Breaking News:

Penanganan Covid

Vaksin AstraZeneca Dihentikan, Vaksinolog Ini Justru Nilai Manfaatnya Lebih Besar Daripada Resikonya

Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD, menjelaskan vaksin AstraZeneca secara umum merupakan vaksin yang aman dan efektif.

Editor: ninda iswara
Shutterstock
Ilustrasi Vaksin AstraZeneca 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 dihentikan sementara penggunaan dan distribusinya.

Sedangkan untuk 39 batch lainnya masih tetap didistribusikan dan digunakan.

Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD, menjelaskan vaksin AstraZeneca secara umum merupakan vaksin yang aman dan efektif.

Vaksin AstraZeneca bersama Sinovac dan Shinoparm sebelumnya sudah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

"EUA ini merupakan kajian akademis yang bisa dipertanggungjawabkan. Vaksin apapun yang telah mendapatkan EUA dari Badan POM bisa dipastikan keamanan dan efektivitasnya,” tegas dr. Dirga di Jakarta, Jumat (21/5/2021).

Untuk diketahui vaksin AstraZeneca merupakan vaksin yang paling banyak digunakan di dunia.

"Penggunaan vaksin AstraZeneca yang sudah disuntikan hingga saat ini mencapai puluhan juta dosis,” ungkap dr. Dirga.

Baca juga: Vaksin Merah Putih Masuk Program Pemerintah, Jika Lolos Uji ke Hewan Besar, akan Lanjut ke Relawan

Baca juga: Bio Farma Telah Distribusikan 30 Juta Dosis Vaksin, Kapasitas Produksi Pertahun Hingga 267.600.000

Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca pada 20 Maret 2021 di Ede, tempat kampanye vaksinasi melawan Covid-19
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca pada 20 Maret 2021 di Ede, tempat kampanye vaksinasi melawan Covid-19 (Piroschka van de Wouw / ANP / AFP)

Dirga menekankan, vaksin yang sudah diberikan izin penggunaan secara luas, masih terus diawasi penggunaanya.

Proses ini merupakan proses berkelanjutan yang mengedepankan prinsip kehati-hatian agar vaksin yang digunakan senantiasa aman di masyarakat.

“Tentu proses evaluasi dan monitoring setelah mendapatkan EUA ini terus berjalan. Para ahli, Badan POM, dan Kementerian Kesehatan terus mengawal peredaran dan penggunaan vaksin ini di masyarakat,” terang dr. Dirga.

Terkait dengan beberapa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang masih diduga ada hubungannya dengan vaksin Astrazeneca, dr. Dirga menegaskan reaksi pasca vaksinasi adalah hal yang wajar.

“Ini menunjukkan bahwa vaksin bekerja karena vaksin memiliki zat antigen sehingga perlu proses pengenalan pada tubuh untuk membentuk antibodi. Secara keseluruhan, KIPI pada AstraZeneca masih bersifat ringan dan bisa ditangani,” ujarnya, seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari Tribunnews.com berjudul : Vaksinolog Ini Nilai Manfaat Vaksin AstraZeneca Lebih Besar daripada Risikonya

Sementara, beberapa kasus pembekuan darah abnormal yang disebut thrombosis yang dihubungkan dengan vaksin AstraZeneca, kejadiannya amat sangat kecil yakni hanya 10 kasus dari 1 juta orang yang menerima vaksin AstraZeneca.

Kondisi inipun masih bisa ditangani secara medis. Para ahli saat ini terus mempelajari karakteristik kondisi thrombosis ini, namun dibandingkan dengan thrombosis akibat terinfeksi COVID-19, kejadian yang diakibatkan AstraZeneca sangat kecil. Kesimpulannya, vaksin AstraZeneca aman dan manfaatnya jauh lebih besar daripada risikonya,” paparnya.

Banyak negara di Eropa dan Asia yang sudah menggunakan AstraZeneca dan bisa dilihat bahwa laporannya berhasil menekan kasus baru.

Salah satu laporan menunjukkan bahwa setelah dosis pertama efektivitasnya sebesar 65% mampu mencegah penularan dan efektivitasnya untuk mencegah COVID-19 yang bergejala hingga 72%.

(Tribunnews/Rina Ayu)


#vaksin #AstraZeneca #Covid19

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
vaksinAstraZenecaCovid-19
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved