3 Bulan Belum Dibayar, Petugas Kebersihan Siram Depan Kantor Bupati Seram Bagian Barat dengan Sampah
Belasan petugas kebersihan mengarahkan truk yang mengangkut 20 ton sampah ke depan kantor bupati.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Belasan petugas kebersihan mengarahkan truk yang mengangkut 20 ton sampah ke depan kantor bupati.
Kemudian mereka menjatuhkan muatan truk sampah di halaman depan kantor Bupati Seram Bagian Barat, Maluku.
Ini merupakan bentuk protes karena mereka belum juga digaji selama berbulan-bulan.
Baca juga: Pria Tinggal di Makam Tua, Setiap Hari Bakar Dupa Mengaku 2X Pintunya Diketuk! saat Dibuka Kosong
Pemandangan tak biasa terjadi di halaman depan kantor Bupati Seram Bagian Barat, Maluku.
Sampah dengan bau tak sedap menggunung sejak Senin (20/11/2023).
Saat itu para petugs kebersihan membawa puluhan ton sampah tersebut diangkut dengan empat truk menuju ke halaman kantor bupati.
Bahkan sampah tersebut dengan sengaja dihamburkan tepat di depan halaman kantor bupati.
Adapun satu truk sampah bisa mengangkut 3 hingga 5 ton sampah.
Hingga akhirnya terungkap aksi tersebut dilakukan para petugas kebersihan sebagai bentuk protes karena idak menerima upah selama berbulan-bulan.
Hal ini merupakan bentuk aksi dari petugas kebersihan yang protes karena gajinya selama berbulan-bulan belum terbayarkan.
Dikutip dari Kompas TV, PJ Bupati Seram Bagian Barat, Andi Chandra As’aduddin menjelaskan, “Kemarin persoalan yang sama sudah saya kasih solusinya nah sekarang tidak dieksekusi oleh birokrasi yang ada.
Nggak tau apa yang disampaikan pada mereka.”
"Harusnya dari mereka mengutus perwakilan untuk bermusyawarah apa permasalahannya, karena minggu kemarin persoalan yang sama sudah dilaporkan Kadis ke saya," ungkap Chanda kepada Kompas.com.
M, salah satu petugas kebersihan mengaku, mereka terpaksa membuang sampah di depan kantor bupati lantaran upah mereka selama tiga bulan belum juga dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Baca juga: Terseret Arus saat Bersihkan Sampah, Petugas Jasa Marga Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Bogor
"Iya, ini sebagai bentuk protes karena sudah tiga bulan kita tidak terima upah dari pemda," katanya kepada Kompas.com saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Ambon, Senin (20/11/2023) siang.
Sumber: Grid.ID
| Kehilangan Akal Sehat, Anak di Jember Aniaya Brutal Ibu Kandung hingga Tewas, Cuma Gegara Sepele |
|
|---|
| Putusan MKD: Nafa Urbach, Eko Patrio & Ahmad Sahroni Langgar Kode Etik, Uya Kuya Bisa Aktif di DPR |
|
|---|
| Penyebab Kematian Setianingsih di Kendal, Ditemukan Kondisi Membusuk, Disebut Sudah Tak Mau Makan |
|
|---|
| Dianiaya di Masjid hingga Tewas, Arjuna Tamaraya Cuma Kantongi Rp 10 ribu, Uang Malah Diembat Pelaku |
|
|---|
| Profil Zohran Mamdani, Walikota New York Muslim Pertama, Masih 34 Tahun & Pernah Jadi Rapper |
|
|---|