Deretan Kasus MBG dalam Sepekan, Keracunan Ikan Hiu, Serpihan Kaca di Nasi, Guru Muntah Cicipi Tempe
Berikut deretan kasus MBG dalam sepekan yang viral, keracunan ikan hiu goreng hingga roti sosis, guru muntah-muntah cicipi tempe.
Editor: ninda iswara
Saat ini, BGN bersama Badan Intelijen Negara (BIN), Kepolisian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) serta Dinas Kesehatan (Dinkes setempat) tengah melakukan investigasi.
Dengan demikian, dapur penyedia MBG itu ditutup dalam sementara waktu.
Dugaan penyebab keracunan massal ini disinyalir karena ada Standar Operasional Produser (SOP) yang tidak dijalankan dengan baik oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Sudah terjun (dan diinvestigasi). Kami tentu belum bisa menyampaikan. Kalau secara teknis terjadi adalah SOP yang tidak dijalankan dengan baik,” ungkap dia.
Adapun SOP itu, Nanik menjelaskan bahwa SPPG bersangkutan tidak mematuhi teknik memasak yang sudah ditentukan, dimana masakan yang disajikan kepada siswa dimasak terlalu awal.
Ketika makanan akan dibagikan pukul 07.00 – 08.00 pagi maka setidaknya dimasak pada pukul 02.00 – 03.00 dini hari, tidak boleh terlalu awal.
“Teknik memasak itu, masakan dimasak sampai matang, maksimal itu harus 6 jam harus langsung disantap,” kata dia.
Baca juga: Aturan Baru Dapur MBG Imbas Kasus Keracunan, Tukang Masak Tak Boleh Asal Wajib Chef Bersertifikat
Menu MBG Nasi, Tahu dan Irisan Timun di Jayapura
Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan dana fantastis yang digadang-gadang Presiden Prabowo Subianto untuk anak Indonesia, justru jadi momok baru.
Jauh dari pantauan Presiden, menu MBG yang disalurkan di SMP Negeri 3 Kota Jayapura membuat heboh masyarakat se-tanah Papua.
Bagaimana tidak, satu porsi MBG yang diterima pelajar di SMP Negeri 3 Kota Jayapura, hanya terdiri dari sedikit nasi goreng, dua irisan mentimun, dua potong tahu goreng berukuran kecil, dan potongan makanan jeli kecil.
Masyarakat pengguna media sosial pun ramai-ramai mengkritisi fakta yang sudah viral itu.
"Menu MBG di SMP Negeri 3 Jayapura cuma nasi, tahu sepanggal dusta, dan ketimun,” tulis postingan yang beredar di media sosial pada Jumat (26/9/ 2025).
Bermunculan beragam tanggapan serta pertanyaan miris dari warganet atas postingan itu.
“Apakah menu seperti ini bergizi dan dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dari siswa di sekolah, sebagaimana dikatakan Wakil Menteri Pendidikan,Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie bulan Agustus lalu,” tulis netizen lainnya.
Sumber: Tribunnews.com
| Rumah Pensiunan Dibangun, Jokowi Ternyata Tak Mau Tempati, Tetap di Rumah Lama: untuk Menerima Tamu |
|
|---|
| Profil Soegondo Djojopoespito, Sosok di Balik Lahirnya Ikrar Sumpah Pemuda, Kelahiran Tuban Jatim |
|
|---|
| Penyebab Kebakaran Maut di Deli Serdang, Tanti Aulia Calon Dokter Tewas Terpanggang, Terjebak Api |
|
|---|
| Sosok Penjual Bakso Babi di Bantul, Tak Pasang Label Non Halal Sejak 2016, Banyak Pelanggan Tertipu |
|
|---|
| Profil Andrinof Chaniago, Mantan Menteri yang Dituduh Ubah Gelar Jokowi, Ternyata Akademisi UI |
|
|---|