Breaking News:

Berita Kriminal

Pesan Terakhir Arjuna, Pria Idap Epilepsi Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga Sumut, Adik Dapat Wasiat

Arjuna Tamaraya tewas dikeroyok di masjid Sibolga, sempat titip pesan terakhir yang kini bikin keluarga pilu.

|
Penulis: Eri Ariyanto
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM | (Tangkapan layar Youtube Serambinnews)
SOSOK ADIK ARJUNA - Cahaya Amonta, adik Arjuna Tamara tak kuasa menahan tangis sang kakak tewas dikeroyok oleh lima orang di Masjid Agung Sibolga. (Tangkapan layar Youtube Serambinnews) 

Adapun kelima tersangka pengeroyokan yakni Chandra Lubis alis CL (38), Rismansyah Efendi Caniago alias REC (30), Zulham Piliang alias ZP (57), Hasan Basri alias HB (46) alias Kompil, dan Syazwan Situmorang alias SS (40) sudah ditangkap pihak kepolisian.

Hal tersebut diketahui dari pengakuan saksi mata berinisial MZ yang diwawacarai Tribunmedan.com, selasa (4/11/2025).

MZ merupakan warga sekitar lokasi kejadian. Ia tak mau identitasnya terungkap karena alasan kenal dengan para pelaku.

Bermula dari Kompil, satu dari lima pelaku dini hari itu mengaku mendengar Arjuna teriak di Masjid Agung Sibolga.

 "Jadi ceritanya si Kompil inilah yang pertama kali melihat korban di dalam masjid. Dia dengar teriakan dan ternyata itu dari korban," ucap MZ

Setelah mendengar teriakan itu, Kompil kemudian memanggil rekannya Jefri alias Cokme.

Jefri merupakan penjual sate di belakang masjid agung.

Dari mulut Cokme si penjual sate. Ia memanggil keponakannya bernama Juan, dan dua pelaku lainnya, Risman dan Iccan.

"Jefri alias Cokme masuk ke masjid. Dia kemudian pergi untuk memanggil tiga pelaku lainnya," katanya.

Mereka langsung menghajar hingga menyeret korban.

Padahal sebelumnya, Arjuna hanya lah seorang musafir yang hendak istirahat di masjid.

Arjuna bahkan sempat diberikan makan nasi goreng oleh sang penjual untuk mengisi perut.

Sebelumnya, dari rekaman CCTV, korban usai dianiaya sempat diseret pelaku keluar masjid.

Ia kemudian ditemukan warga tergeletak dengan kondisi luka robek dibagian pelipis wajah di halaman Masjid Agung Sibolga, Kelurahan Pasar Belakang, Kota Sibolga.

Pria asal Kelurahan Kalangan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) sempat dilarikan warga ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sibolga.

Namun nyawanya tidak dapat tertolong. Arjuna dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (1/11/2025) pukul 05.55 WIB.

Kasus pengeroyokan hingga tewas tersebut lalu dilaporkan ke pihak kepolisian dengan nomor: LP/A/8/X/2025/SPKT.SATRESKRIM/POLRES SIBOLGA/POLDA SUMUT, pada tanggal 31 Oktober 2025.

Ternyata Idap Epilepsi, Arjuna Teriak Sebelum Tewas Dikeroyok di Masjid, Difitnah Curi Kotak Infak

Amarah masih berkecamuk menyelimuti keluarga Arjuna Tamaraya, yang tewas dikeroyok oleh lima pelaku di Masjid Agung Sibolga, Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (31/10/2025).

Kausar paman korban, mengutuk keras tindakan tukang sate yang sudah menyebar fitnah Arjuna mencuri kotak infak Masjid Agung Sibolga.

Sebelumnya, dari pengakuan pelaku bernama Kompil, awalnya Arjuna sempat teriak-teriak di dalam Masjid Agung Sibolga sebelum peristiwa penganiayaan. 

Terkait itu, pihak keluarga Arjuna buka suara. 

Kausar menyebut bahwa Arjuna punya riwayat penyakit epilepsi. 

"Kalaupun kambuh, tidak pernah teriak-teriak. Cuma kejang-kejang sekitar lima sampai 10 menit," katanya, dilansir dari Tribunmedan.com.

Epilepsi yang diderita Arjuna ini merupakan penyakit kambuhan. Terkadang dalam setahun belum tentu kambuh. 

"Penyakit epilepsinya bukan bawaaan, kambuhnya tidak cepat. Mau kadang setahun tidak ada kambuh. Tergantung suasana kalau panas atau banyak pikiran baru kambuh," jelasnya. 

Sehingga, korban yang sempat berteriak-teriak tersebut dalam kondisi tengah kambuh penyakitnya.

Pihak keluarga pun mengutuk keras fitnahan terhadap korban.

Dari mulut tukang sate itulah keluar ucapan fitnah bahwa Arjuna maling kotak infak Masjid Agung Sibolga

"Apalagi si tukang sate, dia yang fitnah almarhum. Gara-gara fitnahnya hilang nyawa keponakan kami," ujarnya. 

Sang paman meminta tegas agar pelaku pengeroyokan keponakannya bisa dihukum mati.

"Kenapa dia memfitnah, sementara keponakan kami tidak ada melakukan pencurian. Makanya saya harap pelaku harus dihukum mati," kata Kausar. 

"Apabila dihukum sebentar, nanti dia keluar bisa jadi ada Arjuna yang lain," tambahnya.


(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)(TribunSumsel.com)

Halaman 4/4
Tags:
Arjuna TamarayamasjidSibolgaSumatera Utara
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved