Sosok
Sosok Yasardin, Bongkar Teror ke Hakim Khamozaro Waruwu Sebelum Insiden Rumah Terbakar, Ketua IKAHI
Inilah sosok Yasardin, bongkar teror ke Hakim Khamozaro Waruwu sebelum insiden rumah terbakar, ketua IKAHI.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah sosok Yasardin, Ketua Umum Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi), yang angkat bicara mengenai teror misterius yang dialami hakim Khamozaro Waruwu sebelum rumahnya terbakar pada Selasa (4/11/2025).
Peristiwa nahas itu terjadi di Kompleks Taman Harapan Indah, Tanjungsari, Medan Selayang, Sumatera Utara, dan sontak menggemparkan kalangan peradilan.
Rumah milik hakim Khamozaro tersebut diketahui terbakar hanya 20 menit setelah sang istri keluar rumah, meninggalkan kecurigaan adanya unsur kesengajaan di balik insiden itu.
Saat kobaran api melahap rumahnya, Khamozaro sendiri sedang memimpin sidang di Pengadilan Negeri Medan, tanpa mengetahui bahwa tempat tinggalnya tengah dilanda musibah besar.
Kebakaran itu tidak hanya menghanguskan bangunan, tetapi juga meluluhlantakkan berbagai dokumen penting serta barang berharga yang disimpan di dalam rumah tersebut.
Kepada pihak Ikahi, Khamozaro kemudian mengaku bahwa dirinya sudah beberapa kali mendapat teror telepon dari nomor tak dikenal sebelum kejadian itu.
Panggilan tersebut terjadi berulang kali hingga sepuluh kali lebih, dan setiap kali dijawab, tidak ada suara yang terdengar dari seberang.
"Memang menurut informasi yang bersangkutan, yang bersangkutan itu sebelum terjadinya kebakaran ini sering ditelepon dan ditelepon itu tidak dijawab (saat diangkat). Hanya sekedar mengganggu gitu," ungkap Ketua Umum Ikahi, Yasardin, dikutip dari kompas.com, Jumat (7/11/2025).
Ia menambahkan bahwa pola teror itu sudah cukup mengganggu karena terjadi terus-menerus dalam kurun waktu singkat.
Baca juga: Tanda-Tanda Aneh Sebelum Rumah Hakim Khamozaro Terbakar, Sering Ditelpon Nomor Tidak Dikenal
"Ada datanya. Jadi sering. Dan lebih dari 10 kali itu berulang-ulang. Dan orangnya tidak mau diajak bicara. Jadi dijawab HP-nya tapi tidak mau ngomong," imbuh Yasardin dengan nada prihatin.
Menurut Yasardin, rangkaian peristiwa yang dialami hakim Khamozaro tidak bisa dianggap sepele karena berkaitan dengan tugas berat yang sedang diembannya.
Ia mengungkapkan bahwa semua kejadian itu terjadi setelah Khamozaro menangani kasus besar dugaan korupsi proyek jalan di Sumatera Utara dengan total nilai mencapai Rp 231,8 miliar.
Kasus tersebut mulai ditangani sejak September 2025, dan hingga kini masih dalam proses persidangan dengan melibatkan sejumlah pihak penting di daerah.
Pihak Ikahi menilai kejadian kebakaran dan teror telepon itu harus diselidiki secara mendalam agar tidak terjadi intimidasi terhadap aparat penegak hukum.
Yasardin juga menyerukan agar lembaga peradilan dan aparat kepolisian bekerja sama dalam memberikan perlindungan hukum serta keamanan bagi para hakim yang tengah menangani perkara besar.