejabat penyelenggara negara.

“Benar, ada kegiatan tangkap tangan yang KPK lakukan di wilayah Provinsi Riau. Saat ini atau sampai dengan saat ini ada sekitar sejumlah 10 orang yang diamankan,” kata Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (3/11/2025) petang.

Ia menambahkan bahwa sebagian besar dari mereka merupakan pejabat publik aktif, meskipun belum semuanya diumumkan secara rinci kepada publik.

“Dari 10 orang tersebut, pihak-pihak yang diamankan dari pihak-pihak penyelenggara negara,” tambahnya.

Baca juga: Riau Provinsi Terkorup 2024, 4 Gubernur Terjerat Korupsi, Ada yang Kena 2 Kasus, Terbaru Abdul Wahid

Meski begitu, KPK belum memerinci identitas para pejabat yang terlibat, termasuk jabatan mereka di pemerintahan provinsi.

Namun, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto kemudian memberikan konfirmasi tegas mengenai keikutsertaan Gubernur Riau dalam operasi tersebut.

“Salah satunya,” ujarnya singkat, menegaskan bahwa Abdul Wahid memang termasuk di antara pihak yang ditangkap.

Penangkapan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu diduga kuat berkaitan dengan praktik korupsi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau.

Kasus tersebut disebut melibatkan dugaan penerimaan suap atau gratifikasi terkait proyek-proyek infrastruktur strategis di wilayah Riau.

Pihak KPK kini tengah mengembangkan penyelidikan untuk memastikan sejauh mana keterlibatan Abdul Wahid dan pejabat lainnya dalam kasus tersebut.

Menurut sumber internal, tim penyidik KPK juga menyita sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik dari lokasi penangkapan.

“Pemeriksaan awal terhadap 10 orang yang diamankan dilakukan di Riau untuk memperdalam konstruksi perkara,” ujar Budi.

Setelah menjalani pemeriksaan awal, kesepuluh orang tersebut akan diterbangkan ke Jakarta guna menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung Merah Putih KPK pada Selasa (4/11/2025).

Penangkapan ini menjadi pukulan keras bagi citra pemerintahan daerah Riau, yang tengah berupaya menunjukkan transparansi dan integritas dalam pengelolaan keuangan publik.

Baca juga: Sosok Gubernur Riau Abdul Wahid, Kena OTT KPK, Karier Politiknya Mentereng, Dikenal Pengusaha sukses

Abdul Wahid Masih Ikut Rakor

Dikutip dari situs media center Riau, Gubernur Abdul Wahid masih melakukan rapat koordinasi bersama Bupati Siak Afni Z dan Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho beserta pemerintah daerah terkait pada Senin ini. 

Rakor tersebut, dilakukan dalam rangka mendorong pengelolaan sampah di Provinsi Riau menjadi sumber energi listrik.

Gubernur Riau menjelaskan, pengelolaan tersebut merupakan arahan dari pemerintah pusat. 

Melalui pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), kata Abdul Wahid, daerah harus mampu mempersiapkan persyaratannya.

“Kita kumpul hari ini dalam rangka menangani pengelolaan sampah yang diberikan penugasan oleh negara melalui Danantara untuk dikelola dengan skema pembiayaan."

"Untuk itu, kita harus mempunyai kesiapan dalam pembangunan pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL),” ucap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. 

Dijelaskan Abdul Wahid, pembangunan fasilitas PSEL merupakan bagian dari kebijakan strategis nasional yang diarahkan untuk memperkuat pengelolaan sampah secara modern dan berkelanjutan. 

Pemerintah Provinsi Riau pun telah menyiapkan lahan yang memadai untuk mendukung pelaksanaan proyek tersebut.

Abdul Wahid Masih Posting Kegiatan di Akun Instagram Pribadi

Sementara itu, dokumentasi foto kegiatan Abdul Wahid yang mengikuti rakor juga diunggah di akun media sosial Instagram Kominfo Riau, @Kominfo.riau.

Penelusuran Tribunnews, Gubernur Riau juga mengunggah ulang postingan mengenai rakor tersebut, di Instagram Story yang menandai akunnya, @wahid_simbar.

Sejumlah kegiatan pun masih dilakukan Abdul Wahid sebelum kabar OTT KPK menyeruak. 

Seperti saat Abdul Wahid menjadi pembina pada apel latihan penyegaran aparatur sipil Pamong Praja Provinsi Riau di Lapangan Helipad kediaman Gubernur Riau (Gubri), Senin (3/11/2025).

Gubernur Riau Abdul Wahid memberikan instruksi tegas kepada Satpol PP untuk memperkuat pengawasan dan penertiban disiplin pegawai. 

Ia menilai kedisiplinan adalah kunci utama keberhasilan birokrasi.

(TribunNewsmaker.com/ Tribunnews)