Breaking News:

Berita Viral

'Saya Sangat Sedih' Tak Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Bobotoh Ngamuk Usai Persib Bandung Dibantai

Seperti lupa Tragedi Kanjuruhan, Bobotoh tanpa ragu turun ke tengah lautan flare.

Editor: Candra Isriadhi
KOMPAS.com/Adil Nursalam
Terlihat asap mengepul akibat flare yang dinyalakan suporter Persib Bobotoh dalam pertandinga terakhir Liga 1 2022-2023, antara Persib Bandung vs Persikabo 1973, Sabtu (15/4/2023) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). 

“Hal normal ketika Bobotoh tidak merasa senang, normal karena tim kalah dengan kemasukan empat gol.”

“Tapi, saya tidak paham dengan situasi yang terjadi sekarang. Memang sangat sulit memahami, setelah sempat ada tragedi di Malang. Saya masih sulit memahaminya, situasi yang menyedihkan ini,” beber Milla.

Bobotoh akhirnya membubarkan diri setelah I Made Wirawan menyampaikan kata-kata perpisahan untuk mereka.

Kekalahan ini membuat Persib finish di peringkat ketiga klasemen di bawah Persija Jakarta, rivalnya.

Kesaksian Korban Selamat di Tragedi Kanjuruhan

Kesaksian korban selamat pada tragedi Kanjuruhan yang memakan korban 131 meninggal dunia.

Tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi catatan kelam bagi persepakbolaan Indonesia.

Tragedi Kanjuruhan menjadi kerusuhan sepakbola yang paling buruk dengan korban meninggal dunia mencapai 131 orang.

Setelah kejadian tragedi Kanjuruhan seorang korban selamat menceritakan bagaimana pengalamannya bisa lolos dari tembakan gas air mata di tribun.

Korwil Aremania Jalur Gazza Sukorejo Pasuruan, Amin Fals, mengisahkan bagaimana detik-detik kejadian nahas itu, dan bagaimana ia bersama rombongan Aremania wilayahnya berhasil lolos dari maut.

Amin yang saat itu berada di lokasi menjelaskan, sebelum pertandingan berakhir, dia turun untuk mengambil bendera yang dipasangnya.

Saat itu, pertandingan masih berlangsung kondusif dan tidak tampak tanda-tanda akan terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Yel Yel Suporter Arema Buat Merinding Disebut Doa yang Jadi Nyata: Walau Harus Mati di Tengah Lapang

Orang-orang memeriksa kumpulan foto korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang untuk mencari kerabat yang masih menghilang, Minggu (2/10/2022).
Orang-orang memeriksa kumpulan foto korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang untuk mencari kerabat yang masih menghilang, Minggu (2/10/2022). (Dicky Bisinglasi/Associated Press)

Namun dia punya firasat akan terjadi sesuatu karena Arema kalah dari Persebaya di kandang dengan skor 2-3.

Alhasil, dia meminta rekan-rekannya untuk meninggalkan stadion lebih cepat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Pas kejadian saya berada di lokasi. Tepatnya saya di shuttle ban stadion untuk mengambil bendera besar yang biasa kami bawa, karena saat itu pertandingan belum selesai," kata Amin Fals, Minggu (2/10/2022), dikutip dari SURYAMALANG.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Tags:
BobotohPersib BandungPersikaboLiga 1tragedi kanjuruhan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved