Breaking News:

Ahmad Sahroni Ceritakan Momen Penjarahan Rumahnya, Jatuh saat Ngumpet di Plafon: Saya Tidak Korupsi

Buka suara terkait tragedi penjarahan rumahnya, Ahmad Sahroni mengaku kalau saat itu ia bersembunyi di plafon rumah namun terjatuh.

Editor: ninda iswara
Kolase Tribunnews.com dan Instagram @folkkonoha
AHMAD SAHRONI MUNCUL - Buka suara terkait tragedi penjarahan rumahnya, Ahmad Sahroni mengaku kalau saat itu ia bersembunyi di plafon rumah namun terjatuh. 

Ringkasan Berita:
  • Ahmad Sahroni mulai buka suara terkait tragedi penjarahan rumahnya beberapa waktu lalu.
  • Ahmad Sahroni mengaku kalau saat itu ia bersembunyi di plafon rumah namun terjatuh.
  • Anggota DPR nonaktif ini juga menegaskan kalau ia tidak korupsi.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ahmad Sahroni akhirnya muncul di hadapan publik dan berbagi kisah menegangkan yang pernah ia alami.

Ia menceritakan secara langsung bagaimana detik-detik rumahnya di kawasan Kebon Bawang, Tanjung Priok, dijarah massa beberapa waktu lalu.

Kisah yang disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu benar-benar mengejutkan banyak orang.

Dengan jujur, Sahroni menggambarkan bagaimana dirinya berusaha menyelamatkan diri hingga bersembunyi di plafon rumah demi menghindari amukan massa.

Bagi Sahroni, pengalaman itu terasa seperti sedang berada di tengah adegan film drama yang penuh ketegangan.

Di hadapan ratusan warga yang berkumpul di depan rumahnya, ia pun membagikan kisah tersebut dengan detail.

"Ada tiga orang (penjarah) bapak ibu, menghampiri di kamar mandi ngelihat saya dan bertanya sama saya. Kebetulan muka saya, saya kasih debu dan sebelumnya saya ngumpet di atas plafon. Plafonnya enggak kuat saya jatuh. Akhirnya plafonnya saya ancurin sekalian tapi pintu kamar mandinya saya buka," jelas Sahroni seperti dikutip dari unggahan Instagram Lambe Turah yang tayang pada Senin (3/11/2025).

Baca juga: Ahmad Sahroni Muncul Setelah Penjarahan, Wisuda Bergelar Doktor Ilmu Hukum, Disertasi soal Korupsi

Ia mengenang situasi kala itu sebagai momen yang sangat kacau.

Banyak barang pribadi miliknya lenyap begitu saja, bahkan beberapa di antaranya tak terduga sama sekali.

"Kebayang enggak? Kolor diambil. Gosok gigi diambil, bapak ibu mohon maaf sebelumnya kalau ada tetangga anaknya ditangkep polisi saya enggak tahu menahu karena ikut serta menjarah di rumah ini," ucap Sahroni yang membuat warga tertawa mendengarnya.

Namun, di balik tawa tersebut, tersimpan rasa kecewa mendalam.

Sahroni menyayangkan karena tak hanya barang berharga yang hilang, tetapi juga foto-foto keluarga yang memiliki nilai emosional tinggi.

"Foto keluarga pun dicuri. Pertanyaannya buat apa coba? Oke lah barang lain silakan ambil lah. Foto keluarga diambil, itu buat apa," katanya dengan nada heran.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa di balik status dan jabatan, siapa pun bisa menjadi korban dalam situasi tak terduga.

Namun, keberanian Sahroni untuk tampil dan menceritakan langsung pengalaman pahitnya membuat banyak orang terenyuh sekaligus kagum.

Bantah korupsi

Halaman 1/3
Tags:
Ahmad SahroniDPRTanjung Priok
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved