Breaking News:

4 Kasus Libatkan Polisi, Eks Kapolres Ngada hingga Band Sukatani, Prabowo Diminta Evaluasi Polri

Berikut kasus-kasus yang melibatkan oknum polisi, mulai dari pencabulan anak oleh eks Kapolres Ngada AKBP Fajar hingga intimidasi Band Sukatani.

|
Editor: Noviana
Kolase Tribunnewsmaker.com
KASUS LIBATKAN OKNUM - Kolase kasus Eks Kapolres Ngada NTT, AKBP Fajar Widyadharma Lukman (kiri), kasus salah tangkap pencari bekicot Kusyanto (tengah), dan kasus intimidasi terhadap Band Sukatani, diunggah Jumat (14/3/2025). Presiden Prabowo Subianto diminta turun tangan evaluasi Polri. 

Ia lantas membawa korban ke rumah sakit, tetapi nahas karena nyawa bocah itu tak terselamatkan.

"Bayi itu lantas dibawa ke rumah sakit. Namun, setelah perawatan dinyatakan meninggal dunia," ungkap Artanto, Selasa (11/3/2025).

DJP kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Polda Jateng, Rabu (5/3/2/025).

Menindaklanjuti laporan itu, Artanto mengatakan telah mengamankan Brigadir AK untuk menjalani pemeriksaan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jateng.

Sementara itu, tentang tindakan pidana masih ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).

Pihaknya juga telah melakukan ekshumasi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.

"Kami juga telah melakukan ekshumasi terhadap jenazah bayi AN pada Kamis, 6 Maret 2025 lalu," tambahnya.

3. Kasus Salah Tangkap Aipda Irham

 Nasib malang dialami oleh seorang pencari bekicot bernama Kusyanto (38) yang berasal dari Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Ia menjadi korban salah tangkap oleh Aipda Irham atau IR, anggota Polres Grobogan, yang menuduhnya telah melakukan pencurian pompa air milik warga.

Aksi ini terekam video warga hingga akhirnya viral di media sosial.

Dalam video terlihat Kusyanto yang sedang duduk diikat tangannya ke belakang dan diteriaki Aipda IR di hadapan warga.

Aipda IR juga mencengkeram mulut Kusyanto karena tak mau mengaku melakukan pencurian.

KORBAN SALAH TANGKAP -  Kolase potret pencari bekicot bernama Kusyanto (38) dan video viral saat dirinya jadi korban salah tangkap oknum polisi Aipda IR di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
KORBAN SALAH TANGKAP - Kolase potret pencari bekicot bernama Kusyanto (38) dan video viral saat dirinya jadi korban salah tangkap oknum polisi Aipda IR di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. (KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO, tangkapan layar video viral)

Baca juga: Curahan Hati Kusyanto, Pencari Bekicot yang Viral Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Kini Trauma

Aksi intimidasi tersebut terjadi saat Kusyanto beristirahat usai mencari bekicot pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kusyanto mengaku ketakutan dibawa ke rumah mertuanya untuk diinterogasi.

"Saya diapit di motor dan pak polisi itu duduk di belakang. Di perjalanan, kepala saya juga dipukuli disuruh mengaku mencuri pompa air diesel."

"Salah saya apa, saya tak tahu apa-apa. Katanya di sana banyak pompa air diesel hilang," ucap Kusyanto, dikutip dari TribunJateng.com.

Aipda IR kemudian membawa Kusyanto ke Mapolsek Geyer untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Kusyanto dinyatakan tak melakukan pencurian sehingga dibebaskan.

Akibat intimidasi tersebut, Kusyanto mengalami trauma hingga takut keluar malam.

Ia pun menuntut agar nama baiknya dipulihkan dan agar Aipda IR meminta maaf.

"Saya orang enggak punya, enggak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya ingin IR meminta maaf secara langsung dan nama baik saya dipulihkan."

"Saya sakit hati, malu, dan takut pergi keluar," bebernya.

4. Kasus Intimidasi Band Sukatani

Band Sukatani mengaku mendapat intimidasi dari pihak kepolisian terkait lagu Bayar Bayar Bayar yang memiliki lirik bayar polisi.

"Tekanan dan intimidasi dari kepolisian terus kami dapatkan hingga akhirnya video klarifikasi atas lagu yang berjudul Bayar Bayar Bayar kami unggah melalui media sosial," tulis Band Sukatani, dikutip Tribunnews.com dari Instagram resminya, Sabtu (13/2/2025).

Band asal Purbalingga, Jawa Tengah, ini mengaku akibat intimidasi ini mereka mengalami banyak kerugian.

"Kejadian tersebut membuat kami mengalami berbagai kerugian baik secara materiil maupun nonmateriil," lanjut tulisan itu.

ALASAN NOVI SUKATANI DIPECAT - Sekolah menegaskan bahwa pemecatan terhadap Novi Citra Indriyati, vokalis grup band Sukatani, bukan berkaitan dengan lagu bayar bayar bayar yang belakangan menuai polemik. Novi Citra Indriyati yang bernama panggung Twister Angel ini mengaku tidak diberi kesempatan untuk membela diri dan langsung dipecat sebagai guru SD.
ALASAN NOVI SUKATANI DIPECAT - Sekolah menegaskan bahwa pemecatan terhadap Novi Citra Indriyati, vokalis grup band Sukatani, bukan berkaitan dengan lagu bayar bayar bayar yang belakangan menuai polemik. Novi Citra Indriyati yang bernama panggung Twister Angel ini mengaku tidak diberi kesempatan untuk membela diri dan langsung dipecat sebagai guru SD. (Instagram @sukatani.band)

Sambil menyebutkan jika saat ini dua orang personelnya dalam kondisi baik-baik saja, Sukatani blak-blakan menyebut jika sudah mendapatkan tekanan dan intimidasi dari pihak kepolisian sejak Juli 2024.

Kini keduanya sedang proses pemulihan.

"Mau mengabarkan bahwa kami dalam keadaan baik, namun masih dalam proses recovery pasca-kejadian bertubi yang selama ini kami hadapi sejak Juli 2024," tulis mereka.

Kasus ini bermula saat band Sukatani menjadi perbincangan publik karena mendadak membuat video permintaan maaf di media sosial.

Video permintaan maaf itu dilakukan mereka dengan membuka identitas wajah dan nama.

Padahal selama ini mereka mengenakan nama panggung dan topeng ketika tampil di publik.

Permintaan maaf ini terkait dengan lagu Bayar Bayar Bayar.

Dalam pernyataannya, band Sukatani mengungkapkan bahwa lagu tersebut diciptakan sebagai kritik terhadap oknum kepolisian yang dianggap melanggar aturan.

Dalam video permintaan maaf itu, Sukatani juga memutuskan untuk menarik lagu Bayar Bayar Bayar dari berbagai platform digital dan meminta pihak lain untuk menghapusnya.

Di akhir video, band Sukatani mengaku membuat video permintaan maaf tanpa paksaan pihak manapun.

(Tribun-Sulbar.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Prabowo Diminta Evaluasi Polri, Berikut 4 Kasus Libatkan Polisi, Eks Kapolres Ngada hingga Sukatani

Tags:
Kapolres NgadaSukatanipolisiPolriPrabowoPrabowo SubiantoDPRoknum
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved