Berita Kriminal
JADI Buronan Sejak 2015 karena Bunuh Istri, Terkuak Motif, Sebut Tersinggung Dicap Nganggur
Pelaku pembunuh istri akhirnya ditangkap polisi, sempat jadi buronan sejak tahun 2015, terkuak motif suami, ngaku tersinggung dicap nganggur.
Editor: Damar Klara Sinta
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Buronan pembunuh istri sejak tahun 2015 kini berhasil diluluh polisi, terkuak motif pelaku, ngaku tersinggung dicap nganggur.
Baru saja seorang pria yang sempat jadi buronan sejak tahun 2015 ditangkap pihak kepolisian.
Pelaku ini sudah menjadi buronan sejak tahun 2015.
Hal ini terjadi lantaran pelaku tega membunuh istri secara sadis.
Kini terungkap fakta pelaku tega membunuh istrinya.
Ia mengatakan jika dirinya tersinggung dengan sang istri lantaran mengecapnya sebagai pengangguran.
Lantas, seperti apa fakta terbarunya?
Baca juga: Saya Sangat Sayang Dia Ogah Cerai, Suami Bunuh Istri di Prabumulih, Kini Terancam 15 Tahun Penjara
Motif pembunuhan mantan istri oleh suaminya di Kabupaten Lampung Tengah dilatarbelakangi emosi karena pelaku tersinggung oleh perkataan korban.
Kasus ini viral setelah kedua anak korban ARP (11) dan SAN (9) membuat video dan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangkap ayah mereka berinisial RP.
Dalam video yang viral tersebut, kedua anak itu mengaku pembunuhan itu dilakukan delapan tahun lalu dan sang ayah kabur.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengungkapkan motif pembunuhan yang terjadi pada 2015 itu lantaran pelaku emosi akibat ucapan korban berinisial SUS.
"Korban atau mantan istri pelaku menyebut pelaku tidak memiliki pekerjaan," kata Doffie saat ekspos kasus di Mapolres Lampung Tengah, Sabtu (29/7/2023).
Ucapan korban ini muncul lantaran pelaku memang tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Pelaku bekerja serabutan, sehingga muncul keretakan hubungan dalam rumah tangga yang berujung perceraian," kata Doffie.
Hingga saat waktu kejadian, selama Ramadhan pelaku menginap di rumah korban dengan alasan kangen dengan anak.
Sepulang dari salat Tarawih, pelaku mendengar korban sedang menelepon seseorang.
Baca juga: Tidak Ada Konflik Suami Bunuh Istri di Empat Lawang, Tetangga Curiga saat Berpapasan dengan Pelaku
"Pelaku minta korban menghargai dirinya yang saat itu ada di rumah mereka. Namun korban emosi dan mengatakan kalau pelaku suami dan ayah yang tidak bertanggung menjawab," kata Doffie.
Terpancing emosi, pelaku lalu mengambil senjata tajam di dapur dan membacok korban berkali-kali.
Diberitakan sebelumnya, diketahui RP membunuh mantan istrinya berinisial SUS dan ternyata disaksikan oleh kedua anaknya.
Peristiwa tersebut terjadi pada 2015 saat orangtuanya sudah bercerai. Setelah melakukan pembunuhan, RP kabur hingga ARP dan adiknya hidup sebatang kara.
Mereka berdua kemudian diasuh oleh sang nenek.
BERITA LAINNYA, 'TUSUK TIGA KALI' Pengakuan Suami Bunuh Mertua, Tewas Berlinang Darah, Sempat Kabur, Kini Diamankan
ASTAGFIRULLAH! seorang suami nekat membunuh mertua secara tragis dan membongkar pengakuannya di depan pak RT setempat.
Belum lama ini terjadi pembunuhan secara tragis yang menewaskan nyawa seorang mertua.
Pembunuhan ini terjadi di kawasan Bogor.
Pelaku dan korban dikabarkan memang tinggal serumah.
Ketua RT mengatakan jika pelaku sempat membongkar semua kejadian yang sudah terjadi.
Lantas seperti apa pengakuan korban?
Seorang pria berinisial M (57) tewas ditikam menggunakan pisau dapur di dalam rumahnya yang berada di Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Tidak Ada Unsur Menelantarkan Ibu Balita Korban Pembunuhan Sidoarjo, Tahu Anaknya Tewas dari Media
Pelaku pembunuhan tersebut adalah menantunya sendiri yang diketahui berinisial R (31). R merupakan suami dari anak tiri korban.
Pembunuhan itu terjadi pada pagi hari, sebelum adzan Subuh berkumandang.
Ketua RT setempat, Muhammad Ali mengaku mengetahui kejadian tersebut dari laporan warga.
"Saya lagi tidur, dibangunin warga katanya ada pembunuhan,
Habis Subuh itu saya langsung ngecek ke lokasi," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Jumat (9/6/2023).
Setibanya di lokasi, ia melihat warga sudah berkumpul di luar rumah korban.
Ia pun bergegas masuk ke rumah tersebut.
Ia pun terkejut melihat tubuh seorang pria dalam kondisi bersimbah darah dengan posisi tengkurap di atas tempat tidur.
"Saya keluar lagi, saya enggak berani buat ngangkat korban, jadi nunggu polisi," katanya
Baca juga: Pelaku Penusukan Calon Pengantin di Malang Tertangkap, Motif Pembunuhan Terkuak, Diduga Cemburu Buta
Sebelum polisi tiba ke TKP, Muhammad Ali mengatakan pelaku masih berada di dalam rumah tersebut.
Bahkan, pelaku sempat mengakui perbuatannya kepada Muhammad Ali.
"Dia mengakui dia pelakunya, dia cerita soal kejadian itu, katanya dua sampe tiga kali nusuk," terangnya.
Bahkan, ketika R diamankan oleh Muhammad Ali, R dalam kondisi seperti biasa.
Tujuan Muhammad Ali mengamankan R adalah untuk menghindari kesalahpahaman di antara warga yang sudah berkumpul.
"Dia sempet buka mobil, katanya mau ngamanin anak, terus saya pegang di amaninlah, karena khawatirnya warga emosi," katanya.
Lebih lanjut, Muhammad Ali mengaku, pelaku sempat meminta maaf kepada dirinya atas kejadian tersebut.
Kepada Muhammad Ali pelaku mengatakan bersedia mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Dia minta maaf sama saya katanya gara-gara saya nama pa RT jadi jelek, lingkungannya jelek, begini-begini.
Baca juga: Sosok Anggota DPR RI Bambang Hermanto yang Ibunya Korban Pembunuhan Sadis, Pernah Kerja Pramusaji
Kata saya engga apa-apa yang penting bertanggung jawab, kata dia saya siap bertanggung jawab jangankan ke pa RT, ke polisi aja saya siap," tandasnya.
Tak berselang lama, pihak kepolisian dari Polsek Parung pun mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi jasad korban dan mengamankan pelaku. (Kompas.com/ Tri Purna Jaya)
Berita ini diolah oleh Kompas.com
Sumber: Kompas.com
| Pengakuan Bripda Waldi Bunuh Dosen EY di Bungo Jambi, Sakit Hati Diejek, Gasak Barang-barang Korban |
|
|---|
| Arjuna Tamaraya Tewas Dianiaya di Masjid Sibolga, DPR Takut Timbulkan Konflik, Kecam: Menunggu Subuh |
|
|---|
| Sosok Pria Aniaya Arjuna Tamaraya hingga Tewas di Masjid Sibolga, Tukang Sate, Larang Korban Tidur |
|
|---|
| Sosok Arjuna Tamaraya, Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok Gegara Tidur di Masjid Agung Sibolga Sumut |
|
|---|
| Tidur di Masjid, Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok, Jasad Diseret & Ditinggal di Pinggir Jalan |
|
|---|