Breaking News:

Dicintai Rakyat, Menkeu Purbaya Malah Dijauhi Para Menteri? 2 Momen jadi Bukti, Dicueki & Ditinggal

Dua momen jadi bukti seolah Menkeu Purbaya dijauhi para menteri, padahal dicintai rakyat setelah buat gebrakan.

Editor: ninda iswara
YouTube Kompascom Reporter on Location
MENKEU PURBAYA - Dua momen jadi bukti seolah Menkeu Purbaya dijauhi para menteri, padahal dicintai rakyat setelah buat gebrakan. 
Ringkasan Berita:
  • Menkeu Purbaya seperti hening di antara para menteri lain di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
  • Purbaya seolah dijauhi oleh para menteri.
  • Ada dua momen Purbaya dicuekin dan ditinggalkan oleh para menteri.

 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Baru sebulan lebih menjabat sebagai Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa langsung mencuri perhatian publik.

Bukan hanya kebijakan yang ia ambil, tetapi juga pernyataan-pernyataannya kerap memicu perbincangan luas, baik di kalangan ekonomi maupun politik.

Sebagai pengganti Sri Mulyani, Purbaya langsung membuat gebrakan besar.

Salah satu langkah kontroversialnya adalah menarik dana pemerintah senilai Rp200 triliun yang selama ini mengendap dan dinilai tidak produktif.

Dana tersebut kemudian disalurkan ke bank-bank milik negara (Himbara), seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan BSI, untuk mendorong perputaran ekonomi lewat penyaluran kredit ke sektor riil.

Kebijakan ini tidak main-main. Ia sadar langkahnya akan "memaksa" direksi bank-bank tersebut bekerja lebih keras.

Namun, Purbaya bergeming.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tantang Purbaya soal Dana Pemda Ngendap di Bank, Menkeu: Mungkin Anak Buahnya Ngibulin

Ia tetap pada pendiriannya, menunjukkan sikap tegas sebagai pemimpin.

Gelar doktor bidang ekonomi dari Purdue University seolah menjadi penegas bahwa ia bukan sosok sembarangan.

Tak hanya soal penempatan dana, Purbaya juga menunjukkan ketegasan dalam pengawasan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga.

Ia turun langsung memantau penyerapan anggaran.

Bila anggaran tidak terserap secara maksimal, ia tak segan untuk menarik kembali dananya.

Ketegasan itu sempat memicu ketegangan ketika Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, meminta agar anggaran untuk Badan Gizi Nasional (BGN) tidak diganggu, terutama untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Namun, Purbaya tetap teguh.

Ia memberikan tenggat waktu hingga akhir Oktober 2025 bagi BGN untuk menyerap anggaran jumbo senilai Rp71 triliun dalam APBN 2025. Jika tidak digunakan secara maksimal, maka anggaran tersebut akan ditarik kembali.

Tak berhenti di situ, Purbaya juga membuat kepala daerah di seluruh Indonesia merasa tidak nyaman dengan kebijakannya memotong Dana Bagi Hasil (DBH).

Ia beralasan bahwa kondisi fiskal negara sedang tidak dalam keadaan baik.

Meski banyak gubernur yang menyampaikan protes langsung ke Jakarta, Purbaya hanya berjanji bahwa alokasi DBH bisa ditambah tahun depan jika keadaan membaik.

Sikap tegas Purbaya tak hanya dirasakan oleh para pemangku kepentingan eksternal.

Di internal Kementerian Keuangan, ia juga menaruh perhatian khusus pada kinerja dua direktorat besar: Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai.

Pengawasannya yang ketat terhadap dua institusi ini menjadi perhatian publik dan menuai apresiasi, termasuk dari pakar hukum tata negara Mahfud MD.

Salah satu keputusan penting yang membuat Mahfud MD angkat topi adalah penolakan Purbaya terhadap rencana pembayaran utang proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) menggunakan dana APBN.

“Ia menolak utang senilai Rp116 triliun itu dibebankan pada APBN,” kata Mahfud, mengapresiasi sikap Purbaya yang dinilai berpihak pada kepentingan fiskal negara.

Gaya komunikasinya yang lugas dan apa adanya bahkan membuat Purbaya dijuluki sebagai “kementerian koboi”.

Julukan ini mencerminkan caranya yang blak-blakan dalam menyampaikan pendapat, jauh dari kesan diplomatis yang biasanya melekat pada pejabat tinggi negara.

Menteri Kinerja Terbaik

Di sisi lain, nyatanya, Menkeu Purbaya disenangi masyarakat.

Setidaknya hal itu terlihat dari hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang dirilis pada Selasa (21/10/2025).

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah mengatakan, kinerja Purbaya menempati posisi tertinggi meskipun ia merupakan menteri baru di kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dianggap paling bekerja dengan baik, 17,5 persen,” kata Dedi dalam konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025), dikutip dari Kompas.com. 

Menyusul Purbaya, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menempati posisi kedua dengan angka 15,1 persen; Menteri Luar Negeri, Sugiono 11,8 persen.

Lalu, Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan 9,8 persen dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir 7,4 persen.

Setelah itu, Menteri Andi Amran Sulaiman 6,5 persen; Menteri Koordinator bidang Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Menteri Agama Nasaruddin Umar 5,7 persen.

Lalu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto 5 persen; Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani 4,1 persen; dan Menteri Desa Yandri Susanto. 

Adapun survei digelar terhadap 1.200 responden dengan periode survei 9 sampai 17 Oktober 2025 yang melalui teknik stratified multistage random sampling (SMRS). Margin of error penelitian ini 2,90 persen dengan tingkat akurasi 95 persen.

Baca juga: Ditantang Dedi Mulyadi Buka Data Soal Dana Ngendap di Bank, Menkeu Purbaya: Periksa Saja Sendiri!

OUTFIT MENKEU PURBAYA - Menkeu Purbaya semringah pamerkan jaket berlogo 8 persen. Delapan persen merupakan target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
OUTFIT MENKEU PURBAYA - Menkeu Purbaya semringah pamerkan jaket berlogo 8%. Delapan persen merupakan target pertumbuhan ekonomi Indonesia. (YouTube Kompascom Reporter on Location | Instagram @menkeuri)

Dicueki saat Rapat

Di balik euforia gemilang potret kinerja melalui survei, Menkeu Purbaya justru seperti hening di antara para menteri lain di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pada sebuah momen di sidang Kabinet Merah Putih, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025), Purbaya terlihat dicueki para menteri lain.

Dalam sidang tersebut seluruh menteri hadir.

Di video yang viral di media sosial, terlihat di sisi kanan Purbaya duduk Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani.

Lalu di sisi kiri Purbaya hanya ada bangku kosong, dan papan nama bertuliskan Seskab.

Di samping bangku kosong tersebut, tampak diduduki oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

Di saat menteri lain tampak mengobrol satu sama lain, Purbaya hanya diam saja.

Tampak tak ada menteri yang mengajaknya berbicara.

Rosan Roeslani yang duduk tepat di sisi kanan Purbaya fokus berbincang dengan Menteri Sosial, Saifullah Yusuf.

Sementara Luhut Binsar Padjaitan juga bersikap serupa, ia serius mengobrol dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Ditinggal saat Wawancara

Sebelumnya, pada momen sesi wawancara usai rapat bersama di Gedung Danantara, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Rombongan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menko PMK Pratikno, hingga Menko Pangan Zulkifli Hasan tampak meninggalkan Purbaya.

"Kita foto, yang jawab Menteri Keuangan," kata Airlangga sambil tertawa.

"Wah curang nih," balas Purbaya sambil tertawa.

Kendati sambil tertawa dan seperti berguyon, rombongan Menko itu benar-benar melenggang pergi membiarkan Purbaya sendirian sambil melambaikan tangan.

Purbaya pun menjawabi satu per satu pertanyaan wartawan seorang diri.

(TribunNewsmaker/TribunJakarta)

Tags:
PurbayaMenteri Keuangan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved