Berita Viral
UPDATE Korban Insiden Perahu Terbalik di Banyuwangi, 1 Orang Ditemukan Meninggal, 2 ABK Masih Hilang
Salah satu korban terkait insiden perahu terbalik di perairan selatan Banyuwangi, Jawa Timur, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Salah satu korban terkait insiden perahu terbalik di perairan selatan Banyuwangi, Jawa Timur, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Korban merupakan anak buah kapal (ABK) Mekar Jaya yang hilang di perairan selatan Banyuwangi.
Menurut informasi, masih ada sebanyak 2 ABK yang belum ditemukan.
Baca juga: DETIK-DETIK Pria di Kendari Tebas Pemuda, Jengkel Mantannya Disebut PSK, Ngamuk & Rusak Sebuah Mobil
Seperti diketahui, korban kelima itu ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengapung oleh Tim SAR gabungan di koordinat 8°36'17"S 114°15'22"E dengan jarak 2,9 kilometer dari lokasi kejadian.
"Ditemukan hari ini sekira pukul 10.10 Wib," kata Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setya Budi, kepada Kompas.com, Minggu (10/9/2023).
Korban yang ditemukan tersebut atas nama Supriyanto alias To (32) warga Dusun Gumukrejo, Desa/ Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
"Selanjutnya kami evakuasi menuju Pelabuhan Grajagan. Dan sekitar pukul 11.00, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga," ujar Wahyu.
Dengan ditemukannya satu korban baru tersebut, saat ini total korban meninggal dunia berjumlah lima orang. Sedangkan dua ABK lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian.
"Setelah ditemukan tersebut, kita lanjut pencarian dua korban yang lain. Mohon doanya semoga lancar dan segera ditemukan," ungkap Wahyu.
Baca juga: BRUTAL! Tak Terima Mantan Istri Disebut Wanita Malam, Pria di Kendari Tebas Pemuda Pakai Parang
Dua korban yang dicari tersebut adalah Tolip (50) warga Bojonegoro dan Dorik (55) warga Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.
Sebagai informasi, sebuah kapal pencari ikan terbalik akibat dihantam gelombang tinggi di perairan selatan Banyuwangi, pada Selasa (5/9/2023) malam.
Kapal Mekar Jaya (Mini porsain) itu mengalami kecelakaan di kawasan pelawangan, Pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo.
Menurut Kapolsek Purwoharjo, AKP Budi Hermawan, kapal nelayan tersebut mengangkut sedikitnya 27 anak buah kapal (ABK).
"27 ABK yang berada di atas kapal tercebur ke laut, 20 orang berhasil menyelamatkan diri. Sisanya meninggal dunia dan hilang," kata Budi, Rabu (6/9/2023).
Budi mengatakan, kapal tersebut kecelakaan setelah melaut dan hendak kembali untuk bersandar di pelabuhan.
Namun nahas, saat sampai di kawasan plawangan, kapal dihantam ombak besar hingga membuatnya terbalik.
Berita Lainnya, 'Jika Ditolong, Kapalnya Ditinggal' Respon Ngeselin Komandan saat Kapal Intan Tenggelam, ABK Panik
Mengetahui Anak Buah Kapal (ABK) Intan Berlian nyaris tewas lantaran kapalnya telah tenggelam di perairan Kalimantan Tengah, komandan justru memberikan respon tak terduga.
Dalam momen menegangkan tersebut, ABK tersebut meminta tolong pada komandannya.
Bukannya langsung memberikan pertolongan, komandan tersebut justru terus memberikan alasan berkelitnya.
Momen menegangkan tersebut sempat terekam kamera ABK yang terombang-ambing di atas rakit di tengah lautan.
Video detik-detik KM Intan Berlian tenggelam di tengah laut viral di media sosial.
Baca juga: SYOK! Ada Pria Tewas Tenggelam di Dekat Rumah Barack Obama, Ternyata Chefnya: HATI Kami Hancur
Insiden tenggelamnya Kapal Intan Berlian tersebut terjadi di perairan Kuala Jelai, Kalimantan Tengah, pada Minggu (6/8/2023).
Dalam video tampak sejumlah anak buah kapal (ABK) di atas rakitan terombang-ambing di tengah laut.
Mereka mengapung dengan menjauh dari kapal yang sudah tenggelam tersebut.
Para ABK ini pun berusaha menghubungi komandannya melalui handytalkie (HT) untuk meminta bantuan agar dievakuasi.
"Kapal sudah tenggelam kita di atas rakit," ucap satu pria.
"Laporan komandan ini KLM Intan Berlian sudah tenggelam, kita di atas rakit," ucap perekam video.
Baca juga: NIAT Berenang di Muara Berujung Tragis, 2 Bocah di Karawang Tenggelam, 1 Selamat, 1 Menghilang
Namun jawaban komandan tersebut malah membuat emosi karena tak memungkinkan untuk menolong.
Komandannya bukannya memberikan semangat dan arahan.
Malah langsung mematahkan semangat para ABK yang tengah berjuang di tengah laut.
"Saya ingin tolong Anda, tapi cuaca tidak memungkinkan ini, besar sekali ombak ini," ucap komandan dari alat komunikasi.
"Kita terapung-apung dirakit, tolong komandan,"pinta ABK lain.
"Karetnya sudah berhamburan,"sambungnya.
"Laporan, kejadian Hari Minggu tanggal 6 Agustus 2023, jam 3 sore," ucap perekam video.
"Jika dapat pertolongan, itu kapal ditinggal?" tanya Komandannya lagi.
"Ditinggal, kapal udah ilang itu, udah tenggelam komadan,"jawab ABK.
"Tunggu, tunggu dulu," jawab komandan.
"Boleh diteropong komandan,"ujar ABK lain.
Baca juga: INNALILLAHI Ulang Tahun Kabupaten Buton Tengah Berubah Duka Cita, 15 Tewas Tenggelam, Kapal Terbalik
Para ABK ini juga terus berdoa meminta bantuan.
Atas jawaban komandannya tersebut, warganet pun turut terbawa emosi.
Sementara itu, video ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.
@rismantodavid "Komandannya pecat saja..gak ada respon yang baik dan seharusnya membuat tenang korbanya."
@chelomeo "Sungguh tak pantas menjadi seorang komandan dengan memberikan jawaban seperti itu. Gantikan dan PECAT saja!"
@iwanthesaid' "Kondisi cuaca tidak memungkinkan karena ombak besar sekali... Jarak komandannya jauh banget kayaknya ya? Padahal langit cerah2 aja di videonya."
@saipuljamal "Ini video ke upload berarti mereka selamat ? Alhamdulillah."
Belum diketahui pasti bagaimana nasib dari ABK tersebut.
“Harusnya sang komandan bisa bersikap seperti petugas 911 yang bisa mengedem ngedem para korban agar nggak panik… Lah ini malah jawabannya kayak gitu.. wiss orang prongesional blass..” tulis @yudikuncoro505.
“Komandan syapa iniiii heran bet dahh. Setidaknya berikan rasa percaya kepada mereka kalo yg di darat bakalan usahain semaksimal mungkin utk nolong. Hemmm,” tulis @NnKimmy_lalala.
“Di Indonesia, nyawa orang gak ada harganya. Sedih liat negara sendiri. Beda banget sama negara lain, yang langsung sigap ketika orang membutuhkan pertolongan,” komentar pengguna Twitter dengan akun @keteklembab.
@sijeuniimo turut berkomentar. “Indeed. Di US ya kak orang update patah hati terus blg gak kuat mo mati aja, orang lain yg liat lgs telepun petugas terus dalam hitungan menit tuh petugas bakal datang ke tpt orgnya, life is matter.”
"Pernah jg pas kuliah di Korea ada gempa, dlm itungan menit mahasiswa asing dpt tlp dri petugas masing2 negara, ditanyain keadaaanya, lagi di mana, udah aman belum, butuh apa, dikirimin bantuan juga, saya tunggu mpe seminggu gak ada apa2 hedew, padahal kan hrsnya dicek ada di mana apakah udah ngungsi dkk," tulisnya.
Pemilik akun @m_rinandar menjelaskan bahwa tim SAR memang perlu mempertimbangkan keselamatan.
“Dalam etika SAR / evakuasi memang seharusnya mengutamakan keselamatan sang penolong terlebih dahulu (faktor cuaca, kondisi sekitar dll), baru setelah itu langkah penolongan. Kalo 2-2 nya selesai di laut sih jadi lebih ribet lgi, di komentar malah banyak yg menyalahkan si penolong,” katanya.
Sementara pemilik akun @Tebe131 menyebut para penumpang kapal Intan Berlian telah diselamatkan oleh kapal lain yang kebetulan melintas.
(Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan)
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
| Detik-detik Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Pertama Kali, Warga Curiga Ada Mau Menyengat Tajam |
|
|---|
| Sosok Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu, 28 Hari Tak Makan Apapun |
|
|---|
| Pengakuan Kakak-Adik di Kendal Jateng Tak Makan 28 Hari, Lemas di Samping Jasad Ibu yang Membusuk |
|
|---|
| Penyebab Arjuna Tamaraya Dikeroyok hingga Tewas di Masjid, Padahal Cuma Mau Istirahat Sejenak |
|
|---|
| Warung Bakso Remaja Gading di Solo Ternyata Halal, Ada Kesalahpahaman Saat Penjual Diwawancara |
|
|---|