Breaking News:

Penanganan Covid

Prihatin dengan Kasus Jual Beli Vaksin Covid-19 yang Jadi Sorotan, IDI: Ini Perbuatan Tidak Terpuji

Ketua Umum IDI menyayangkan kasus vaksin Covid-19 yang diperjual belikan secara ilegal

Editor: Talitha Desena
Muhammad Fadli Taradifa/Tribun Medan
Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak pimpin pengungkapan kasus penjualan vaksin covid-19 oleh oknum dokter dan ASN Dinkes Sumut, Jumat (21/5/2021). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih angkat bicara soal kasus vaksin Covid-19 yang diperjual belikan secara ilegal di Medan.

Vaksin itu seharusnya diberikan ke sejumlah petugas publik dan narapidana di Lapas Tanjung Gusta.

Menanggapi hal tersebut, Daeng mengaku prihatin atas terkuaknya kasus ini.

Menurutnya, vaksin itu merupakan pemberian pemerintah, yang memang dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat.

"Kami sangat prihatin, sangat menyesalkan. Ini perbuatan tidak terpuji. Perbuatan yang sudah jelas melakukan pelanggaran."

"Karena vaksin yang diprogramkan pemerintah ini, kan vaksin yang membantu masyarakat. Diberikan secara gratis," ucap Daeng, dikutip dari tayangan Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Sabtu (22/5/2021).

Seperti yang dikutip dari Tribun Pontianak dengan judul Tanggapan IDI soal Kasus Jual Beli Vaksin Covid-19: Prihatin, Sudah Jelas Pelanggaran.

Baca juga: Khawatir Kesenjangan Distribusi Vaksin Covid-19, Wakil Ketua DPR Perbesar Peluang Vaksin Merah Putih

Baca juga: Geramnya IDI Soroti Kasus Jual Beli Vaksin Covid-19 Ilegal di Medan: Sangat Prihatin, Tak Terpuji

"Jadi kalau ada tindakan seperti ini, siapapun saya kira ini tidak dibenarkan," lanjutnya.

Diketahui, dari kasus ini, polisi telah menangkap 4 tersangka dan dua di antaranya berprofesi sebagai dokter.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Kamis (16/4/2020).
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Kamis (16/4/2020). (DOKUMENTASI BNPB)

Melihat keterkaitan petugas kesehatan dalam kasus ini, Daeng menyebut hal itu tak ada kaitannya dengan pelanggaran kode etik profesi dokter.

Disebutkannya, oknum tersebut bukan salah dalam berpraktik layaknya dokter, seperti salah memberi vaksin.

Melainkan, sudah jelas masuk ke dalam  pelanggaran hukum yang berlaku.

"Ini betul-betul tidak berhubungan dengan praktik kedokteran."

"Jadi, ini persoalan pelanggaran terhadap hukum secara umum."

"Siapapun yang melanggar. Sebagai warga negara, harus bertanggung jawab," terang Daeng.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
vaksinCovid-19Ikatan Dokter Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved