Wapada 206 Anak Idap Gagal Ginjal Akut, 99 Meninggal Dunia, Kemenkes Larang Obat Ini Beredar
Tengah menjadi sorotan serius, laporan adanya kasus gagal ginjal akut yang menyerang 206 anak di Indonesia.
Editor: galuh palupi
Penghentian obat itu dilakukan sampai berhasil mengidentifikasi penyebab dari gangguan ginjal akut progresif atipikal
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso. Hal ini dikarenakan ada kecurigaan
Mereka diduga meninggal usai mengkonsumsi parasetamol sirup yang terkontaminasi dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).
"Ada kecurigaan tentang obat-obatan mengandung dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG). Tapi sampai sekarang belum konklusif atau (diketahui) sebab tunggal," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Selasa (18/10/2022).
IDAI pun menegaskan rekomendasi ini bukan berarti parasetamol sudah dipastikan sebagai penyebab tunggal. Namun sebagai bentuk kewaspadaan dini.
Selain obat, anak yang sedang demam juga bisa diberikan kompres hangat. Ini bisa diletakkan di lipatan-lipatan tubuh, agar suhu tubuhnya menurun.
Jangan memberikan anak kompres dingin ataupun alkohol.
Pasalnya, kompres dingin akan membuat sel tubuh di otak mengira suhu tubuh harus dinaikkan lagi, sehingga tubuh anak malah akan bertambah panas.
"Kalau kompres alkohol jauh lebih berbahya, karena uapnya itu toksik," ujarnya.
Gubernur Sumut Larang Puskesmas dan Rumah Sakit Beri Obat Sirup
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta seluruh puskesmas dan rumah sakit di Sumatera Utara untuk tidak memberikan obat dalam bentuk sirup kepada anak.
Hal ini kata Edy, untuk pencegahan sementara kasus Gagal Ginjal Akut (GGL) pada anak usia 0-18 tahun di Sumut.
"Nah ini sementara langkahnya saya perintahkan seluruh puskesmas dalam waktu dekat, rumah sakit-rumah sakit untuk tidak mengizinkan orang tua untuk memberikan anaknya mengkonsumsi obat (sirup) tersebut," ujar Edy saat diwawancarai, Rabu (18/10/2022).
Menurut Edy, obat-obatan sirup tersebut masih diduga menjadi penyebab serangan penyakit GGL pada anak.
"Itu kita belum mengetahui penyebabnya. Tapi diduga yang orang-orang tua kita begitu demam anaknya dia beli obat, memang murah, hanya 11 ribu, 9 ribu. Dampak sejenis paracetamol rata-rata dari kajian sementara karena itu terus dia susah kencing, lever, terus sakit kuning, demam, seperti itu dia," kata Edy.
Mantan Pangkostrad itu mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan edukasi dan sosialisasi kepada orang tua anak terkait pencegahan GGL.
"Orang-orang tua bayi ini harus kita kasih edukasi dan sosialisasi. Sementara itu dulu langkah kita, karena di Kementrian Kesehatan masih mengkaji ini," pungkasnya. (Kompas TV)
Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas TV dengan judul '206 Anak Indonesia Idap Gagal Ginjal Akut, 99 di Antaranya Meninggal, Obat Sirop Dilarang Jual'