Breaking News:

Pilkada 2024

Peluang Ahok Maju di Pilkada DKI Jakarta 2024, Masih Dipertimbangkan, Bukan Jagoan Utama dari PDIP

Peluang Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok maju di Pilkada Jakarta 2024 ternyata belum bisa dipastikan.

Editor: Eri Ariyanto
Tribunnews
Peluang Ahok maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 

Ahok berada di bawah Ridwan Kamil yang menempati posisi teratas dan disusul Anies Baswedan.

Rekam jejak Ahok pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo.

Kemudian ia naik sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah Joko Widodo terpilih sebagai Presiden RI.

Ahok lalu didampingi Djarot Saiful Hidayat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ridwan Kamil
Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ridwan Kamil (TribunJakarta)

Baca juga: Golkar Usung Kader Potensial di Pilgub Jateng, Airlangga Pertimbangkan Sosok Ini, Pemimpin Muda

“Ahok itu nomor 3, selalu itu, dia punya segmen pemilih loyal terutama di kalangan etnis Tionghoa dan nonMuslim,” ujar Burhanuddin dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (18/4/2024).

Burhanuddin mengungkapkan kendala yang bakal dialami Ahok bila maju di Pilkada Jakarta 2024.

“Tetapi juga lagi-lagi ketika dikerucutkan, kan kita punya 35 nama itu, kalau kita kerucutkan suara Ahok tidak bertambah dari pendukung calon yang namanya di soft list, artinya untuk mendapatkan basis pemilih baru berat juga untuk Ahok ini,” ujarnya.

Burhanuddin juga mengatakan dinamika elektoral calon Gubernur DKI Jakarta tidak statis.

Dimana, selisih elektoral para calon Gubernur DKI Jakarta tidak terlalu jauh.

“Dinamika elektoral itu tidak statis, sekarang yang paling tinggi namanya Ridwan Kamil, tapi selisihnya tidak jauh sama Mas Anies dalam margin of error,” ucap Burhanuddin.

Burhanuddin menuturkan dinamika electoral untuk Pilkada Daerah Khusus Jakarta memang sangat tinggi.

Diungkap Burhanuddin, pada peringkat pertama hingga kesembilan dalam survei yang dilakukannya, perolehan angka elektabilitas tidak terlampau jauh.

“Kita mendapati satu fenomena di mana Jakarta itu dinamika elektoralnya sangat tinggi, peringkat pertama, kedua hingga peringkat ke-9 itu selisihnya tidak terlalu jauh,” kata Burhanuddin.

“Jadi masih membuka pintu buat siapapun, karena proses nominasi masih berlangsung hingga bulan Agustus, masih jauh dan yang menarik partai-partai di Jakarta juga tidak ada yang sangat dominan (di Pemilu 2024)," katanya.

Selain itu, Burhanuddin menjelaskan mengenai peluang Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk memimpin Jakarta.

Halaman
1234
Tags:
AhokPilkada 2024JakartaPDIP
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved