Breaking News:

4 Fakta Bripda Oshar Aniaya Disabilitas hingga Tewas di Ende NTT, Motif Pemukulan, Terancam Dipecat

Berikut deretan fakta Bripda Oshar aniaya disabilitas hingga meninggal di Ende, NTT, ini motifnya, terancam dipecat.

|
Editor: ninda iswara
TribunFlores/ Albert Aquinaldo
POLISI ANIAYA WARGA - Bripda Oschar Poldemus Aintiran alias Oschar (memakai rompi orange) saat menghadiri konferensi pers di Mapolres Ende, Jumat (31/10/2025) siang. Ia menjadi tersangka kasus penganiayaan warga hingga tewas di Ende Tengah, Kabupaten Ende, NTT. 

"Korban ini telinga pekak (red: tuna rungu), tidak bisa bicara, tuna wicara, tapi selama almarhum masih hidup, komunikasi dengan kami baik, akrab sekali dengan keluarga maupun teman-temannya," kata paman kandung korban, Antonius Kapo, Jumat (31/10/2025) pagi.

Kapolres Ende, AKBP Joni Mahardika pun menjelaskan soal perkataan yang dilontarkan korban yang membuat Bripda Oschar tersinggung hingga melakukan penganiayaan.

Padahal berdasarkan pengakuan keluarga, korban merupakan seorang tuna rungu dan tuna wicara.

Menurut AKBP Joni Mahardika, berdasarkan keterangan beberapa saksi, ucapan korban masih bisa dimengerti pelaku dan beberapa saksi di lokasi kejadian. 

"Korban tidak jelas bicaranya namun masih bisa dipahami," ucap AKBP Joni Mahardika.

4. Misteri Luka Sayatan

Kapolres Ende AKBP Joni Mahardika pun mengungkap soal misteri luka sayatan di lengan Paulus Pende.

Menurut Joni, luka sayatan di tangan korban akibat terkena parang yang dibawa korban.

Korban dan pelaku sempat berebut senjata tajam tersebut.

"Sesuai keterangan yang kami dapatkan, parang itu adalah milik korban, ketika korban dipukul pertama kali kemudian korban sempat bilang dia (korban) ambil parang," ujar Kapolres.

Selanjutnya ada saksi yang melihat korban membawa parang.

Selanjutnya Bripda Oschar mendekati korban dan melakukan pemukulan serta mengambil parang yang dibawa pelaku dan melemparnya. 

"Pada saat proses pengambilan parang itu, terjadi perkelahian fisik dan mengenai tangan korban, itu yang informasi yang kami dapat tapi tetap kami akan dalami kembali sesuai dengan fakta-fakta di lapangan," ujar AKBP Joni Mahardika. 

(TribunNewsmaker/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 4/4
Tags:
EndeNTTBripda Oshar
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved