Breaking News:

Pemilu 2024

Innalillahi! Petugas KPPS di Bandung Barat Meninggal Usai Bertugas, Sempat Mengeluh Sakit & Pingsan

Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia usai menjalankan tugasnya di Pemilu 2024.

Editor: Eri Ariyanto
Kompas.com
Petugas KPPS di Bandung Barat meninggal dunia usai bertugas 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia usai menjalankan tugasnya di Pemilu 2024.

Mumuh Muchroni (58) meninggal dunia diduga kelelahan saat bertugas kawal Pemilu.

Seperti diketahui, Mumuh Muchroni (58) merupakan seorang anggota KPPS asal Kampung Babakan Cianjur, RT 004 RW 010, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Ilustrasi rekapitulasi suara Pemilu 2024
Ilustrasi rekapitulasi suara Pemilu 2024 (Kompas.com)

Baca juga: Heboh! Anak di Bawah Umur Coblos Surat Suara Pilpres di Sampang, Bawaslu Ambil Langkah Tegas Ini

Mumuh meninggal dunia setelah ia mengalami kelelahan usai bertugas di TPS 04 Desa Gadobangkong.

Mumuh kemudian sempat dilarikan ke rumah sakit IMC Padalarang hingga akhirnya ia mengembuskan napas terakhir pada Minggu (18/2/2024).

"Pak Mumuh Muchroni, anggota KPPS TPS 04, Desa Gadobangkong meninggal dunia hari ini. Kami dapat informasi beliau meninggal dunia tadi siang sekitar pukul 14.30 WIB," ujar Camat Ngamprah Agnes Virganty, saat ditemui usai melayat di rumah duka, Minggu.

Sehari sebelum bertugas menjadi anggota KPPS di TPS 04, Mumuh sudah mengeluhkan kesehatan, kondisi fisiknya semakin menurun saat ia menjalankan tugas pada Kamis (14/2/2024) pagi.

Bahkan, anggota KPPS lainnya menyarankan agar Mumuh beristirahat demi kesehatan, namun Mumuh bersikukuh dengan alasan ia memiliki tanggung jawab besar sebagai petugas penyelenggara pemilu.

Kondisi fisik Mumuh belum pulih seutuhnya meski tugas di TPS sudah selesai, Mumuh kemudian mengeluhkan sakit badan, lemas, dan pusing hingga kahirnya ia mengalami pingsan sampai dilarikan ke rumah sakit.

"Memang kemarin yang bersangkutan ini mengawal pesta demokrasi. Dari pihak keluarga tadi bilang almarhum mengeluh pusing pagi hari, kemudian dibawa ke rumah sakit. Kemungkinan ya kelelahan, faktor bertugas kemarin sebagai KPPS," kata Agnes.

Mumuh dinyatakan meninggal dunia di RS IMC Padalarang dengan riwayat penyakit jantung sebagai penyakit penyerta atas kelelahan fisik yang ia alami.

Saat ini, jenazah Mumuh sudah diboyong ke rumah duka di Kampung Babakan Cianjur, RT 004 RW 010, Desa Gadobangkong, untuk kemudian dimakamkan pada esok pagi.

Petugas KPPS di Bandung Barat meninggal dunia usai bertugas
Petugas KPPS di Bandung Barat meninggal dunia usai bertugas (Kompas.com)

Baca juga: Diduga Kelelahan, Anggota KPPS di Riau Meninggal, Sempat Tak Sadarkan Diri & Mulut Keluarkan Cairan

"Tadi pelayat terus berdatangan untuk takziyah, Insya Allah husnul khatimah. Informasinya besok pagi dimakamkan, karena masih menunggu anggota keluarganya yang lain. Intinya kami turut berbelasungkawa," sebut Agnes.

Agnes menyampaikan, pihaknya menerima laporan mengenai tumbangnya sejumlah warga Ngamprah yang mengalami kelelahan usai bertugas saat pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024 kemarin.

"Di Ngamprah memang ada beberapa KPPS, Panwascam, PPK yang sakit, apalagi kan masih bertugas menghitung suara tapi kebanyakan sudah sembuh. Sekarang logistik sudah digeser ke tingkat PPK," tutup dia.

Ketua KPPS di TPS 18, Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Jajang Safaat, meninggal dunia, setelah bertugas sebagai petugas pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
Ketua KPPS di TPS 18, Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Jajang Safaat, meninggal dunia, setelah bertugas sebagai petugas pemungutan suara pada 14 Februari 2024. (Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman)

Kronologi Ketua KPPS di Ujungberung, Bandung, Meninggal Kelelahan, Pemkot Tanggung Biaya Pengobatan

Kelelahan sejak awal mempersiapkan pemilihan umum 2024 di TPS 18, Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, ketua KPPS meninggal dunia setelah selesai bertugas.

Proses pemungutan suara yang panjang dan memelahkan bagi pada anggota KPPS banyak membuat mereka jatuh sakit.

Bahkan Ketua KPPS di TPS 18, Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Jajang Safaat, meninggal dunia, setelah bertugas sebagai petugas pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Hal itu bermula saat Jajang Safaat sudah mengalami penurunan kondisi kesehatannya dua hari sebelum hari H pencoblosan.

Baca juga: Hasil Perhitungan Suara Pileg DPR RI Dapil Jabar XI, Mulan Jameela Tertinggal Jauh di Posisi 10

Adik kandung almarhum, Juju Juariah mengatakan, kondisi kesehatan kakaknya sudah menurun dua hari sebelum bertugas sebagai KPPS.

Meski kondisinya tidak fit, kata dia, almarhum tetap ikut mengurus proses pemungutan suara.

Setelah proses pemungutan suara rampung, kondisi Jajang mulai drop.

"Lagi pelaksanaan penghitungan suara, akhirnya lemes terus pulang. Sudah nge-drop aja, ya terasa beratnya itu yang sesaknya itu," ujar Juju, Sabtu (17/2/2024).

Menurutnya, kondisi Juju tak kunjung membaik, akhirnya pada Kamis 15 Februari 2024, Jajang dibawa ke dokter umum untuk mendapatkan pengobatan.

Baca juga: Gaji KPPS 115 Juta Malah Masuk Rekening Pribadi Bendahara & Dipakai Judi Online, Melarikan Diri

“Tapi gak ada reaksi obatnya tuh, seharian itu,” katanya.

Pada Jumat 16 Februari 2024, Juju membawa Jajang ke Rumah Sakit Al-Islam untuk mendapatkan perawatan.

Saat diperiksa di RS Al-Islam, kata dia, kondisi Jajang sudah memburuk.

Selepas ashar, kata dia, kondisi Jajang semakin memburuk dan detak jantungnya melemah.

Dokter sempat berupaya menggunakan alat pacu jantung tapi nyawa Jajang tak tertolong.

Jajang meninggalkan seorang istri dan dua anak. Selama ini, Jajang dikenal sebagai pribadi yang baik dan aktif dalam berbagai kegiatan di wilayah tempat tinggalnya.

Baca juga: Detik-detik Petugas KPPS di Bangka Belitung Dipatuk Ular saat Antar Segel Kotak Suara: Kaki Bengkak

"Dengan kejadian ini, ini udah takdirnya, udah menerima dengan ikhlas," katanya.

Kisah anggota KPPS meninggal dunia selepas bertugas
Kisah anggota KPPS meninggal dunia selepas bertugas (Ist dan Stockphoto)

Ke depan, Juju berharap peristiwa wafatnya petugas KPPS tak terjadi lagi. Menurut dia, petugas KPPS yang bertugas harus diatur sedemikian rupa ritme kerjanya agar tak terlalu kelelahan.

"Paling sibuk KPPS. Saya menyaksikan banget, capek memang. Tambah dia (Jajang) tuh buka lahan baru di sini kan (tempat TPS). Itu kan banyak rumput, harus dia bersihkan dulu, memang sudah diforsir,” ucapnya.

Pemerintah Kota Bandung menanggung seluruh biaya pengobatan almarhum Jajang Safaat.

Hal itu diungkapkan Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, saat melakukan takziah ke rumah duka di RW 05 Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Sabtu (17/2/2024).

Jajang adalah Ketua KPPS 18 Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, yang meninggal setelah bertugas melakukan pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

"Tentu Pemkot turut bertanggung jawab. Salah satu di antaranya mengupayakan yang bersangkutan biaya pengobatan di rumah sakit ditanggung pemerintah melalui BPJS atau UHC (universal health coverage)," ujar Bambang.

Berdasarkan informasi dari keluarga, kata dia, Jajang tidak memiliki riwayat penyakit berat.

Diduga, Jajang kelelahan saat bertugas selama proses pencoblosan dan penghitungan suara.

"Beliau waktu di awal gak ada sejarah sakit apa pun, mungkin barangkali kelelahan," katanya.

Bambang pun menyampaikan belasungkawa dan mendoakan almarhum khusnul khatimah karena telah melaksanakan tugas negara dengan bertanggung jawab.

Bambang mengatakan, pemerintah sudah melakukan antisipasi dengan melakukan screening kesehatan kepada para petugas KPPS dan memberikan suplemen untuk petugas di lapangan.

Selain itu, pihaknya menyiapkan puskesmas beroperasi selama 24 jam sejak tanggal 14 hingga 15 Februari.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
Pemilu 2024Petugas KPPSmeninggal duniaBandung Barat
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved