Breaking News:

Berita Viral

'Saya Sangat Sedih' Tak Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Bobotoh Ngamuk Usai Persib Bandung Dibantai

Seperti lupa Tragedi Kanjuruhan, Bobotoh tanpa ragu turun ke tengah lautan flare.

Editor: Candra Isriadhi
KOMPAS.com/Adil Nursalam
Terlihat asap mengepul akibat flare yang dinyalakan suporter Persib Bobotoh dalam pertandinga terakhir Liga 1 2022-2023, antara Persib Bandung vs Persikabo 1973, Sabtu (15/4/2023) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seperti lupa Tragedi Kanjuruhan, Bobotoh tanpa ragu turun ke tengah lautan flare.

Usai Persib Bandung kalah telak dari Persikabo 1973 dalam lanjutan pekan ke-34 Liga 1 2022-2023, Bobotoh ngamuk.

Kemarahan Bobotoh diluapkan dengan menyalakan flare hingga mencemari udara di dalam stadion.

Selain itu kemarahan Bobotoh semakin menjadi-jadi hingga para pemain pun ditarik keluar dari lapangan.

Sebelumnya hasil Persib vs Persikabo berakhir dengan skor 1-4 untuk kekalahan Maung Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (15/4/2023) malam.

Kerusuhan Bobotoh suporter Persib yang menginvasi lapangan usai laga Persib Bandung vs Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (15/4/2023) dalam pertandingan pekan ke-34 Liga 1 2022-2023.
Kerusuhan Bobotoh suporter Persib yang menginvasi lapangan usai laga Persib Bandung vs Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (15/4/2023) dalam pertandingan pekan ke-34 Liga 1 2022-2023. (KOMPAS.com/Adil Nursalam)

Suporter Persib Bobotoh menginvasi lapangan sehingga membuat seremoni perpisahan I Made Wirawan pun urung digelar.

Kronologi dimulai ketika banyak cerawat dinyalakan di tribune utara dan selatan stadion ketika pertandingan memasuki masa perpanjangan waktu.

Asap dari cerawat itu mengepul sampai ke tengah lapangan, membuat jarak pandang terbatas, dan para pemain langsung melakukan evakuasi ke lorong stadion.

Baca juga: Terkuak Begini Alasan Pertandingan Tunda Persib Bandung vs Persija Jakarta Digelar Pada Sore Hari

Tak lama kemudian, banyak suporter Persib turun dari tempat duduk, mencoba menginvasi lapangan, dan membuat steward yang bertugas kewalahan untuk menangani.

Bobotoh menunjukkan kekecewaan dengan hasil kekalahan 1-4, menutup musim Kompetisi Liga 1 2022-2023 dengan antiklimaks.

Kekalahan dan invasi tersebut membuat Luis Milla merasa sangat sedih.

“Untuk suporter, saya sangat sedih karena orang datang ke stadion untuk menonton sepak bola, tidak lebih,” kata Milla.

Terlihat asap mengepul akibat flare yang dinyalakan suporter Persib Bobotoh dalam pertandinga terakhir Liga 1 2022-2023, antara Persib Bandung vs Persikabo 1973, Sabtu (15/4/2023) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Terlihat asap mengepul akibat flare yang dinyalakan suporter Persib Bobotoh dalam pertandinga terakhir Liga 1 2022-2023, antara Persib Bandung vs Persikabo 1973, Sabtu (15/4/2023) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). (KOMPAS.com/Adil Nursalam)

“Tentunya keinginan kami untuk memenangkan pertandingan tapi tidak mudah untuk meraih kemenangan di setiap laga."

Menurut Milla, sebuah hal wajar bagi para fans untuk kecewa karena tim kesayangannya mengalami kekalahan. Namun, ia tidak memahami aksi invasi suporter ke lapangan.

Situasi tersebut mengingatkan Milla kepada Tragedi Kanjuruhan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Tags:
BobotohPersib BandungPersikaboLiga 1tragedi kanjuruhan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved